ثلاثة عشر

433 13 0
                                    

Pagi pagi sekali mamanya sudah menyuruh Alen untuk sarapan dan bersiap siap untuk mengurus berkas sidang nikah sekaligus fitting baju di butik milik temannya yang sudah menjadi langganan keluarga nya sejak dulu .

Papanya bekerja sebagai manager di sebuah perusahaan properti sedangkan mamanya bekerja sebagai dosen di universitas swasta. Rumah Alen tidak begitu mewah, karena keluarga nya termasuk orang yang tidak suka kemewahan dan memilih kesederhanaan.

Karin - mama Alen sudah siap untuk pergi ke kampus karena hari ini ada mahasiswa yang ingin bimbingan skripsi dengannya , sedangkan papanya sudah berangkat ke kantor beberapa menit yang lalu bersama rezan adiknya yang masih kelas 2 SMA .

" Besok meeting sama mama mengenai wo dan catering ya " ujar mamanya sebelum pergi meninggalkan rumah

Alen hanya mengiyakannya , ia tidak sendiri di rumah masih ada BI Dina yang masih membersihkan lantai atas . Alen sudah siap dengan pakaian putih dan rok hitam berjilbab untuk melengkapi berkas sidang dan mengajukan nya ke kantor milik alzam. Ia mengecek berkas yang sudah ada dan nantinya ia akan melengkapi berkas yang belum ada bersama alzam .

Ternyata berkasnya cukup rumit, Alen juga harus menghafalkan beberapa pertanyaan yang akan diajukan seputar istri polisi beserta mars nya .

Setelah mendapatkan notifikasi bahwa alzam sudah menunggu nya di depan , Alen berpamitan terlebih dahulu pada asisten rumah tangganya dan bersiap untuk berangkat lebih pagi, lebih cepat selesai pula kan

Alen mengambil duduk di sebelah kemudi , alzam sudah rapi dengan seragam polisi yang melekat pas ditubuhnya
" Foto dulu ya habis itu ke kantor " ujar Alen karena memang itu yang belum ada di persyaratan yaitu foto sendiri sendiri dan foto berdua sebagai syarat pengajuan

Alzam hanya mengangguk dan segera melajukan mobilnya ke tempat yang Alen maksud

Tak butuh satu jam foto itu sudah mereka cetak dan segera pergi menuju kantor cabang tempat alzam bekerja . Demi apapun sekarang Alen harus terbiasa dengan kantor polisi ini ternyata bukan hanya dirinya saja yang ingin mengajukan tetapi ada beberapa pasangan yang juga ingin mendaftarkan sidang nikah

Alen turun dan berjalan mengekori alzam di belakangnya, banyak senior yang menyapa alzam dan memberi hormat padanya Alen hanya membalas nya dengan senyum
" Junior emang harus gitu ya ? " Tanya Alen pelan

Alzam mengangguk, " sudah menjadi kebiasaan"  Alen hanya ber oh ria sebagai jawaban

Sampai di aula polri Alen ikut duduk menunggu bersama pasangan lain yang ingin mendaftar untuk sidang semua itu junior dari alzam karena pangkatnya dibawah pangkat alzam

Banyak sekali yang menyapa alzam dan memberinya hormat bahkan tak jarang yang memberinya kesempatan untuk masuk terlebih dahulu namun alzam menolak , mau bagaimanapun yang datang duluan yang dilayani duluan .

Alzam mengambil duduk di sebelah alen seperti nya Alen sudah gugup terlebih dahulu .

" Haloo mba boleh kenalan ?" Tanya perempuan disamping Alen , Alen pun menyambut uluran tangan nya dengan senang hati , mungkin dengan mengobrol akan meredakan gugupnya

" Haloo , saya aleena panggil aja Alen " ucap Alen memperkenalkan dirinya dengan baik

" Saya mawar salam kenal ya mba Alen " balas perempuan itu ramah

" Salam kenal juga , btw udah lama ?" tanyanya basa basi

" Baru lima belas menit yang lalu " ujar mawar , Alen hanya mengangguk saja ia kira tidak akan banyak yang mengajukan sidang nikah tapi kenyataannya ada sekitar 5 pasangan yang mengajukan sidang nikah hari ini

Dibalik Lencana Dan SketsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang