Chapter 22 : Gunung Sonamu

100 23 8
                                    

**Maaf telat. Beberapa hari kemarin keluar kota, sinyal nggak bagus sama sekali. Di pedalaman. Jadi mau nulis ragu takut gak ke save. Baru ngelanjutin kemarin pas pulang. Harap maklum ya 🙏🏻
Selamat membaca ❣️
____________________

 Harap maklum ya 🙏🏻Selamat membaca ❣️____________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekitar lima puluh kilometer mereka memacu kuda masing-masing, keluar perkampungan dan masuk perkampungan, menanjaki bukit, juga menuruni bukit, melewati hutan serta lembah, bertemu siang yang kemudian berganti menjadi malam. Hingga akhirnya, mereka sampai di Gunung Sonamu, kini satu sama lain sedang berusaha menaiki gunung bermedan terjal tersebut untuk mencari tempat paling strategis dan aman sebagai barak sementara selama melakukan pengintaian.

Di tengah perjalanan, Kyuhyun memerintahkan lima prajurit untuk menyisir lokasi. Sedangkan yang lain diperkenankan beristirahat sebentar. Pria itu menatap Seohyun yang berada di barisan ketiga, diapit oleh dua prajurit kepercayaannya.

Gadis itu turun dari kuda, menepi ke sebelah untuk mencari tempat yang bisa digunakan sebagai alas duduk. Entah itu batang yang melintang di tanah, atau sekedar tumpukan batu.

Kyuhyun melakukan hal yang sama. Kemudian mendekat ke arah Seohyun yang tampak lelah namun coba disembunyikan.

Gadis itu masih memberi senyum tipis kepadanya saat mata mereka saling bersitatap. Menggeser tubuh, Seohyun memberi ruang untuk Kyuhyun duduk di sebelahnya.

Namun, sang putra mahkota mengabaikan tempat itu. Dia memilih berdiri di hadapan putri mahkotanya. Kemudian menggapai tangan itu dan mencoba melakukan transfer energi.

"Sudah... kau juga butuh energi untuk dirimu sendiri." Seohyun mengurai tautan mereka saat mengetahui tujuan Kyuhyun.

"Bukankah sudah kukatakan lebih baik kembali ke istana."

Seohyun tersenyum. "Kita hanya mengintai sebuah desa. Tidak sedang pergi ke medan perang."

"Tetap saja ada potensi peperangan juga."

"Kita usahakan operasi ini berjalan tanpa konflik."

Kyuhyun menoleh ke belakang, arah di mana rute menuju puncak gunung. Jalan yang dilewati kelima prajurit utusan Kyuhyun.

"Bertahanlah sebentar, aku rasa area untuk mendirikan barak tidak lagi begitu jauh."

Seohyun mengangguk. "Tenang saja. Aku sudah terbiasa mengolah kemampuan ilusiku sepanjang hari."

✨✨✨

Kelompok Kyuhyun berhasil tiba di area yang dipastikan aman dan tepat untuk mendirikan barak sementara.

Semua prajurit berjibaku membangun benteng dengan beberapa tenda dan tempat-tempat kamp untuk kegiatan kemiliteran.

Semua prajurit berjibaku membangun benteng dengan beberapa tenda dan tempat-tempat kamp untuk kegiatan kemiliteran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Kingdom of QuantumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang