Rumah Nenek

430 38 2
                                    

Sebelum lanjut, aku mau ngingetin lagi ya kalau buku ini berisi konten dewasa. Bukan cuma menyangkut sexualitas, tapi juga kata kasar dan sebagainya. Jadi, buat yang merasa nggak sesuai nih sama kalian. Bisa stop di sini, okay?

Happy reading!

•••••

Pagi ini Selena sudah duduk manis di teras rumahnya dengan balutan celana jeans dan sweater crop. Jangan lupakan sling bag bermotif beruang pink favoritnya. Gadis itu menggerak-gerakkan kakinya yang menggantung bebas karena ia duduk di atas kursi. Bibir mungilnya bersenandung sembari menunggu sang kekasih dan juga ibunya. Mungkin orang asing yang melihat tidak akan mengira jika Selena berusia 22 tahun.

Di rumah sebelah, Jisan sedang mengeluarkan mobilnya dari garasi. Menempatkannya tepat di depan gerbang rumah Selena. Kemudian ia turun keluar dari dalam mobil untuk menghampiri kekasihnya. Pemuda itu terkekeh melihat penampilan menggemaskan Selena. Bagaimana gadis itu tersenyum manis dengan kepala mendongak saat Jisan sudah berdiri di hadapannya, Jisan sangat menyukai itu.

"Udah sarapan?" tanya Selena.

Jisan tidak tahan untuk tidak mengelus pipi gembul Selena yang ikut bergerak saat gadis itu berbicara. "Udah. Kamu udah?" tanyanya balik.

"Kok kayak asing banget ya pakai aku-kamu." Selena meringis pelan sebelum terkekeh lucu.

"Biar terbiasa. Nggak mungkin 'kan nanti kalau udah nikah masih pakai lo-gue?"

Wajah Selena merona mendengar kata yang menyangkut pernikahan.

"Iya sih..."

"Jawab dulu pertanyaan aku tadi," ujar Jisan.

"Udah, aku udah sarapan," jawab Selena.

Jisan menahan kedutan di bibirnya saat mendengar nada bicara Selena yang terkesan kaku.

"Jangan ketawa! Kebiasaan ngeledek banget," rajuk Selena.

"Nggak ketawa ini." Jisan berjongkok di depan Selena dan menatap wajah cantik pujaan hatinya dari arah bawah. "Ya udah, bikin panggilan sayang aja kalau gitu?"

"Panggilan sayang apa?" tanya Selena.

"Kayak ayang? Babe? Honey?" ujar Jisan dengan kekehan di ujung kalimatnya karena merasa geli. Bukan karena panggilan-panggilan itu yang membuatnya geli, hanya saja terasa aneh bagi mereka berdua yang statusnya berubah begitu saja.

Selena juga tergelak mendengar panggilan sayang yang sepertinya akan terdengar lucu jika mereka gunakan.

"Ya udah mau dipanggil apa?" tanya Selena setelah meredakan tawanya.

Jisan terlihat berpikir mengenai panggilan yang ingin ia gunakan. Selagi menunggu, Selena memainkan rambut pendek Jisan yang menambah kesan dewasa bagi pemuda itu.

"Apa ya?" tanya Jisan bingung.

"Apa? Abang?"

Selena kembali tergelak saat melihat Jisan memalingkan wajahnya sembari menahan kedutan di bibirnya. Pemuda itu salah tingkah hanya karena Selena memanggilnya 'abang'.

SALAH PAHAM [JiChen Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang