part 11

405 92 15
                                    

Sejak semalam Gulf memikirkan tentang Joss yang ingin membawa Win pergi ke kota, entah mengapa hati Gulf sangat gelisah Gulf takut jika Win tidak sengaja bertemu dengan Mew walaupun mereka tidak saling mengenal namun tetap saja Gulf takut, karna bagaimanapun mereka Ayah dan anak dan sudah pasti ada ikatan batin yang sangat kuat di antara mereka.

"Papa sedang apa? Jika Papa masih belum sehat biar Win saja yang mengerjakannya,"

"Papa sudah baik-baik saja, Papa akan membuat sarapan untuk Win,"

"Apa hari ini Papa akan membuka toko kembali?"

"Iya, jika Papa tidak membuka toko, nanti tidak ada pemasukan untuk kita,"

"Nanti Win akan membantu Papa berjualan, pasti banyak pembeli yang datang,"

"Sekarang Win duduk disana, biar Papa membuat sarapan,"

"Pa, Win ingin sarapan roti dan susu saja,"

"Tidak mau nasi goreng?"

"Nasi goreng nya buat nanti siang saja Pa,"

"Tumben?"

"Hanya ingin saja,"

Bukannya apa Win hanya tidak ingin Papa nya terlalu lelah, dan ia akan selalu membuat Papa nya tersenyum.

"Roti bakar dan susunya sudah jadi,"

"Sepertinya sangat enak, Win sudah tidak sabar memakannya,"

"Ayo cepat di makan selagi hangat, Papa mau mandi sebentar dan setelah itu kita membuka toko,"

"Iya Pa!"

Dengan lahap nya Win memakan roti bakar buatan Papa nya, dengan toping selai stroberi kesukaan nya.

"Rotinya sangat enak, apa lagi selai stroberi nya aku sangat suka rasanya sangat nikmat,"

Tentu saja Win menyukai selai stroberi bahkan buahnya pun ia sangat menyukainya, dan itu sama persis seperti Mew.

"Kira-kira daddy Win seperti apa ya wajahnya, Win rindu daddy tapi Win tidak tau wajah daddy seperti apa, jika Win menanyakan pada Papa takut Papa marah,"

Sekali saja Win ingin melihat wajah daddy nya, dan ingin tau apa alasan daddy nya meninggalkan Papa nya, apa karna ia tidak di inginkan atau karna Papa dan daddy nya bertengkar, pertanyaan itu semua ada di benak Win namun ia lebih memilih untuk diam, sekali lagi tidak ingin membuat Papa nya marah.

"Win!"

"Papa!"

"Ada apa sayang? Kenapa kau melamun?"

"Win tidak melamun,"

"Apa Win ingin ikut uncle ke kota?"

Win terkejut dengan Pertayaan Papa nya, apa Papa nya mengizinkan ia pergi bersama uncle Joss pikir nya.

"Tidak!"

"Jika Win ingin pergi Papa akan mengizinkan, tapi ada syaratnya,"

"Benar Papa mengizinkan Win ikut uncle Joss?"

"Hmmm.. Tapi Win tidak boleh bicara dengan orang asing saat disana, apapun alasannya,"

"Win janji tidak akan bicara dengan orang yang tidak Win kenal, terimakasih Win sayang Papa,"

"Kalau sayang, cium dulu Papa nya,"

Chupp.. Chupp..

"Nanti saat disana Win tidak boleh nakal, harus nurut dengan uncle tidak boleh menyusahkan uncle dan Win harus mandiri,"

Kesalahan Yang SamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang