17. We Know Each Other

9 3 0
                                    

Now playing ~ Fallin' ~ Issac Hong

WAJIB PLAY MUSIK INI SEBAGAI BACK SOUND 😩😩😩

AKU BINTANGIN INI CHAPTER PALING EMOSIONAL BUAT AKUU😭😭😭😭

Nb: waktu nulis for the fact, aku sampai nangis Dan gak kuat bayangin sesuatu itu beneran terjadi.

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Sesuatu yang membuat Freya benar-benar tahu tujuan hidupnya lagi adalah Binar. Meski mereka tidaklah saling mengenal di 2023, ia sadar mengenal Binar membawa hidupnya jauh lebih baik daripada hidupnya di 2006.

Dan sekarang, Freya akan menghampiri laki-laki itu, memberinya kekuatan bahwa:

Tidak apa-apa untuk merasa lemah. Namun jangan pernah membuat dirimu mengambil keputusan untuk mengakhiri hidup.

"Jangan," ucapnya pedih. "Jangan seperti gue 2023 yang harus bunuh diri. Kumohon, Bin."

Freya menuruni tangga dengan tergesa-gesa. Ayah dan Bunda pasti sudah terlelap di pukul sekian. Ia membuka pintu perlahan, mendapati tidak ada sepeda sama sekali.

"Ah, gue lupa kalau sepedanya lagi bawa Ayah ke bengkel karena bocor."

Tanpa mau berpikir panjang, Freya langsung berlari meski menggunakan celana tidur seperti sekarang dan hanya dilapisi pakaian tidur juga jaket biru miliknya.

Menapaki setiap jalanan yang basah karena air hujan dengan udara malam yang dingin menusuk kulit tidak membuat semangat Freya luntur. Ia terus memacu langkahnya agar segera tiba di warung makan tersebut.

Memorinya dengan Binar seketika menguar dalam benak Freya saat ia berlari sendiri di jalanan gang yang cukup sepi. Binar yang ceria, Binar yang berani, Binar yang melindunginya, bahkan Binar yang pernah ia tolak mentah-mentah.

Maaff, Bin. Untuk kali ini, gue harus menebus semuanya.

Suara sirine yang cukup nyaring dari jarak beberapa meter dari tempatnya membuat Freya berhenti berlari. Ia mengernyit heran, ada kejadian apa hingga sekerumun orang mengitari sesuatu bahkan ada ambulance disini.

"Maaf, Kak," ucap Freya menahan seseorang yang berlari hendak menuju TKP yang mungkin sudah akan diberi garis kuning polisi. "Ini kenapa ada ambulance dan jalannya ditutup?"

Seorang pria paruh baya yang sepertinya tetangga dekat sekitar sini itu berhenti berlari.

"Ada korban pemerkosaan sepertinya. Nasib malang. Korban belum diidentifikasi. Polisi juga akan ke TKP sebentar lagi. Kamu pulang saja, nak. Bahaya malam-malam keluar."

Begitu pria tersebut meninggalkannya, pikiran Freya berkecamuk. Jarak antara tempatnya sekarang dengan rumah sudah cukup jauh. Hanya sebentar lagi ia sudah sampai ke warung makan tempat Binar berada. Namun, sepertinya ia harus mengambil jalan memutar.

Replay [SELESAI] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang