✨
Seohyun kembali sadar pada realita saat gelembung yang melindunginya pecah begitu saja. Gadis itu segera berlari mencari Kyuhyun. Jika gelembung tersebut pecah secara tidak disengaja, artinya energi pria itu tidak mencukupi. Jika energi Kyuhyun mengalami penurunan drastis di keadaan seperti sekarang, Seohyun anggap ada sesuatu yang tidak seharusnya terjadi.
Seohyun semakin panik ketika menemukan Kyuhyun tergeletak tak berdaya di permukaan tanah.
Gadis itu menggeram. Sudah dia duga, makhluk itu bukan makhluk biasa. Dan sepertinya, dia mengetahui kelemahan golongan transisi seperti mereka.
Masalahnya sekarang, jika terjadi apa-apa dengan Putra Mahkota, dia yang memiliki peluang paling besar ditetapkan sebagai terduga pelaku.
"Wangseja! Wangseja, sadarlah! Kau tidak bisa menyeretku dalam masalah seperti ini..." protes Seohyun dengan kegusaran penuh.
Gadis itu melihat bagian pembuluh darah sepanjang tangan Kyuhyun membiru, seperti yang ia temukan pada hewan ternak tadi.
Seohyun membuka sedikit pakaian Kyuhyun di bagian dada, tempat di mana struktur kristal pelindung jiwa sekaligus sumber energi golongan transisi berada.
Meski awalnya ragu, tidak ada pilihan lain bagi Seohyun. Membiarkan Putra Mahkota tidak bernyawa adalah kebodohan mutlak. Sehingga, dengan cara apapun Seohyun berusaha mengembalikan kesadarannya.
Tangan putih gadis itu menempel pada dada bidang Kyuhyun yang pucat. Seohyun mulai fokus untuk mentransfer energi yang ia miliki. Berapapun yang dibutuhkan Kyuhyun, bahkan hingga dirinya tidak berdaya, Seohyun rela memberikan semuanya dibanding harus berurusan dengan para penegak hukum kerajaan.
Napas Seohyun mulai berat, respirasinya tampak terhambat. Keringat dingin memenuhi dahi dan sebagian besar tubuhnya. Ability ilusi yang ia gunakan sedari tadi untuk menyamarkan warna bola mata harus Seohyun sudahi karena sang energi tidak mencukupi guna mengontrol kemampuan tersebut. Dalam sekejap, kornea itu berubah menjadi keemasan. Seohyun merasa hampir menyerah saat tiba-tiba Kyuhyun terbatuk kemudian bangun terduduk.
Seohyun lega luar biasa ketika pria tersebut memuntahkan racun dalam tubuhnya. Pandangan mereka beradu sejenak, sebelum Seohyun sadar bahwa sang netra tidak sedang berwarna coklat.
Gadis itu segera berdiri dengan energi yang tipis. Raga lemah itu ingin beranjak, namun suara Kyuhyun menginterupsinya.
"Bukankah kau sudah menyalahi aturan kerajaan, Putri Seo? Kau menyentuh Putra Mahkota tanpa izin."
Seohyun mengerutkan dahi tidak suka, pria ini seakan terbawa statusnya yang tinggi hingga lupa bagaimana cara berterima kasih. "Jika sekedar mengucapkan terima kasih terlalu sulit bagi putra mahkota, saya bisa maklum."
Seohyun ingin melanjutkan langkah, namun lagi-lagi Kyuhyun menginterupsi. "Kau harus bertanggung jawab, Putri."
Seohyun berhenti namun tidak berbalik. "Dengan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Kingdom of Quantum
Fanfiction✨ Keselarasan adalah kunci utama bagi setiap insan untuk mempertahankan alam semesta. Berbagai cara dilakukan agar seluruh faktor kehidupan saling mendukung dan memberikan kemakmuran serta kedamaian. Menceritakan bagaimana seorang Putri salah satu...