Obsesi Membiru

342 36 8
                                    

Sebelum lanjut, aku mau ngingetin lagi ya kalau buku ini berisi konten dewasa. Bukan cuma menyangkut sexualitas, tapi juga kata kasar dan sebagainya. Jadi, buat yang merasa nggak sesuai nih sama kalian. Bisa stop di sini, okay?

Siap dengan drama ini?? 🤭

Kalau ada salah pengetikan tolong tandai di kolom komentar, ya.

Happy reading!

•••••

"Jake..."

"Iya, sayang. Ini gue," ujar Jake sembari tersenyum lebar.

"Lo ngapain di sini?! Bukannya lo bilang mau ketemu Jisan-"

"Betul. Gue telepon Jisan buat minta ketemuan di kantor, tapi gue nggak bener-bener ke kantor suami lo itu. Gue udah nunggu di sekitaran komplek, supaya Jisan keluar dari rumah ini."

Selena spontan memundurkan tubuhnya saat Jake melangkah maju. Wanita itu berusaha menutup pintu rumah mertuanya lagi, tapi Jake menahannya dari luar.

"Jangan macem-macem, Jake! Atau gue bakal teriak!"

Jake terkekeh setelah mendengar perkataan Selena. "Lo masih segemesin dulu, ya. Bikin gue makin cinta."

Brak!!

"Jake!!"

Pintu bercat putih itu didorong paksa oleh Jake, sehingga membuat Selena ikut terdorong. Beruntung Selena dapat menjaga keseimbangan agar tidak terjatuh.

"Lo keluar sekarang juga!" perintah Selena, saat Jake semakin melangkah masuk ke dalam kediaman mertuanya.

Selena menangkap keberadaan vas bunga di atas meja yang tidak jauh darinya melalui ujung matanya. Wanita itu kembali melirik ke arah Jake, sebelum berlari ke arah meja dan mengambil vas bunga tersebut.

"Jangan mendekat!"

"Oh wow, calm down, sayang. Gue nggak bakal nyakitin lo," ujar Jake. Pria itu mengangkat kedua tangannya, tapi langkahnya masih saja mendekat ke arah Selena.

"Gue bilang jangan mendekat, Jake!!"

Prang!

Vas bunga itu hancur bukan karena Selena melemparnya ke arah Jake, tapi karena Jake menahan pergelangan tangan Selena ke dinding, membuat vas bunga itu terjatuh begitu saja di dekat kaki Selena.

"Gue cinta sama lo, Len. Kenapa lo malah milih pulang ke Indonesia, terus nikah sama Jisan?"

"Tapi gue udah bilang, gue nggak pernah punya rasa sama lo!" sahut Selena. Ia memberontak, berusaha melepaskan cengkraman tangan Jake di kedua pergelangan tangannya. "Lepasin gue, Jake. Gue mohon..."

Jake melihat secara langsung bagaimana Selena menolaknya dengan pipi bercucuran air mata. Wanita yang dicintainya terlihat benar-benar tidak menginginkannya, tapi sampai kapanpun Jake tidak akan pernah mengakui itu.

"Jak-hmph..."

Jake membungkam Selena menggunakan bibirnya. Selena yang mendapatkan perlakuan seperti itu pun semakin memberontak. Kepalanya digerakkan ke kanan dan ke kiri, agar ciuman paksa itu terlepas.

SALAH PAHAM [JiChen Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang