Sejak kejadian hari itu, Kawaki selalu terdorong untuk mendekati Sarada. Ada sesuatu yang berbeda yang dia rasakan saat bersama dengannya dan gadis lain yang seusianya. Perasaan yang tidak pernah dia alami sebelumnya.Setiap kali bertemu Sarada ia merasakannya jantungnya berdebar kencang seperti sedang berlari dan ia juga selalu ingin terlihat keren depannya melakukan aksi-aksi yang mengesankan dan menunjukkan kekuatannya.
Namun, di sisi lain, dia juga merasa gugup dan canggung, tidak tahu harus berkata apa atau bagaimana bersikap. Rasanya ia seperti pemuda yang pada umumnya kalo sedang jatuh cinta.
Bagi kawaki sendiri, perasaan ini memang dirasanya hanya menyusahkan saja. Dia tidak terbiasa dengan hal seperti ini. Dia yang selalu fokus pada pertempuran dan hanya tahu perkelahian, tidak pernah memikirkan tentang gadis-gadis atau hubungan romantis. Tapi sekarang ia benar dibuatnya, dan merasakan apa itu jatuh cinta. Ia yang dulunya tak peduli dengan namanya cinta tapi sekarang berbeda.
Pagi ini, Kawaki berjalan sendirian menyusuri desa, mencari sesuatu yang tak diketahui. Di kejauhan, ia tak sengaja melihat sarada berjalan sendiri sambil membawa belanjaan yang banyak.Sarada tampak kesusahan membawa semua belanja itu sambil berjalan. Kawaki awalnya hanya memperhatikan dari jauh, namun tiba-tiba ia berjalan menghampiri sarada.
Tanpa ragu, Kawaki mempercepat langkahnya, mendekati Sarada. Saat sampai di dekatnya, Kawaki tanpa basa-basi, dia langsung mengambil alih beberapa belanjaan dari tangan Sarada.
Dari sisi sarada
Sarada pagi ini, setelah semua pekerjaan rumah selesai ia kerjakan, ia pergi keluar sebentar untuk membeli keperluan di dapur dan cemilan untuk waktu luang. Sebenarnya Mamanya bisa saja tapi karena ia tidak sibuk dan dirumah sakit hari ini jadwalnya kosong, ia yang jadi memutuskan untuk berbelanja itung-itung juga menghilangkan kebosanannya.
Dengan jalan kaki Sarada Pergi Ke tempat yang ingin ditujunya, ia pergi kepasar yang dibangun oleh desa Konoha dengan cukup modern. Dimana dalam satu bangunan itu didalamnya sudah banyak menjual berbagai barang, seperti keperluan rumah dan barang sehari-hari. Namanya tempatnya dikasih dengan nama "mall Konoha"
Dengan langkah penuh semangat, Sarada berjalan. Ia pergi ke mall. Mall pagi itu ramai dikunjungi orang, banyak orang yang berlalu lalang dan ada juga yang sedang berbelanja. Sarada tersenyum lebar, menikmati suasana tempat yang semarak
Setibanya di mall, Sarada langsung mengambil troli untuk memudahkannya membawa belanjaan. Ia mulai berkeliling, mengunjungi berbagai toko yang menjual bahan makanan dan cemilan.
Matanya berbinar melihat berbagai macam sayuran segar, daging, ikan, dan buah-buahan yang tertata rapi di atas meja. Ia memilih-milih bahan-bahan yang ingin dibelinya dengan cermat, memastikan bahwa bahan-bahan tersebut masih segar.
Setelah itu ia pergi ke tempat barang cemilan di letakkan. Tempatnya masih sama cuman letaknya aja yang berbeda-beda.
Setelah mendapatkan semua yang dia butuhkan, Sarada menuju ke kasir untuk membayar belanjaannya. Antriannya cukup panjang, tapi Sarada tidak keberatan. Ia menunggu dengan sabar sambil melihat-lihat sekelilingnya.
Setelah gilirannya Sarada dengan cepat menyerah semua belanjaan dan menunggu kasir untuk menghitung dan membungkus belanjaannya. Setelah Kasirnya selesai, Sarada mengeluarkan uangnya dan memberikannya kepada kasir. Kasir menghitung belanjaan Sarada dan memberi kembalian. Sarada tersenyum dan berterima kasih kepada kasir.
Dengan tangan penuh belanjaan, Sarada berjalan keluar dari pasar. Ia merasa senang dan puas dengan hasil belanjanya. Hari ini ia berhasil mendapatkan semua yang dia butuhkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Borusara: Melangkah Ke Depan
RandomMenceritakan boruto dan temannya setelah berhasil menyelamatkan dan mengembalikan dunia Shinobi seperti semula. Dan bagaimana kehidupan boruto dan yang lainnya setelah zenno berakhir. Maaf jika cerita tidak jelas dan tidak nyambung soalnya masih pem...