🦋 HAPPY READING 🦋
.
.
.
.
.Sudah 2 minggu putusnya hubungan shani dengan gracia. mereka sama sekali tidak berkomunikasi. rasa rindu menyelimuti hati mereka berdua.
Shani merasakan kebebasan. namun di sisi lain, ia merasa hampa. tidak munafik, ia rindu gracia. shani merasa seperti ada yang kurang dihidupnya. sepi dan hampa. shani menyadari bahwa perdebatan kemarin hanya emosi belaka. ia memang kesal dengan gracia, tapi tak bisa dipungkiri ia juga rindu gege-nya itu.
Kondisi gracia semakin hari semakin seperti orang gila. ia benar-benar merasa sendirian. semua masalah bercampur jadi satu. masalah keluarga, masalah percintaan, masalah sekolahnya dan lainnya. hancur. semuanya hancur.
Kini, gracia, shani, dan sisca sedang berkumpul di rumah anin. sebenarnya gracia tidak ingin ikut kumpul. namun, ia merasa tidak enak karena anin mengundangnya di acara ulang tahun kecil-kecilan ini.
"anin selamat ulang tahun yaaaaa" ucap gracia.
"ihhh greee makasiiiii!!! asli gue kangen banget sama lo" jawab anin antusias.
"sama gracia doang nih kangennya? sama kita ngga?" tanya sisca.
"ishh kangen juga lahh sama lo berdua"
"gimana kabarnya nin?" tanya shani.
"baik shan. lo gimana?"
"baik juga"
"sumpah akhirnya kita bisa kumpul lagi. sekarang susah banget ya buat kumpul" ucap sisca.
"ya soalnya gue sibuk nyari tempat PKL" jawab gracia.
"oh iya, lo sama shani kan SMK ya. yauda good luck deh yaa" ucap anin.
Setelahnya, mereka menghabiskan waktu bersama. anin dan sisca tidak menyadari bahwa gracia dan shani sedang tidak baik-baik saja dikarenakan shani dan gracia sangat pandai menutupi masalah seolah semuanya baik-baik saja.
Shani melirik gracia. tubuhnya sangat kurus. ia yakin gracia jarang sekali makan. shani sudah hafal jika gracia sedang dalam keadaan tidak mood, ia tidak akan nafsu makan.
"gre makan, jangan minum doang dari tadi" ucap sisca.
"ga nafsu phi. maag gue juga lagi kambuh. mual bangettt. takutnya muntah kalo dipaksa" jawab gracia.
"kebiasaan banget sih gre. lo minum kopi terus ya? apa makan yang pedes terus?" tanya anin.
"kopi sama makanan pedes mah ga terlalu ngaruh. yang paling utama itu pikiran. jangan terlalu banyak pikiran gre. udah maag, darah rendah pula, sekarang juga kurusan. lo kenapa dah?" ucap sisca.
"gapapa kok" jawabnya singkat.
Setelah merayakan ulang tahun anin, kini shani dan gracia memilih untuk pulang. gracia tidak dijemput oleh ojek pribadinya, maka dari itu shani mengajak gracia untuk pulang bersama.
Selama di perjalanan, keduanya tidak ada yang membuka suara. suasana canggung menyelimuti mereka berdua.
Gracia menatap punggung tegap shani. ingin rasanya ia memeluk erat seperti dulu. biasanya shani selalu menarik tangan gracia untuk memeluknya. shani juga melewati jalan yang jauh supaya bisa mengobrol lebih lama. namun sekarang keadaannya sudah berbeda dan gracia sangat merindukan moment tersebut.
"bisa ga gausa nyiksa diri sendiri? biar apa sih jarang makan? badan kamu sampe kurus begitu tau ga?! gausa bikin aku ngerasa bersalah. kamu begini gara-gara kita putus kan?!" ucap shani.
"huft...emang lagi ga nafsu makan aja ci"
"iya ga nafsu gara-gara putus cinta!"
"aku juga ga betah ada di posisi kaya gini ci. aku kehilangan selera buat ngelakuin semuanya. aku udah berusaha biar ga kaya gini tapi nyatanya ga bisa ci"
"bego banget sih. udah tau disakitin, masih aja ngarep sama gua" ucapnya sarkas.
Gracia sudah terbiasa jika ucapan shani berubah menjadi kasar. memang sedari dulu shani sulit untuk mengontrol emosi dan perkataannya. gracia sudah tidak heran jika shani mengatainya dengan kalimat yang kasar. tetapi walaupun sudah terbiasa, gracia tetap merasakan sesak di dadanya.
"nanti makan!" perintahnya tegas.
"aku makan, tapi balikan ya ci?"
"iya" ucapnya singkat.
Tentu hal itu membuat gracia terkejut. ia tidak expect shani akan menerimanya kembali. saking senangnya, gracia memeluk erat tubuh shani dari belakang. ia sangattttt merasa bahagia. gracia merasa jiwanya telah kembali pulang.
"sumpahhhh?!!! makasiiii ciiiiii makasiiiiiihhhhhhhh!!!! gege janji nanti di rumah langsung makan!!!" ucapnya penuh semangat.
Shani tersenyum kecil. ia juga merasakan kebahagiaan. ternyata rasa cinta untuk gracia masih ada. ia ingin memperbaiki hubungannya dengan gracia. selain karena ia masih memiliki rasa untuk gracia, shani juga merasa kasian dengan gracia. ia tidak mau melihat gracia yang tidak nafsu makan dan sakit-sakitan karena putus hubungan dengannya. lagi pula, shani tidak berharap lebih oleh vito. karena saat vito mengantarkan shani pulang, mami shani, vini dan hendri terang-terangan mengatakan bahwa ia tidak suka shani ada hubungan lebih dengan vito. walaupun mereka mengatakannya tidak di depan vito, tapi tetap saja mereka mengatakannya langsung di hadapan shani. ntahlah, secara tidak langsung mereka mendukung shani untuk memanfaatkan vito soal antar jemput (?). lagi pula shani tidak kepikiran untuk menikah karena ia melihat rumah tangga kakaknya yang tidak harmonis. hal itu membuatnya tidak mempercayai laki-laki. jadi, tidak ada salahnya kan memulai hubungan lagi dengan gracia? pikirnya.
.
.
.
.
.
🦋 BERSAMBUNG 🦋
#shanijkt48 #graciajkt48 #greshan
KAMU SEDANG MEMBACA
ABADI [greshan]
Teen Fiction"orang bilang, cinta semasa sekolah adalah cinta monyet. tapi kok cinta gue ke shani abadi?" -Gracia ⚠️ JANGAN DIBAWA KE DUNIA NYATA ⚠️ ALUR MUNDUR ⚠️ BEBERAPA FOTO DIAMBIL DARI PINTEREST