tim 7

490 43 1
                                    

Sinar matahari sore menembus celah-celah jendela, membanjiri ruangan dengan cahaya hangat. Sarada sang gadis uchiha duduk di atas sofa, memegang sebuah bingkai foto dengan erat. Di dalam bingkai itu, terpajang foto tim 7. Pengambilan fotonya dilakukan sudah seminggu lewat. Dan baru saja diambilnya hari ini. Kenapa mereka berfoto baru sekarang karena mereka baru punya kesempatannya. Senyum mengembang di wajahnya saat ia menatap wajah anggota timnya yang lain.

Sore itu juga dia mengajak anggota timnya untuk kumpul di sebuah tempat.   Ia ingin menunjukkan sekaligus memberikan kepada mereka foto itu untuk disimpan masing-masing.

"Minna, lihat hasil fotonya bagus!" seru Sarada, menunjukkan foto itu kepada yang lain yang sedang duduk di depannya. Saat ini sarada tengah berdiri dihadapan teman timnya.

Mitsuki menoleh, matanya berbinar saat melihat foto tersebut. "Bagus! Akhirnya tim ini sudah punya foto kita saat remaja. Dan tim ini dapat dibangun kembali," kata Mitsuki tak dapat menyembunyikan kegembiraannya.

"Bagus" sahut Kawaki yang juga ikutan berfoto karena dia juga anggota tim 7

Sarada pun tersenyum merasa senang ketika teman setimnya memberikan kritikan kepada hasil foto mereka. Namun rasa senang itu sirna ketika gadis uchiha itu melihat teman timnya sekaligus teman masa kecilnya hanya diam dan seperti tak suka.

Sarada melirik Boruto yang sejak tadi hanya diam dan tidak melihat ke foto yang di tunjukkan nya. "Nih, Boruto. Menurutmu bagus tidak?" tanyanya.

Boruto melirik sekilas pada foto itu, lalu menoleh kembali ke arah lain. "Hn," gumamnya.

Sarada menghela napas. Dia tahu bahwa Boruto masih belum bisa melupakan apa yang terjadi di masa lalu. Tapi dia berharap bahwa dengan melihat foto itu, Boruto bisa kembali mengingat kenangan indah saat mereka masih bersama.

"Boruto," kata Sarada dengan lembut, "ingatkah kau saat kita pertama kali menjadi tim? Kita selalu bersama, berlatih bersama, dan menyelesaikan misi bersama. Itu adalah saat-saat yang menyenangkan."

Boruto terdiam sejenak, lalu mengangguk pelan. Dia ingat kenangan itu dengan baik.

"Dan aku ingin kita bisa kembali seperti itu," lanjut Sarada. "Aku ingin kita bisa menjadi tim lagi.". "Kau ingat kan saat kita bersama-sama mengalahkan musuh kerja sama kita semua itu sangat kompak sekali. Dan kalo tim 7 sudah bersatu tidak akan ada yang bisa mengalahkan".

Boruto menatap Sarada dengan ragu.

"Kita bisa mencoba, Boruto," kata Mitsuki meyakinkan. "Kita bisa membangun kembali tim ini bersama-sama."

"Aku minta maaf kepadamu, karena keegoisanku. Aku telah menghancurkan semuanya." Sahut kawaki. Sarada dan Mitsuki yang mendengarnya pun tak percaya kawaki mengucapkan kata maaf kepada orang lain.

"Aku tahu kau pasti tidak akan pernah memaafkan ku." "Seharusnya aku juga tidak perlu lagi juga masuk di tim ini," kata Kawaki lirih. Dia menundukkan kepalanya, merasa malu dan bersalah.

Sarada yang terdiam dan merasa kawaki benar tulus dan dia sudah menyesal setelah mendengar perkataannya, akhirnya angkat bicara. "Kawaki," katanya pelan, "cara yang kau  lakukan itu memang salah, tapi kamu juga sudah mengakui kesalahan mu atas apa yang terjadi. Kami tahu kau melakukan yang terbaik untuk melindungi desa." Kalo boleh jujur sebenarnya aku juga tidak bisa memaafkan mu tapi aku akan mencoba memaafkan dan memahami juga.

Mitsuki mengangguk setuju. "sejujurnya aku juga membencimu, tapi karena kau pernah berada dalam tim ini. Jadi kau akan selamanya juga termasuk anggota tim 7

Kawaki terdiam, masih menundukkan kepalanya. Dia tidak yakin apa yang harus dikatakannya.

Setelah cukup lama Kawaki akhirnya mengangkat kepalanya. Dia melihat ke arah Sarada dan Mitsuki. "Terima kasih," ucapnya. "Terima kasih karena tidak membenciku."

Borusara: Melangkah Ke Depan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang