Chapter 14 : Tabib Pribadi

121 24 14
                                    

✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari hari berlalu, Seohyun melakukan semua seleksi dengan baik. Seperti yang dikatakan Kyuhyun, rangkaian kali ini menitikberatkan pada kemampuan yang dimiliki dan pengetahuan. Tentu Seohyun lebih unggul karena tingkatan yang ia miliki sudah cukup tinggi. Pun pengetahuannya.

Malam tadi, Kyuhyun tidak datang ke kamar Seohyun. Saat mereka berpapasan terakhir kali, pria itu hanya memintanya untuk segera tidur. Seohyun benar-benar beristirahat tanpa gangguan.

Dan pagi-pagi sekali, saat matahari belum muncul serta langit masih gelap, Seohyun sudah bangun untuk melakukan meditasi. Dia harus memiliki energi se-optimal mungkin. Kemudian meminum teh hangat beserta obat yang ia peroleh untuk pemulihan detak jantungnya.

Napas panjang ia keluarkan secara perlahan. Kemudian berpaling pada celah jendela yang memperlihatkan selapis angkasa, masih tampak bintang-bintang bependar meski mulai pudar.

Suara ketukan membuyarkan lamunan Seohyun. Gadis itu segera beralih pada jendela yang tertutup rapat.

Siapa?

Seohyun mencoba membaca vibrasi energi. Milik Kyuhyun. Namun frekuensi yang ia rasakan begitu lemah.

Kenapa tidak langsung masuk saja seperti biasa?

Seohyun membuka jendela yang sering menjadi tempat keluar-masuk pria itu ketika menyusup ke dalam ruangan.

Dan betapa terkejutnya Seohyun saat mendapati keadaan Kyuhyun. Wajahnya pucat, nyaris menyerupai mayat. Kesadarannya pun menipis. Seperti akan benar-benar mati jika Seohyun tidak segera melakukan sesuatu.

"Wangseja? Kenapa bisa?"

"Tolong..." lirihan di sela rintihan terdengar.

Seohyun bersusah payah membantu Kyuhyun untuk masuk. Karena tidak ada tenaga yang tersisa, membuat tubuh tegap itu seratus persen bertopang pada miliknya. Bahkan untuk memindahkan Kyuhyun ke arah ranjang saja membuat Seohyun terseok-seok.

"Apa yang terjadi?" Seohyun bertanya dengan panik. Apalagi setelah menyadari bahwa di sebagian lengan dan baju tidurnya terdapat darah segar.

Seohyun segera mengamati raga Kyuhyun. Lalu menemukan sayatan benda tajam di daerah lengan dan pinggang yang masih mengeluarkan cairan merah pekat.

"Ini... ini..." Seohyun tidak bisa berkata-kata.

Kepala Seohyun mendadak seperti ingin pecah, sebenarnya apa yang baru saja dilakukan Kyuhyun?

Karena terlalu panik, Seohyun tidak sadar apa saja yang diucapkan sang mulut. Bagian itu tidak berhenti bersuara. Membuat Kyuhyun hanya bisa tersenyum samar mendengar segala bentuk kemarahan dan juga perhatian di tengah tubuhnya yang lemah.

Kegusaran Seohyun membuat Kyuhyun berusaha mempertahankan diri pada realita agar tetap bisa menangkap reaksi langka tersebut.

Meski begitu, Kyuhyun tidak bisa berbuat banyak, perlahan sang mata mulai terpejam. Kesadarannya memilih menyerah dan melenyap.

The Kingdom of QuantumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang