✨ Keselarasan adalah kunci utama bagi setiap insan untuk mempertahankan alam semesta. Berbagai cara dilakukan agar seluruh faktor kehidupan saling mendukung dan memberikan kemakmuran serta kedamaian.
Menceritakan bagaimana seorang Putri salah satu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✨
"Siapa yang menyuruhmu datang kemari?" Tanya Kyuhyun sedikit kesal. Keberadaan Seohyun memang di luar ekspektasinya. Tetapi, mengikutsertakan gadis itu dalam operasi lapangan juga tidak pernah terbesit sedikitpun.
"Bukankah salah satu tugas Putri Mahkota membantu meringankan beban Putra Mahkota?"
Kyuhyun menatap sangsi Seohyun yang tampak begitu tenang. Apakah gadis ini tidak menyadari jika perbuatannya sekarang malah membuat bebannya semakin berat? Mendengar dia terluka saja sangat menakutkan, apalagi mengikutsertakan Seohyun dalam bahaya. Kyuhyun belum gila untuk melakukan hal itu.
Bukan... pemikiran ini bukan karena dia mempunyai perasaan mendalam terhadap Seohyun. Tetapi, menjadikan gadis itu putri mahkotanya butuh proses yang panjang dan cukup sulit. Dia tentu tidak mau menyia-nyiakan kesempatan begitu saja.
Itu pembelaan Kyuhyun.
"Benda ini hebat juga ternyata. Aku bisa kemanapun tanpa ada yang berani melarang." Seohyun menunjukan lencana putri mahkota. Hal tersebut membuat Kyuhyun kembali menyesal untuk kesekian kali. Dia sama sekali tidak memperhitungkan secerdas apa gadis itu dalam memanfaatkan benda tersebut. Harusnya, dia menyimpan terlebih dahulu, hingga situasi yang ada lebih kondusif dari sekarang.
Opsi terakhir, saling berkompromi.
"Katakan, apa yang kau inginkan sekarang?"
Seohyun tersenyum, akhirnya kalimat yang ia tunggu terdengar juga dari mulut Kyuhyun.
"Tentu saja ikut denganmu."
Kyuhyun menghembuskan napas kasar. Sangat tahu jika dibalik kalimat tersebut masih ada maksud lain. Kyuhyun mendudukkan diri di salah satu kursi. Sedangkan Seohyun berjalan menuju ranjang di seberang.
"Dengan tujuan?"
Seohyun menempatkan tubuhnya setengah berbaring. Punggung itu bersandar di dinding. Menarik selimut untuk menutupi sebagian kakinya.
"Seharusnya aku yang bertanya hal itu, Wangseja. Apa tujuanmu hingga tiba-tiba mengajukan diri menggantikan menteri pertahanan untuk mengamati desa baru di bawah Gunung Sonamu? Apa berkaitan dengan pembahasan kita akhir-akhir ini?"
Kyuhyun tidak perlu terkejut dengan analisis Seohyun yang selalu tepat. Seperti intuisinya. Beberapa orang mempunyai kelebihan dalam bernaluri.
"Bagaimana kau bisa berpraduga seperti itu?"
"Gunung Sonamu adalah tempat yang berada di tenggara kerajaan. Letaknya jauh dari ibu kota. Aku tidak akan lupa atas analisisku sendiri mengenai suatu hal."
"Jadi, kau sudah tahu tujuan lainku sekarang. Aku akan menyiapkan kereta untukmu, kembalilah ke istana."
"Em... emm... emm..." Seohyun menggelengkan kepala sesuai dengan irama suara dari gumamannya. "Kita buat kesepakatan baru. Jika menyangkut masalah ini, dimana akar masalahnya adalah akagi dan tentu saja berhubungan denganku, aku harus ikut."
