Chapter 8 : Pemilihan Istimewa

121 24 11
                                    

✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seohyun dan Kyuhyun berpisah saat memasuki pelataran acara. Dan dalam sekejap, pria itu telah berada di kursi kehormatan miliknya.

Sedangkan Seohyun segera mencari Yoona. Pasti gadis itu kebingungan menemukan dirinya.

"Yoona~ya!" Seru Seohyun meski tidak begitu keras pada sang sahabat.

Yoona segera berpaling, wajahnya tampak lega luar biasa.

"Dari mana saja?"

"Maaf, tadi aku ke kamar kecil sebentar."

"Sebentar yang kau maksud adalah setengah acara perayaan, Putri Seo."

Seohyun hanya tersenyum dengan rasa bersalah. Mereka kemudian fokus pada acara selanjutnya.

Nama-nama Putri yang berhak untuk mengikuti proses selanjutnya pemilihan putri mahkota terdengar satu persatu. Dan saat sang nama disebutkan, Seohyun tidak begitu terkejut. Tidak berekspektasi tinggi juga. Sedari kemarin dia hanya bingung setelah kehilangan papan namanya karena diserahkan pada pihak kerajaan.

"Hyunie kau lolos!" Yoona berseru senang. Gadis itu tampaknya sangat bersuka cita. Seohyun tersenyum tipis merespon reaksi sang sahabat yang gembira melebihi dirinya.

Yoona memilih tidak menyerahkan papan nama. Karena menurut gadis itu, merawat sang kakek lebih penting dibanding harus ikut seleksi yang memakan waktu lama dan harus tinggal di paviliun kerajaan sementara.

Yoona adalah yatim-piatu, dia anak tunggal. Dan sekarang hanya hidup bersama sang kakek. Jadi, bagaimana pun keadaan dan situasinya, sosok tersebut tetap menjadi prioritas. Tanpa kecuali.

Saat Seohyun memandang ke arah Kyuhyun, pria itu sudah menatapnya intens. Pancaran tersebut penuh arti, sayangnya dia tidak berhasil membaca maksud yang tersirat.

Satu anggukan samar diberikan Kyuhyun, membuat Seohyun segera menghirup dan menghembuskan napas panjang. Entah karena merasa lega, atau merasa beban hidupnya bertambah mulai dari sekarang.

✨✨✨

Keesokan hari, setiap Putri Bangsawan yang telah dinyatakan berlanjut ke tahap berikutnya harus menetap di istana sementara. Satu persatu dari mereka telah tiba dengan kereta kencana masing-masing.

Seohyun mengatur sirkulasi agar tetap tenang, setengah meyakinkan diri lalu keluar perlahan. Beberapa Putri Bangsawan tampak familiar namun tidak ada yang cukup akrab dengannya, kecuali Song Qian—Putri Victoria. Karena mereka berasal dari golongan transisi yang sama.

Seohyun melangkah perlahan menuju gapura kerajaan. Keadaan yang riuh dan banyak mata memandang membuatnya kurang nyaman. Dia tidak suka menjadi pusat perhatian.

Setelah diterima dengan upacara penyambutan di aula utama, kesepuluh calon putri mahkota dipersilakan membawa barang-barang sesuai ketentuan di tempat peristirahatan sementara, yaitu paviliun Quantum. Terletak di sisi timur laut kerajaan.

The Kingdom of QuantumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang