5. Start From Zero

13 2 0
                                    

Sebelum mulai, mending tap layar bawah 🌟 untuk dukung cerita REPLAY dan authornya agar bisa semakin berkembang 💥😬🫵

Semoga suka chapter ini, selamat membaca 🔥

Semoga suka chapter ini, selamat membaca 🔥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Beberapa jam sebelum kejadian di koridor...

"Oper bolanya kesini!"

Gerakan cepat dan tangkas dari pemain andal SMA Yonghan membuat beberapa kaum hawa teriak tidak karuan. Mereka bersorak-sorak layaknya pendukung garis keras dengan mengangkat spanduk bertuliskan "semangat bertanding Binar!" dengan huruf capital dan tone warna yang cukup mencolok.

"WHOOPS! Binar, sekarang!"

Kaki jenjang nan panjang milik laki-laki itu langsung mengambil langkah pivot untuk merebut bola orange dari tangan pemain lawan begitu mendengar aba-aba dari Ferdi, ketua tim basket SMA Yonghan. Gerakan gesit Binar berhasil membuat semua nampak tegang dann...

Shoot! Tembakan sempurna begitu detik-detik terakhir final kurang dua detik bersamaan dengan bola orange yang masuk ke keranjang lawan itu.

Semua orang bersorak. Kemenangan dengan poin 3-1 itu berhasil diraih oleh tim dari Ferdi. Semua anggota tim berbondong-bondong mengangkat tubuh Binar untuk merayakan euphoria kemenangan ini.

"Binar keren banget!!"

"Ini buat Kak Binar!! Semoga suka!"

"Aku punya sekotak tisu buat Binar! Nih, jangan lupa dibersihin keringatnya!"

Si empunya nama hanya meringis dan mengusung senyum singkat. Ia menerima semua pemberian pada kaum hawa seperti handuk, sekotak tissue, makanan dari yang paling mahal hingga sekadar cemilan, bahkan minuman juga sangat bervariatif-isotonik, jus buah, air mineral.

"Terimakasih banyak dukungan kalian."

Begitu menerima berbagai barang itu, sudut mata Binar menangkap sosok perempuan yang sejak tadi sudah dalam pengamatannya. Perempuan berambut pendek sebahu yang duduk di tribun kedua bagian bawah.

"Sayang, maaf, ya. Aku cuma bawa minuman aja. Kamu gak pa-pa?"

"Udah biasa kalau dalam pertandingan menang-kalah. Tapi berkat dukungan pacar aku yang gemes ini, aku bakal coba buktiin kalau aku bisa menang dari Binar!"

Binar begidik ngeri mendengarnya. Melihat dua insan yang saling bermesraan dan si laki-laki mengelus rambut si perempuan, membuat isi perut Binar ingin keluar saat itu juga.

"Kita ke kantin, yuk, Jovan. Aku sebentar lagi ada keperluan sama Vena soalnya."

Lagi dan lagi, Binar hanya bisa mengamati Freya Anindita dan Jovan Geovanni sebagai dua sosok yang saling mencintai. Tidak lebih dan tidak kurang.

Replay [SELESAI] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang