Pilihan - Boboiboy

1.1K 135 12
                                    

Semuanya kacau balau. Hancur. Sudah tak ada harapan yang tersisa.

Kalau saja Boboiboy mendengarkan arahan, kalau saja Boboiboy mengikuti perintah, maka semuanya pasti akan berjalan lebih baik.

Stasiun TAPOPS telah hancur lebur karena serangan ganas daripada Retak'ka— sang penguasa elemental. Bahkan hanya dengan mempergunakan sisa-sisa kekuatan gamma miliknya, Retak'ka nyatanya berhasil menaklukkan stasiun angkasa TAPOPS beserta personel-personelnya. Beserta Boboiboy— sang hero penyelamat bumi dan kawanannya.

"HAHAHAHA! AKHIRNYA. KUASA ELEMENTAL KEMBALI PADAKU!" Cahaya yang bersinar dengan beragam warna; merah— yang melambangkan elemen voltra, biru gelap— yang melambangkan elemen beliung, hijau— yang melambangkan elemen balak, serta kuning cerah— yang melambangkan elemen gamma, mengelilingi tubuh Retak'ka.

Perlahan tapi pasti, penyerapan kekuatan elemental milik Boboiboy telah berhasil dilakukan. Menyebabkan kekalahan telak baginya.

"Cukup..." Boboiboy berucap lirih. Ia tak berdaya setelah dihempaskan dengan serangan mutlak.

Yaya, Ying, maupun Fang sudah tak berdaya melanjutkan pertarungan. Mereka sudah kehilangan harapan begitu menyaksikan perebutan elemen-elemen yang seharusnya berada di tangan yang tepat.

"Jangan buang-buang kesempatan, tidak ada waktu lagi! Boboiboy, bergegaslah pergi ke planet Quabaq sesuai dengan arahan Komandan!" (Nama)— salah satu geng pahlawannya menarik Boboiboy pergi. (Nama) sendiri juga sama babak-belurnya dengan yang lain, hanya saja (Nama) tak tahan hanya diam meratapi kemenangan kakek tua itu.

"Apa? Tidak bisa, (Nama)! Bagaimana dengan yang lain?" Boboiboy memberontak, ia hampir menumpahkan seluruh bobot tubuhnya pada gadis yang memiliki kemampuan untuk memanipulasi ilusi optik untuk mempersulit lawannya.

"Pergi saja, Boboiboy!" Fang berteriak. Ditanggapi oleh anggukan dari Ying dan Yaya.

"Tapi... Tapi aku tak boleh—" Ucapan Boboiboy terpotong oleh serangan lanjutan dari Retak'ka.

Bugh!

Bugh! Bugh!

"Heh. Kau pikir Ku akan biarkan kau lari, hah?!" Sebuah akar berduri mengikat erat Boboiboy dan (Nama). Membuat duri-durinya menusuk menembus permukaan kulit mereka.

"AAH! Sakittt..." (Nama) meringis hebat, tatkala akar itu kian mencekik tubuh mereka.

"UGH, UHH! Le-lepaskan...!" Boboiboy menggeram, dengan berbagai upayanya untuk lepas dari genggaman Retak'ka.

Perasaan marah mengerami hatinya, tatapan tajam menusuk ke arah monyet gondrong yang menyulitkan situasi mereka saat ini.

"Boboiboy Blaze! Cakra api!" Sinaran pertukaran kekuatan menyinari, meloloskan Boboiboy dalam prosesnya.

Cakra api miliknya memotong akar-akar durjana yang menyempitkan saluran pernapasannya dan (Nama). Menarik (Nama) menjauh dari jangkauan serangannya.

"Dasar budak mentah!" Akar-akar itu kembali beregenerasi dan tumbuh menggapai Boboiboy.

"Kuasa slowmo!" Kedua lengannya Ying menyilang, menciptakan sebuah dimensi penghambat waktu pada area si kakek tua itu.

"Tarikan gravity!" Pancaran sinar kekuatan milik Yaya membuat Retak'ka melekat di lantai karena gravitasi yang ada di areanya meningkat drastis.

Kedua kaki lemas milik (Nama) bertumpu. Nafasnya tersengal-sengal karena habis tercekik oleh duri-duri tajam. Kedua kelopaknya hampir tertutup sempurna, jikalau saja (Nama) memilih untuk menyerah.

(Nama) mengangkat kedua tangannya ke udara, memeragakan figur kamera dan menangkap Retak'ka dalam frame jari-jarinya.

"Illusion: A Taste of Hell!" Kode perintah untuk mengaktifkan kekuatannya diucapkan, jam kekuatan super miliknya bercahaya melapisi kedua tangannya.

Boboiboy Oneshots | Boboiboy x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang