Chapter 18 : Bola Energi

110 22 11
                                    

✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Sampai sekarang tidak ada informasi terbaru mengenai Alotrop. Pun Akagi yang beberapa hari lalu kita curigai, seperti hilang ditelan bumi."

"Jusang, apakah tidak sebaiknya kita hentikan penyelidikan ini sementara? Apapun itu yang kita anggap sebagai sumber permasalahan, pasti tengah membaca situasi masyarakat. Jika fokus masyarakat tetap memperbincangkan sebab kematian hewan ternak dan penyelidikan kerajaan yang begitu terang-terangan, tentu target yang kita cari semakin bersembunyi. Kita harus membuat isu ini seolah-olah berhenti, dan mulai melakukan penyelidikan lagi secara rahasia."

"Tetapi jika kita melakukan taktik ini, para peternak akan menganggap bahwa istana mengabaikan pengaduan mereka. Dan kemungkinan besar, akan ada banyak pergolakan mengenai penilaian pemerintahan."

Ratu Jiwon tidak bisa merespon ucapan sang raja. Kondisi ini memang tidak semudah yang ia bayangkan. Posisi kerajaan cukup sulit, keputusan apapun mempunyai kerugian yang cukup besar.

Ratu berdiri dari duduknya. Memilih beranjak menuju jendela. Mencari udara segar supaya pikirannya lebih terbuka. Ruang baca raja berada di lantai dua istana utama. Membuat ratu bisa melihat keadaan sekitar di bawah bangunan tersebut. Mata itu menyipit saat melihat sekelompok orang tengah berdiri di depan balai penelitian. Salah satunya bisa ia pastikan adalah Cho Minho, sang putra tirinya itu memang diberi tanggung jawab atas segala sesuatu mengenai pengobatan kerajaan.

Ratu Jiwon semakin memfokuskan penglihatan ketika netra tersebut menangkap siluet familiar milik Kyuhyun. Laki-laki itu tidak sendiri setelah dua orang berlalu dengan arah yang berlawanan. Ada sosok perempuan di belakangnya. Semakin diperhatikan, ia semakin yakin siapa gadis tersebut.

Cukup lama ia memperhatikan interaksi mereka, sebelum pergerakan sang raja yang mendekat membuatnya berinisiatif menutup jendela dengan segera.

"Angin di luar sangat dingin dan kuat, tidak baik untuk kesehatan Jusang."

✨✨✨

Hari ini adalah hari terakhir ujian seleksi putri mahkota. Mereka akan berburu di hutan utara, berada kurang lebih tiga kilometer dari gerbang istana. Mereka harus mendapatkan 4 hewan sesuai ketentuan. Batas waktu satu hari, di mulai dari pagi ini hingga terbitnya fajar di keesokan harinya.

Seohyun menghembuskan napas panjang. Mulai menunggangi kudanya setelah mengecek beberapa barang yang wajib ia bawa, terutama busur dan anak panah sebagai senjata utama.

Kemudian ia memacu kuda yang ia tunggangi keluar istana bersama keempat putri lainnya menuju rute perjalanan masing-masing.

Yang tidak mereka ketahui adalah... bahwa ujian ini tidak serta merta hanya berburu saja. Banyak penilaian lain di dalamnya, yang hanya jika menyatukan kebijaksanaan; kecakapan; kecerdasan; dan kebaikan hati nurani yang akan berhasil meraih nilai sempurna.

The Kingdom of QuantumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang