Hari Bahagia

548 40 13
                                    

Sebelum lanjut, aku mau ngingetin lagi ya kalau buku ini berisi konten dewasa. Bukan cuma menyangkut sexualitas, tapi juga kata kasar dan sebagainya. Jadi, buat yang merasa nggak sesuai nih sama kalian. Bisa stop di sini, okay?

Happy reading!

•••••

Tiga hari menjelang hari bahagia Selena, gadis itu kedatangan tamu atau bisa dibilang sahabat-sahabatnya yang berada di Aussie. Ada Reya dan Wilona si gadis pirang yang sudah menarik perhatian Rio sejak kedua sahabat kakaknya menginjakkan kaki di rumahnya. Reya dan Wilona juga sama seperti Selena, keduanya berdarah asli Indonesia yang memilih menyelesaikan pendidikannya di luar negeri.

"Masih nggak nyangka gue lo mau nikah. Pantes aja pengen cepet balik ke Indo," ujar Reya.

"Bener kata Reya, gimana deh ceritanya? Lo 'kan pulang belum lama Le. Kok tau-tau mau nikah aja?" tanya Wilona.

"Kita nggak pernah denger lo punya pacar di sini." Lagi-lagi Wilona setuju dengan perkataan sang sahabat, gadis itu pun menganggukkan kepalanya.

Selena yang baru saja selesai membalas pesan Jisan pun terkekeh sebelum menjawab rasa ingin tahu sahabat-sahabatnya.

"Gue emang nggak ada pacar sebelumnya, nikah juga karena dijodohin," jawab Selena.

"Kok lo mau dijodohin?" tanya Reya.

Selena tersenyum mengingat sosok kekasih hatinya. "Ya... karena gue emang udah suka sama Jisan dari sebelum pindah ke Aussie."

"Keren, bisa tahan ya lo bertahun-tahun. Pantes susah dideketin," tutur Wilona.

"Tapi lo berdua sama-sama mau?" tanya Reya.

"Iya, sebelum resmi dijodohin juga kita baru banget pacaran."

Reya bergumam seraya mengusap-usap dagunya sendiri. Ia pun memicing ke arah Selena dan membuat Selena dan Wilona keheranan.

"Kenapa sih lo, Rey?" tanya Wilona.

"Lo nggak hamidun di luar nikah, 'kan?" tanya Reya dengan nada berbisik yang masih bisa didengar oleh keduanya.

Selena mendadak gugup dengan sepasang obsidiannya membola terkejut. Begitupun dengan Wilona yang langsung meraup bibir Reya menggunakan tangan kanannya.

"Sembarangan aja lo kalau ngomong," tegur Wilona.

Gadis berambut sebahu itu mengerucutkan bibirnya. "Gue 'kan cuma nanya."

"N-nggak lah, ya kali gue hamil duluan!" sangkal Selena.

Wajah gadis itu sudah memerah karena malu. Walaupun kenyataannya tidak seperti yang Reya duga, tapi mengingat kembali alasan ia dinikahkan karena apa membuatnya selalu saja merasa malu.

"Oh iya, Le. Jake sempet nemuin kita berdua sebelum kita pulang ke Indonesia," ujar Reya.

Entah kenapa atmosfer di kamar Selena mendadak berubah setelah nama seorang laki-laki keluar dari mulut Reya. Kedua gadis itu yang berstatus sebagai sahabat dari tuan rumah saling bertukar lirik melihat Selena tidak merespon apapun.

SALAH PAHAM [JiChen Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang