MASALAH KELUARGA (2)

101 7 0
                                    

🦋 HAPPY READING 🦋
.
.
.
.
.

19.00

Shani sedang sibuk dengan PR nya. ia tidak mau mengulangi kesalahan yang sama. maka dari itu ia lebih awal menyelesaikan tugasnya dan menyiapkan buku untuk sekolah esok.

Setelah semuanya beres, ia beranjak dari kasur untuk ke dapur. perutnya sedari tadi sudah meronta-ronta minta di isi. ia melihat dua potong ayam goreng di meja makan dan shani berniat untuk memakannya.

"jangan dimakan ayam nya. itu buat abang kamu" ucap mami nya.

"loh? tapi kan ini ada dua" balas shani dengan nada sedikit tinggi.

"kamu makan yang lain aja, kasian abang mu baru pulang kerja capek"

Mendengar hal itu, shani merasa kesal dengan mami nya. selalu saja mami nya lebih mementingkan abangnya dibanding shani. ntahlah, mungkin memang semua anak laki-laki di keluarga adalah emas.

Shani menutup kembali tudung saji itu dengan keras. hal itu membuat mami menoleh ke arah shani dengan tatapan tajamnya seolah ingin memarahinya.

Belum sempat mami mengeluarkan sumpah serapahnya, hendri duduk di meja makan dan langsung menyantap dua potong ayam goreng itu.

"mam, ada uang 20jt ga? hendri nabrak mobil orang tadi" ucapnya dengan spontan membuat mami dan shani kaget mendengarnya.

"astagaaa ada-ada aja sih" ucap mami sambil memijat pelipisnya.

"hendri lagi ga fokus nyetir tadi. gaji hendri udah abis buat modif motor sama beli peralatan burung" jelas hendri.

Hendri memang hobi sekali modif motor dan memelihara burung. banyak sekali jenis burung yang ia pelihara di rumahnya. ia menganggap burung itu sudah seperti anaknya sendiri. maka dari itu jangan sesekali mengusik peliharaan nya karena jika sudah diusik, hendri tidak segan-segan memarahi semua orang yang ada di rumah.

"huft... yauda nanti mami kasih" pasrahnya.

Mendengar hal itu shani tentu tidak terima, sebab kemarin saat ia meminta uang kepada mami nya untuk membeli laptop baru, mami nya justru memarahi nya dengan alasan laptop yang lama masih bisa digunakan. memang betul laptop yang lama masih bisa digunakan, tetapi sudah banyak minus salah satunya sering lemot. kalau ditanya mengapa shani tidak meminta uang kepada papi nya, itu karena semua gaji papi nya ada ditangan mami nya.

"dih apa-apaan! kemarin aku minta laptop ga dikasih! sekarang abang minta 20jt dikasih! padahal harga laptop juga ga sampe 20jt!" protes shani.

"pake aja laptop yang ada. lagian abangmu minta karna penting. kalo ga ganti rugi takut orang nya lapor polisi" jelas mami.

"lah siapa suruh gajinya dipake buat hal ga penting!"

"bacot lu, udah diem napa sih gausa bikin tambah pusing" omel hendri.

"mami tuh bisa ga sih sekali aja belain aku! pas aku buat salah mami ngomelin aku abis-abisan! giliran bang hendri buat salah mami diem dan pasrah aja! aku anak mami bukan sih! mami anggep aku anak ga sih! shani cape mi sikapnya dibedain sama bang hendri! shani cape ngalah terus mi! di sini seolah-olah shani yang jadi kakak dan bang hendri jadi adik! CAPE TAU GA!!" protes shani panjang lebar sambil menangis.

Shani berlari memasuki kamarnya lalu mengunci pintu kamarnya. ia duduk dikasur sambil menelfon sang kakak yang kini tinggal dijogja bersama suami dan satu anaknya. vini memang sudah mempunyai anak yang kini berusia dua tahun. anak vini alias keponakan shani berjenis kelamin laki-laki.

Setelah telfon diangkat oleh vini, shani langsung menceritakan masalahnya kepada vini. hanya dengan vini lah shani bisa merasakan kasih sayang yang adil. walaupun jarak mereka berjauhan, tapi shani dan vini selalu berkabar setiap hari melalu telfon.

Sekiranya sudah 30 menit shani curhat kepada vini dan kini shani sudah jauh lebih tenang dari sebelumnya.

"yauda sekarang kamu tidur ya, udah malem. besok juga sekolah" ucap vini.

"hmm" balasnya singkat.

Shani sudah merasakan ngantuk sedari tadi. mungkin efek dari menangis terlalu lama. rasa lapar yang ia rasakan dari tadi pun sudah menghilang ntah kemana.

Shani mematikan telfonnya dan tak lama kemudian sudah pergi ke alam bawah sadar.

.
.
.
.
.
🦋 BERSAMBUNG 🦋
#shanijkt48 #graciajkt48 #greshan

ABADI [greshan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang