15. The Vanish of the Genius

7 2 0
                                    

Now playing ~ Seize ~ Hold Me Back

TOLONG BANGET INI KALIAN PLAY MUSIC INI WAKTU BACA!!😭😭☝️☝️

Nb: tujuan agar saat membaca terasa back sound di setiap scene yang aku tulis, terimakasih🙏🙏🌟

Nb: tujuan agar saat membaca terasa back sound di setiap scene yang aku tulis, terimakasih🙏🙏🌟

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Suara berisik debur ombak laut yang bergulung hingga ke pesisir pantai itu semakin ramai saat ditambah dengan suara burung-burung yang terbang mengitari angkasa. Semua suara itu membuat jiwa seseorang menjadi lebih tenang.

"FREYA! AYO KESINI! AIR LAUTNYA LEBIH SEGAR!"

Si empunya nama membuka mata perlahan, suara familier itu membuat dirinya hanya bisa tersenyum kecil. Perasaan bahagia benar-benar membuat ia ingin menghentikan waktu, untuk dalam momen ini selamanya.

Laki-laki itu mendekat, beranjak dari tepi pantai menuju tempatnya duduk.

"Ayo, Frey. Kita lepaskan semua beban seperti yang sudah aku ajarkan."

Uluran tangannya, benar-benar membuat Freya tidak bisa menolak. Apalagi senyumannya, senyuman yang selalu membuat jantung Freya berdegup lebih kencang.

"Kalau tidak mau, ya sudah," ucapnya cuek. Ia berbalik badan, hendak meninggalkan Freya tetap di tempat duduk kayu sandaran tepi pantai itu.

"Jovan, tunggu sebentar."

Freya yang hendak menyiapkan sesuatu langsung terkejut saat Jovan mengangkat tubuhnya begitu mudah hingga ia terperanjat kaget. "Hiyaa!! Tapi aku yang akan bawa kamu!"

"Jovann!!"

Freya terkekeh geli karena laki-laki itu mengangkat tubuhnya seperti kapas yang ringan dan berlari membawanya dalam sekali dekapan tangan menuju tepi pantai.

Tatapan mereka saling bersitubruk, ulasan senyuman itu tidak bisa dibohongi, senyuman bahagia yang hanya bisa muncul saat mereka bersama.

"Aku mencintaimu, Jovan. Melebihi apapun."

Freya tersenyum lantas memeluk lebih erat leher Jovan hingga laki-laki itu membuat dirinya siap dengan air laut yang membasahi dirinya.

"Sekarang giliran kamu, ya, Jovann!!"

"Larii!!"

Sungguh, itu adalah masa-masa bahagia. Momen menyenangkan dalam hidup Freya dan Jovan. Ia mengambil beberapa foto dari kamera berlensa dari beberapa momen Freya jatuh saat melempar air, berenang namun gagal karena debur ombak yang menganggu bahkan saat mengejar dirinya untuk menyiram air.

"Freya, senyumm!"

Cekrekk!

Foto mereka berdua itu, benar-benar membuat Jovan selalu mengingatnya entah kapapun dan dimanapun. Jovan berharap, kali ini semesta mendukungnya untuk bersama Freya.

Replay [SELESAI] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang