Aku pulang

711 37 3
                                    

Berbulan-bulan sudah berlalu.Di Sebuah rumah terlihat wanita agak paruh baya terlihat cantik tengah duduk melamun sambil menatap ke arah pintu. Berharap anak laki-lakinya pulang.

"Kapan  kamu pulang boruto kachan ingin sekali bertemu denganmu". Ucap Hinata dengan wajah sedih.

"Kachan jangan sedih hima yakin onichan pasti pulang" ucap hima riang walaupun Sebenarnya dalam hatinya sedih.

Tiba" Naruto datang dan disampingnya kawaki menghampiri sambil menundukkan kepalanya.

"Oh iya ini Hinata ada yang ingin dia bicarakan" ucap Naruto sambil menunjuk kawaki.

Sontak Hinata pun langsung menatapnya.

"Anu.... ke..da..tangan sa..ya kesini....maaf". Ucap kawaki  terbata-bata dengan menunduk.

"Saya menyesal...." Lanjutnya dengan suara terisak-isak

"Apa kalian memaafkannya" tanya Naruto.
"Lagipula dia sudah menerima hukuman atas perbuatannya". Tambahnya

Hinata dan Himawari yang mendengarnya pun tidak jadi marah. Mereka tau sebenarnya niat kawaki baik namun cara yang dilakukannya itu salah.

"Aku terima maafmu" ucap Hinata pelan. Walaupun sebenarnya merasa tidak terima karena anaknya harus menerima akibat perbuatannya.

"Karena kachan memaafkan mu jadi aku juga memaafkan. Ucap hima".

Kawaki yang mendengarnya pun sontak mengangkat kepalanya dan terharu. Terlihat titisan air mata pun tumpah dan menangis di depan mereka

"Hati kalian baik sekali". Puji batin kawaki.

Sedangkan di tempat kedai burger semua angkatan boruto kumpul termasuk Mitsuki yang baru kembali ke desa. Mereka menikmati makan burger dan berbincang-bincang bersama

Skipp di bulan

Terlihat seorang tengah duduk bersandar di jendela kamarnya dengan tatapan lurus ke depan. Sebelum pandangan beralih ke seorang berambut putih datang yang menghampirinya .
Namanya toneri dia adalah orang membantu boruto menguasai kekuatan matanya.

" apakah kamu tidak ingin pulang". Tanya toneri.  Orang yang ditanya pun diam dan malah memandang ke arah luar.

"Apa kamu tidak ingin menemui keluargamu" tanya orang itu lagi.

......? Tidak ada jawaban

Apakah kamu tidak ingin men......

"Dua hari lagi aku akan pulang". Kata boruto setelah memotong ucapan tenore.

Setelah keluar, toneri langsung menulis surat. Dia ingin memberitahu bahwa boruto akan kembali kedesa.  Dia mengirimkan pesan dan surat itupun sampai dikantor hokage.

Surat tersebut pun diterima oleh Hachidaime dan dibaca.
Sontak dengan cepat dia menyuruh satu orang untuk menyampaikan pesan tersebut kepada keluarga boruto.

Kabar kepulangan itu juga sampai ke telinga teman seangkatannya. Semuanya menunjuk ekspresi senang.

Dua hari berlalu. Pagi sekali banyak orang berdiri di gerbang desa menunggu kedatangan seseorang. Di barisan depan berdiri Naruto dan keluarganya dan dibelakang sarada, sasuke, sakura dan teman seangkatannya. Dan beberapa petinggi Konoha dan warga desa.

Dua jam sudah Mereka menunggu tetapi belum juga datang. Terlihat mereka sedikit kesal kenapa waktu kepulangannya tidak diberitahu.

"Ya ampun sampai kapan sih, kenapa belum muncul juga tuh orang". Ucap iwabe dengan wajah kesalnya

"Ternyata menunggu tanpa kepastian itu melelahkan ya". Ucap chocho spontan.

Seketika semua tatap mata mengarah ke chocho terkejut mendengar ucapannya.

Baru saja ada yang bicara lagi namun tidak jadi karena melihat dari jauh seorang berjalan sendiri kearah mereka dengan jubah hitam serta kepala yang di tutupi. Semua orang fokus menatapnya. Orang berjubah tersebut berhenti dan membuka tutup kepalanya. Terlihatlah pemuda dengan rambut kuningnya dan di sebelah matanya terdapat goresan dan tak lupa wajahnya yang semakin tampan.

Langsung saja Hinata berlari dan memeluk pemuda tersebut.

"Akhirnya kau kembali". Peluknya sambil menangis

"Aku pulang". balasnya sambil memeluk.

Naruto dan hima pun memeluk boruto setelah Hinata melepaskan pelukan.

"Selamat datang kembali boruto" ucap teman seangkatannya serempak.

Hn..jawab boruto dan pandangannya menatap gadis berambut hitam yang memakai kacamata.

Dia berjalan menghampiri dan berkata

"Aku pulang"... Ucap dan langsung memeluknya.

Sedangkan yang di peluk pun terkejut dan tidak dapat menjawab lagi.

Dan yang melihatnya pun hanya tersenyum..









Thanks yang telah membaca dan yang vote☺️

Borusara: Melangkah Ke Depan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang