27. The Day of the Death

2 1 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Meski masalah terror meneror dan berbagai pesan yang selalu memenuhi kotak masuk di ponselnya, Freya masih tetap tidak bisa tenang karena tanggal kecelakaan Ayah dan Bundanya sudah semakin dekat.

Sekarang terhitung sudah tanggal 13 Juli dimana kecelakaan itu jika benar akan jatuh pada esok lusa. Freya mondar-mandir tak karuan di depan pagar rumah Binar.

"Hei, Frey. Ada apa?"

Freya mengeratkan jaketnya. Ini sudah malam dan ia masih nekat untuk keluar rumah.

"Boleh aku minta bantuanmu? Kita tidak bisa membicarakan ini di luar."

Binar mengernyitkan dahinya. Ia nampak bingung. "Perihal apa? Haruskah malam ini? Kamu terlihat kedinginan. Sebentar aku ambilkan jaket."

"Tidak perlu, Bin," sanggah Freya dengan cepat menarik pergelangan tangan Binar.

Laki-laki itu menoleh, terlihat bingung. "Ini perihal yang menyangkut masa depan. Masih ingat dengan pembicaraan kita tempo lalu?"

Binar mengangguk. "Kita mau bicara dimana?"

"Ikut aku," ajak Freya dengan cepat menarik lengan Binar hingga cowok itu spontan menutup pintu gerbang saat itu sembari meraih payung biru miliknya.

"Eh...sebentar. Sabar, Frey."

Satu yang baru Binar sadari, ekspresi dan raut wajah Freya nampak seperti orang yang diliput rasa penuh ketakutan.

"Tak perlu risau. Tenang dulu, coba tarik napas..."

Mereka kini berada saling berdampingan dan berjalan di bawah naungan langit yang cukup mendung dan gemuruh berulang kali menggelegar.

"Rasanya seperti...aku tidak mempercayai hal ini akan terjadi..."

"Apa maksudmu?"

Freya tetap berjalan dengan Binar di sampingnya. "Misiku untuk kembali ke 2006 sudah hampir selesai. Hal yang harus aku ubah juga akan tiba sebentar lagi."

Mendengar ini seperti percakapan yang serius, Binar mendengarkan.

"Maksudmu...kamu akan kembali ke 2023 lagi?"

Tidak. Jangan sekarang. Jangan dulu. Binar berteriak dalam hati. Ia masih merindukan Freya dengan sikap teduh dan ia baru mendapatkan hal itu tiga hari yang lalu.

Freya mengangguk. Ulu hati Binar terasa nyeri seketika.

"Aku juga ingin meminta maaf perihal beberapa hari yang lalu sewaktu sidang. Seperti yang kukatakan padamu, ini semua diluar kendaliku. Setelah ini sepertinya aku tidak akan bisa lagi kembali ke 2006..."

"... selamanya," sambung Freya beberapa detik selepas ia memberi jeda.

Bahu Binar terlihat tidak lagi tegap. Kini mereka sudah tiba di taman bermain anak-anak. Tempatnya cukup luas namun terlihat sepi saat malam dan hendak hujan.

Replay [SELESAI] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang