30. Did Everything Change? [END]

11 2 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Kejadiannya begitu cepat. Freya sampai-sampai harus merasakan lemas di sekujur tubuhnya usai duduk di ruang tunggu menunggu hasil pemeriksaan dokter. Freya percaya, Tuhan masih memberi keajaiban jika hambanya terus berdoa.

Tuhan, Freya mohon...berikan Freya waktu lebih lama dengan orang tua Freya...

Bahu itu terus bergetar hebat. Isak tangisnya tak mampu membuat Binar mampu menghentikannnya hanya dengan membelai bahu hingga terkena rambut pendek perempuan itu.

"Pelaku sudah tertangkap, Frey. Kamu tidak perlu khawatir dengan pelaku."

Freya menoleh dengan mata sembab dan tatapan penuh amarah.

"Bagaimana bisa pelaku hanya ditangkap?! Aku ingin pelaku mati saat itu juga! Nyawa orang tuaku bukan sebuah perkara ringan?!"

"Aku paham," Binar menenangkan Freya sembari menyuruhnya untuk kembali duduk.

"Biarkan polisi yang menangani semuanya. Bila kamu ingin menemui pelaku, aku bisa antar ke kantor polisi usai keadaan membaik."

Keaadaan tidak akan pernah membaik, Bin.

Freya mengusap air matanya. Ia terduduk lemas dengan tatapan kosong mengarah ke kaca kecil di ruang operasi gawat darurat itu.

"Siapa pelakunya, Bin? Kenapa dia setega itu untuk bunuh kedua orang tuaku?"

Binar tidak enak hati untuk mengatakannya. Bagaimanapun juga, Jovan pernah singgah di hati Freya meski berubah menjadi sifat iblis dalam sekejap setelah mereka putus.

"Jovan Geovanni, mantan kekasihmu."

Freya menoleh dengan tatapan terbelalak dan warnanya merah karena usai menangis. Kantung mata hitam itu mulai terlihat sebab itu terlalu lama terisak-isak.

"Dia juga sebagai pelaku di balik tragedi kecelakaan tabrak lariku beberapa waktu lalu."

Freya tidak bisa lagi mendeskripsikan seberapa hancur hidupnya. Ia tidak mengira, keputusannya untuk berpisah dengan Jovan bisa berakibat fatal seperti ini.

"Memang seharusnya aku tidak perlu mengubah apapun di masa lalu. Memang aku seharusnya tidak perlu kembali ke tahun ini! Bodoh, bodoh-"

"Hei," Binar menginterupsi sembari menahan tangan Freya yang hendak memukul kepalanya lagi. "Tidak ada manusia di muka bumi ini yang bodoh, yang ada hanya mereka yang kurang beruntung. Tuhan tidak tidur, Frey. Pasti aka nada balasan setimpal bagi pelaku."

Freya menekuk bibirnya lagi. Ia dengan segera memeluk tubuh Binar erat-erat hingga laki-laki itu kehabisan napas sesaat setelah terkejut.

"Terima kasih, sudah mau membersamai diriku di 2006. Entah kapan aku akan kembali. Tolong bantu aku untuk membaca buku yang sudah aku tulis untuk diriku sendiri kalau suatu saat aku kembali berubah seperti Freya yang tidak pernah kamu kenali."

Replay [SELESAI] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang