WARNING CERITA sedikit MEMBOSANKAN BANYAK TYPO 🙏🏻 dan ALUR LAMBAT
HAPPY READING like jika suka 👍🏻 dan komen jika bisa💬 Sorry for typo Jangan jadi pembaca gelap terus 🤧
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Gi? Lu gak apa-apa?"
"IYA"
Gisel Dengan cepat berlari keluar, ia sangat bersyukur Jevan datang mencari hingga ke kamar mandi, entah apa yang akan terjadi jika pria itu telat beberapa menit mungkin Gisel sudah habis ditiduri di dalam kamar mandi.
Jevan terheran karena melihat Gisel terus mengengam tangannya dengan erat, meski sedikit heran dengan tingkah perempuan itu tapi tidak bisa di pungkiri dia merasa senang dengan tautan tangan keduanya itu.
"kenapa Gi?" Bisik Jevan dan di jawab dengan gelengan kepala dari sang empu. Dia tidak mungkin membicarakan apa yang terjadi sebelumnya, Gisel menunjukahn senyumnya untuk meyakinkan bahwa dirinya baik-baik saja.
Dia hanya berharap tidak ada pertemuan berikutnya dengan orang-orang yang menoreh kenangan buruk untuknya.
"Beneran" tanya Jevan sekali lagi, meski Gisel mengatakan dirinya baik-baik saja tapi di lihat dari tingkahnya dia bisa merasa perempuan itu sejak tadi selalu was-was akan sekitar.