تسع

437 13 0
                                    

Sebelum bertemu teman dan klien nya di cafe Alen mengecek barang barangnya terlebih dahulu apakah ada yang tertinggal atau tidak

Pakaian nya hari ini sangat sederhana ia hanya memakai tunik putih dilengkapi dengan androk tutu dan kerudung simple menutup dada .

Sebenarnya ia ditawari umi Zainab untuk berangkat bersama dengan alzam namun Alen menolaknya dengan baik alasannya karena ia sedang terburu buru untuk menemui temannya terlebih dahulu .

Ia takut saja dijadikan bahan gosip dan fitnah di pesantren ini apalagi membawa nama Gus nya yang cukup terkenal di kalangan pesantren lain .

Jarak pondok pesantren dengan cafe tidak terlalu jauh hanya butuh sekitar 30 menit untuk sampai di cafe langganan Alen . Tempatnya nyaman , sejuk , luas dan tentunya sangat aeshthetic dan ramai . Banyak sekali anak muda yang menghabiskan waktunya disini hanya untuk ngobrol, nongkrong ataupun mengerjakan tugas kuliah atau sekolah mereka

Sebelumnya Alen sudah mengatur jadwal dan reservasi terlebih dahulu , ia duduk di pojok cafe yang tak banyak orang akan melihatnya.

" Assalamualaikum maaf ya baru dateng" ujarnya menyalami Mila teman SMA nya dulu , ia hanya melempar senyum canggung ke arah calon suami mila

" Waalaikumsalam gapapa kita juga baru sampe duduk len" mila mempersilahkan temannya untuk duduk

Alen mengeluarkan iPad dan design gambarnya lalu langsung dilihat oleh mila dan calon suaminya , mereka mempercayai design rumah impian mereka pada Alen tak heran Alen dulu di SMA merupakan pentolan sekolah jangan melupakan bahwa Alen juga sangat pintar.

" Ini kemarin sempet ada beberapa revisi kan bagian garasi ini design terbarunya " Alen menjelaskan rincian dari gambar nya secara detail gimana luas bangunannya nanti, material yang akan dibutuhkan, perkiraan harga jadi Mila dan calon suaminya bisa mengerti budget yang mereka butuhkan .

" Itu baru perkiraan aku aja , nanti nya akan di finalkan oleh pihak kontraktor mereka yang lebih ngerti tentang ini " Alen mengakhiri penjelasannya ada sekitar satu jam ia menjelaskan semuanya

Mila mengangguk " berarti nanti pihak kontraktor sama loo bakal colab bareng?" Tanya Mila polos ia sungguh tidak mengerti dan belum sepenuhnya paham

" Iya nanti kalau udah Nemu pihak kontraktor pasti dia tanya siapa yang buat design nya jadi nanti aku juga bakal turun lapangan beberapa kali buat mastiin kalau semuanya berjalan dengan lancar "

Mila hanya ber oh ria , " thanks ya lenn , uangnya nanti gue transfer sekalian lunasin"

Alen tersenyum" sama sama terimakasih kembali "

"Kalau gitu gue sama mas Ardi pamit dulu nanti kalau udah nemu kontraktor yang tepat gue kabari " ujar Mila izin untuk pamit dari sini

Alen tersenyum" okee nanti file lengkapnya dikirim secepatnya "

" Assalamualaikum "
" Waalaikumsalam "

Tanpa Alen sadari alzam sudah sampai disini beberapa menit lalu , ia lebih memilih menunggu di mobil saja daripada turun .

Alen memanggil pelayan dan memesan lemon tea dan waffle tenggorokan nya terasa kering setelah ngomong panjang lebar tadi .

Setelah dipikir pikir gaji menjadi menager selama satu tahun bisa ia raih dengan sekali coretan . Tuhan itu maha baik , jika belum baik tuhan akan menggantikannya pada yang lebih baik .

Setelah dirasa temannya sudah keluar , alzam masuk dan mengambil duduk di kursi sebrang tempat Alen berada tentu saja Alen langsung terkejut ia reflek memundurkan kursinya .

" Maaf gus , gus alzam mau minum atau makan apa biar saya pesenin" tawar Alen membuka pembicaraan agar suasana tidak terasa canggung bagaimanapun ia harus tetap bersikap profesional

Dibalik Lencana Dan SketsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang