" itu rumputnya di cabut dong jeng" perintah ny.laksono memerintahkan istri dari mayor Ferdi untuk mencabut rumput yang berada di dekatnya
Hari ini ada kegiatan bhayangkari yaitu penanaman pohon di kebun belakang kantor Mikha juga ikut kesini membawa dua anaknya sebenarnya ia bisa izin tapi Mikha sepertinya butuh menghirup udara luar ia bosan di rumah apalagi dengan membawa dua anak
Anak pertamanya ia titipkan pada Alen dan kini ia membawa anak nya yang kedua di stroller yang masih anteng tidur
" Aduh ny. Bryan tidak usah bantu takut jahitannya belum kering nanti malah sobek " khawatir ny. Laksono melarang Mikha untuk terjun langsung ke lapangan
" Iya ya ampun bayi nya diajak berteduh jangan panas panasan kasian " ujar ibu ibu di sebelahnya ikut mengkhawatirkan kondisi Mikha yang pasca melahirkan
Mikha masih kekeh untuk terjun " gapapa Bu dikit kok"
" Jangan deh jangan mendingan bantu nata makanan aja sama saya " balas ny. Dirga menuntun Mikha untuk pergi bersamanya menata konsumsi para bhayangkari yang lain setelah selesai nanti
Ny. Laksono mendengus " alah tabiat jeng asri supaya ya kotor kotoran itu"
Ny. Dirga tidak memperdulikan perkataan rekan sebayanya ia malah mengejek Ny. Laksono dengan menjulurkan lidah nya seperti anak kecil
Alen menggandeng valey untuk mengajarinya menanam pohon tak lupa ia memberinya sarung tangan terlebih dahulu agar tangannya tidak kotor nantinya
Bocah dua tahun itu nampak asyik bermain tanah sesekali Alen mengajarinya bagaimana cara menanam pohon , walaupun valey tidak begitu mengerti namun itu akan melatih daya ingatnya agar bisa menangkap dengan sempurna
" Onty liat" valey menggoyangkan lengan Alen agar perempuan itu menoleh ke objek yang sedang di tunjuknya
" wahh apa itu?" ujar Alen memancing valey untuk menjawabnya dan mengingat hewan apa yang berada di tanah dan sedang bergerak gerak itu
" Wolmm" pekiknya ketika berhasil mengingat nya walaupun lidah anak itu masih cadel
Alen langsung memberikan tepuk tangan untuknya " good girl Its worm , are you afraid?"
Ternyata valey juga sedikit mengerti bahasa inggris tentu saja berkat ajaran orang tuanya sejak ia masih kecil
" Noo onty"" Wahh Masyaallah ponakan onty pinter sekalii " gemas Alen memeluk tubuh valey dengan gemas nya valey membalas pelukannya
Anak kecil saja tau mana yang baik untuknya dan mana yang buruk untuknya , ia bisa merasakan aura positif dari seseorang
" Ayo cuci tangan sayang , biar tangannya bersih lagi " Alen mencopot sarung tangan milik valey ketika keduanya sudah berhasil menanam pohon di kebun
Kemudian Alen menggandeng valey untuk menuju tempat cuci tangan dan mengarahkannya serta memberi tahu langkah langkah untuk cuci tangan
Valey nampak senang ketika berhadapan dengan air seperti nya anak ini menemukan dunianya
" Aduh aduh pinter banget ya , sekarang tangan valey udah bersih lagi deh" ujar Alen ia sudah membersihkan sisa sisa air yang ada di tangan Valen menggunakan tisu" Telimaaci onty ayen" ngomong nya yang cadel membuat siapapun gemas melihat tingkah nya bayi berusia dua tahun sudah bisa berbicara dengan jelas dan berjalan
" cama cama valey" balas Alen lalu mengajak valey untuk pergi menuju tempat Mikha berada
Ny. Laksono menggendong bayi kedua Mikha gemas, bayi itu masih berusia seminggu namun karena ini masih pagi Mikha berani mengajaknya keluar karena matahari pagi sangat bagus untuk bayi
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibalik Lencana Dan Sketsa
General FictionAleena khalisa Agnia gadis dengan usia 21 tahun yang mengemban pendidikan di pondok pesantren Al Islam. Tak hanya mengemban ilmu di pondok saja gadis yang kerap disapa Alen oleh teman temannya dikenal dengan sosok perempuan cantik, independen dan b...