RUMAH SHANI

78 4 0
                                    

🦋 HAPPY READING 🦋
.
.
.
.
.

*kringggggggg

Bel pulang sekolah berbunyi nyaring menandakan seluruh murid SMP TARUNA BANGSA diperbolehkan untuk pulang ke rumah masing-masing.

Tetapi gracia tidak langsung pulang ke rumahnya karena ia langsung ke rumah shani untuk mengerjakan tugas kelompok. sebenarnya kelompok mereka terdiri dari empat orang yaitu gracia, shani, sisca dan anin. namun anin dan sisca akan pulang ke rumah masing-masing terlebih dahulu, kemudian mereka akan menyusul shani dan gracia.

Shani dan gracia menaiki sebuah transportasi umum. lalu mereka berhenti di depan gang untuk menuju ke rumah shani. jarak dari gang ke rumah shani sebenarnya lumayan jauh. namun mereka terpaksa berjalan kaki karena di daerah gang tersebut tidak ada transportasi umum.

"sepi banget ci di sini" ucap gracia.

"iya ge, namanya juga daerah perumahan" jawabnya.

"biasanya ada anak kecil pada main kan kalo di daerah perumahan? tapi kok ini sepi banget"

"biasanya sih banyak, ntah kenapa hari ini sepi. mungkin gara-gara mendung jadi mereka ga keluar" jelas shani panjang lebar.

Cuaca saat ini memang terlihat sangat mendung. sebenarnya dari tadi shani terlihat gelisah karena ia takut hujan turun sebelum sampai rumah. benar saja, hujan deras langsung turun secara tiba-tiba mengguyur shani dan gracia.

"eh?! ujan geee" shani membawa gracia berteduh di bawah pohon rindang.

"ci ujannya deres bangetttt. ujan angin pula. rumah kamu masih jauh ci?" tanya gracia.

Selama berteman dengan shani, gracia belum pernah bertamu di rumah shani. sedangkan shani sudah sering main di rumah gracia. bahkan ia sudah akrab dengan kedua orang tua gracia dan jason.

"udah deket sih ge sebenernya" ucap shani.

"terobos aja ci kalo udah deket mah. lagian percuma kita neduh di sini tetep kecipratan air hujan. kamu juga ga bawa payung kan?" saran gracia.

"bener ge? tapi ini deres banget"

"iya ci, udah kita terobos aja. seru tau main hujan" ucap gracia kegirangan.

Gracia memang sangat suka bermain hujan. ntahlah, ia merasakan kebebasan dan ketenangan jika sedang bermain hujan.

"yauda deh" pasrah shani.

"sebentar ci" ucap gracia sambil membuka sepatu dan kaus kakinya, lalu ia memasukkannya ke dalam plastik dan setelahnya memasukkannya ke dalam tas.

Gracia sangat tidak suka kalau memakai sepatu dalam keadaan basah. ia merasa tidak nyaman dan jijik. maka dari itu ia memutuskan untuk melepas sepatunya.

"ayo ci" ucapnya penuh antusias.

"ish dasar kamu tuh! nanti kalo kaki kamu injek beling gimana ge?" omel shani.

"ga bakal ci, aku hati-hati kok. ayooooo let's goooo" gracia menarik tangan shani untuk menerobos hujan dengan penuh antusias dan semangat.

Gracia merasa inner childnya terobati. shani yang melihat wajah bahagia gracia pun ikut merasakan kebahagiaan tersebut.

"WOHOOOO CII INI SERU BANGETTT SUMPAHHHHHHH" teriaknya dengan girang.

"HAHAHA IYA GE SERU BANGETTT WALAUPUN DINGIN" balas shani tak kalah antusias.

"CICI KEJAR AKU KALO BISAAAA" teriaknya sambil berlari.

"KAMU NANTANGIN AKU GE? SIAPA TAKUTT!! PASTI AKU BISA KEJAR KAMU!!" teriaknya sambil berlari mengejar gracia.

ABADI [greshan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang