Prolog

44 12 8
                                    

Haii! Tidak disangka akhirnya aku kembali nulis lagi setelah tidak produktif!

Semoga kalian suka dengan cerita baruku. Don't forget to leave a mark here! Vote and comment <3

 Don't forget to leave a mark here! Vote and comment <3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Apa yang menghentikanmu?"

"Putus asa?"

Setelah itu hening. Tidak ada yang berbicara lagi. Hanya saling pandang dan melempar tatapan "putus asa" tersebut.

"Harapan akan selalu ada dan datang untuk orang-orang yang masih ingin bertahan hidup," tukasnya. "Bertahanlah, meski hanya satu hari. Orang-orang menyayangimu."

"Bagaimana kalau tidak ada?"

Alis nenek tua itu terangkat sebelah. Dahinya yang sudah keriput itu, semakin tercetak jelas saat mengerutkan dahi apalagi dengan alis yang tadinya tebal hitam itu perlahan menjadi putih semakin bertambah usia.

"Apa maksud kamu, Nak?"

Wanita berusia 34 tahun itu mendorong maju sekotak boks berisi barang-barang kuno milik kedua orang tuanya. "Sepertinya itu tidak penting, Oma. Saya hanya ingin menjual beberapa barang di boks ini. Berapa uang yang bisa saya dapat?"

Nenek tua itu menyingkap rambut ubannya yang menutupi dahi sekilas. Ia mengembuskan napas gusar sembari mengecek isi dari kardus boks yang diserahkan perempuan muda di hadapannya ini.

"Kau yakin, Nak, ingin menjual barang berharga ini?"

Berharga sekali, keluhnya dalam hati. Tapi menjadi semakin usang karena tidak ada mereka di sisiku.

"Yakin," tukasnya sembari mengangguk. "Barang ini sudah ada sejak dulu. Saya rasa sudah terlalu kuno untuk memakainya di tahun 2023."

Oma, si pemilik toko kuno itu, mengeluarkan beberapa isi dari kotak boks tersebut. Ia menemukan beberapa barang kuno seperti kaset cd, kaset pita kotak, recording box, radio usang yang bercampur menjadi satu tak terurus di dalalm boks tersebut.

"Bukankah ini pasti peninggalan kedua orang tuamu?"

Jantungnya semakin berdegup kencang. Ia tak bisa berkata-kata lagi. Segala memori semakin terkuak jelas saat Oma mengeluarkan beberapa pita kaset di genggaman tangannya. Melihat si pemilik hanya diam, nenek itu mengulas senyum kecil.

"Coba kamu dengarkan beberapa lagu saja dari walkman dan pita kaset ini. Biar Oma pegangkan untukmu. Boleh?"

Wanita 34 tahun dengan menggunakan pakaian kantor lengkap itu tergagu diam. Tapi entah bagaimana, tangannya terulur maju, meraih penyuara telinga berwarna ungu-dengan warna yang mulai pudar- itu dengan tatapan ragu. Tapi begitu melihat senyuman Oma, membuat hatinya tergerak.

"Sekarang, coba pejamkan mata. Oma minta kamu dengarkan beberapa lagu dan pikirkan sesuatu yang membuatmu ingin mengakhiri ini semua," kata Oma sembari memasangkan pita kaset ke dalam walkman. "Pikirkan juga fase bahagia dalam hidupmu. Fase yang paling bahagia."

Begitu memasang penyuara telinga, ia memejamkan mata. Mengikuti instruksi Oma, sembari sebuah lagu mulai teralun jelas masuk ke gendang telinganya.

"Pikirkan juga fase bahagia dalam hidupmu. Fase yang paling bahagia."

Hening.

"Ayah, Bunda, Aku rindu. Bolehkah aku egois? Aku ingin kalian masih ada di sampingku sampai sekarang..."

"Ayah, Bunda, dunia terasa berat tanpa kalian. Aku capek. Bolehkah anakmu ini menyusul Ayah dan Bunda ke 'surga'?"

"Aku rindu kalian dan itu akan selalu. Maaf, anakmu harus menyerah malam ini."

Air mata itu mengalir begitu saja. Memasahi pelupuk matanya yang terpejam. Perlahan, suara alunan lagu itu mengabur, tidak terdengar jelas, namun rasa sesak masih memenuhi rongga dadanya. Kepalanya tiba-tiba pusing, telinganya berdengung keras. Semakin ia berusaha untuk membuka kedua kelopak matanya, semakin sakit juga perasaan di dalam hatinya...

...dan saat itu juga, semua hal berubah menjadi tahun 2006 dalam sebuah genggaman walkman.

****

Sampai jumpa di next chapter! Kalau belum kebayang bagaimana alur cerita dan lain sebagainya memang aku kasih seberjalannya waktu!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sampai jumpa di next chapter! Kalau belum kebayang bagaimana alur cerita dan lain sebagainya memang aku kasih seberjalannya waktu!

Tambahin "replay" ke reading list kalian, yuk!💙

Replay akan mencoba update di hari rutin SENIN, RABU, Dan JUMAT! Mohon dukungannya 🤍😍

Jangan lupa dukung aku dengan follow instagram @zakisept atau @wpzakisept dan baca semua karya aku secara free di wattpad zakisept <3

have a nice day^^

Replay [SELESAI] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang