Ini hanyalah hasil imajinasi , jadi wajar kalo ada yang aneh atau melenceng dari cerita aslinya. Semoga aja tetap ada yang suka.Selamat membaca
******
Di sebuah tempat jauh dari bumi, tanpa ada tanda-tanda kehidupan, terdapat sebuah kastil megah yang menjulang tinggi di atas tebing.
Sebuah kastil megah yang berdiri kokoh di atas tebing, diterangi oleh kilatan petir yang menyambar langit malam. kastil ini memancarkan aura misterius. Setiap bangunan sangat indah dengan arsitektur gothic yang khas dengan menara-menara runcing dan jendela-jendela berbingkai tajam.
Dinding kastil terbuat dari batu berwarna gelap, memberikan kesan misterius dan kuno.
Untuk mencapai pintu masuk istana, seseorang harus melewati hampir seribu anak tangga, menandakan betapa besarnya bangunan ini. Di sekitar kastil, pepohonan tumbuh dengan warna aneh, bukan hijau melainkan ungu dan hitam, seolah-olah mereka menyimpan kisah kelam. Di bawah tebing, sebuah danau tenang membentang, permukaan airnya berwarna merah seperti darah, menciptakan suasana yang semakin mencekam. Sebuah perahu kecil terikat di dermaga kecil di bawah kastil, seperti siap menunggu penumpang yang berani menjelajah.
Kilatan petir menyambar-nyambar di langit gelap, seolah menyambut kedatangan siapa pun yang berani mendekati kastil. Membuat kastil yang megah itu sangat menakutkan dan terlihat angker.
Berbanding terbalik dengan kondisi diluar. Di dalam kastil yang megah, suasana penuh kemewahan seperti kerajaan pada umumnya. Seorang berjubah putih, dengan surai berwarna senada, duduk di singgasana yang megah. Dia menikmati setiap sajian yang disuapkan oleh pelayan wanita cantik di sampingnya, sementara para penari menghibur dirinya dengan tarian anggun. Namun, senyumnya yang lebar menyimpan kegelapan di dalam hati.
Tiba-tiba, suasana itu berubah ketika sosok berpakaian hitam muncul, wajahnya tertutup topeng. Dengan hormat, dia membungkukkan badan dan mengucapkan, "Saya kembali, Tuan."
Orang berjubah putih itu langsung menatapnya tajam, matanya menyala dengan kemarahan. Ekspresi wajahnya berubah serius, alisnya berkerut dan bibirnya menyempit. Dia mengangkat tangannya, memberi isyarat kepada para penari untuk berhenti. "Kau berhasil? Jika aku mendengar tak sesuai keinginanku, lebih baik kau mati saja!" suaranya menggema, penuh amarah.
"Saya yakin Tuan pasti akan senang mendengarnya," jawab Nekura, sosok berpakaian hitam itu, dengan senyuman licik meskipun ada sedikit keringat dingin di dahinya.
"Cepat katakan," desaknya, suaranya semakin tegas.
Nekura menelan ludah, berusaha menenangkan diri sebelum melanjutkan. "Saya sudah melaksanakan perintah Tuan untuk mencari kelemahannya. Setelah lama mengikutinya, ternyata kelemahannya hanya pada seorang gadis. Dia sangat cepat sekali berubah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Borusara: Melangkah Ke Depan
RandomMenceritakan boruto dan temannya setelah berhasil menyelamatkan dan mengembalikan dunia Shinobi seperti semula. Dan bagaimana kehidupan boruto dan yang lainnya setelah zenno berakhir. Maaf jika cerita tidak jelas dan tidak nyambung soalnya masih pem...