سبعة عشر

434 16 0
                                    

Alen sudah menjalankan aktivitas nya seperti biasa ia sudah mulai aktif lagi untuk mendesain interior permintaan client yang meningkat akhir akhir ini

Kemarin mereka memutuskan untuk tinggal di apartemen alzam sudah berangkat bekerja sejak hari ini . Rencananya mereka untuk pergi honeymoon gagal total

Kehidupan Alen banyak yang berubah dimana ia harus membersihkan rumah, memasak dan melayani suami sehabis pulang kerja tapi semua itu akan terasa nikmat jika dilakukan dengan bahagia dan ikhlas

Apartemen itu tidak terlalu luas hanya ada satu kamar di dalam nya , Alen tidak mempermasalahkan nya toh hanya tinggal berdua saja

Sebelum alzam berangkat, Alen sudah terlebih dahulu setoran hafalan Al Qur'an kepada suaminya dilanjutkan ia memasak sarapan dan membuatkan bekal untuknya

Banyak teman Alen yang berada di Jakarta seperti nya semua sedang sibuk di dunia kuliah atau bekerja mungkin .

Alen berniat untuk pergi ke pusat perbelanjaan entah kenapa ia ingin ke Gramedia yang ada di dalamnya untuk mencari beberapa buku yang ia butuhkan

Alen segera bersiap siap dan meminta izin alzam untuk pergi keluar , jangan khawatir Alen bisa mengendarai kendaraan pribadi sendiri baik itu mobil ataupun motor

Sebelum meninggalkan apartemen nya , Alen memastikan semuanya sudah terkunci rapat dan segera turun ke parkiran untuk mengambil mobil miliknya

Dulu mobil ini papa nya yang memberikan sebagai hadiah ulang tahun Alen yang ke-20 sebenarnya Alen tidak ingin yang berlebihan tetapi papa nya terus saja memaksanya dan memberikannya mobil

Tak butuh waktu yang lama untuk sampai di salah satu pusat perbelanjaan di kota itu , Alen segera turun dan mencari toko buku itu berada

Ia ingin membeli buku panduan untuk menjadi istri yang baik , ibu yang baik, dan banyak lagi seperti nya buku yang akan Alen beli

Ia sangat menyukai toko buku bahkan seharian saja ia betah berada di Gramedia tanpa berpindah pindah , semasa ia kuliah dulu ia sering pergi ke Gramedia hanya sekedar untuk mengerjakan tugas hingga toko buku itu tutup baru Alen akan sadar ia sudah terlalu lama disana

Ia juga akan membelikan adiknya beberapa buku untuk persiapan kuliahnya nanti dan beberapa alat tulis lainnya untuk semester depan

" Mba Alen gue kangen banget sama lo " tiba tiba perempuan dengan rambut pirang itu memeluk Alen dari belakang membuat tubuh Alen ikut terhuyung kebelakang bersamaan dengan gerak perempuan itu

Alen membalikkan badannya , " kharen ! Kok disini " pekik Alen tidak menyangka akan bertemu kharen disini, tapi tunggu kenapa ia tidak berada di pondok pasalnya sebelum ia meninggalkan pondok kharen sedang di hukum bersama santri lain yang melanggar aturan oleh Gus wafa

Kharen terkikik geli , " panjang deh ceritanya mba . Nanti aku ceritain sambil nongkrong nongkrong "

Alen berkacak pinggang bagaimana bisa kharen keluar dari pondok yang di jaga super ketat itu , ckckck
"Aku mau bayar ini dulu tunggu sini aja " titah Alen membuat kharen mengambil sikap hormat

Setelah selesai melakukan transaksi mereka berdua singgah di salah satu cafe restoran untuk sekedar mengobrol.
" Gimana kok bisa kabur hm?" Selidik Alen mencolek lengan kharen membuat sang empu langsung tertawa terbahak bahak

" Engga kabur sebenar nya tapi kabur juga si gabetah gue disana , dibantu pacar gue " balas kharen membuat Alen melongo tak percaya jadi anak ini beneran kabur

" Tapi jangan bilang Gus alzam ya mba takut di balikin di pesantren" kharen mengguncangkan lengan Alen ke kanan dan ke kiri berharap agar perempuan itu tidak memberitahu keluarga besar di pondok pesantren Al Islam

Dibalik Lencana Dan SketsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang