Lovers to Enemies - Taufan

1.8K 183 17
                                    

"(Nama). Lama sudah Beta berusaha untuk membawamu kembali kepada pihak Beta. Masih belum terlambat bagimu, (Nama). Lebih baik sebelum terlambat." Wanita yang semula penuh kekuasaan itu berucap. Tatapan tajamnya di arahkan padaku.

Padaku yang tengah berdiri tegap di sampingnya maharaja baru kerajaan Windara, Maharaja Reramos.

Aku menatap Kuputeri dengan tatapan kosong. Tak pernah sekalipun aku mempertimbangkan tawarannya untuk memihak padanya. Aku melangkah turun dari panggung singgasana, dan menghampirinya.

"Tuanku Kuputeri, tak elok rasanya bila anda berlagak bagai sang penguasa di hadapan Baginda." Aku berlutut di hadapannya Kuputeri yang di rantai oleh Muskida— lalat yang setia pada Reramos.

"HAHAH! Tuanku, anda dengar sendiri. Baik (Nama), maupun hero penyelamat bumi tak bisa menyelamatkan Windara." Maharaja Reramos bergelak tawa sembari duduk di singgasana rampasannya.

"Zzzz... Betul sekali Tuanku RerasmoszzZz," si Lalat menimpali.

"Reramos! Kau. Aku takkan mengampunimu! Berani-beraninya kau, mencuci pemikiran anak didikku?!!" Kuputeri menggeram marah.

"Oh? Salah siapa, Tuanku, tak berhasil untuk menyelamatkan Windara, dari serangan Reta'ka." Reramos menyeringai hebat.

Semenjak kekalahan Kuputeri dalam melindungi Windara, para rakyat Windara sengsara atas serangan berbobot oleh Reta'ka, sang penguasa elemental. Kuputeri yang dalam keadaan sekarat berlari untuk berhibernasi, meninggalkan rakyat Windara ke tangan Reramos.

"Hero penyelamat bumi?" Aku menatap Reramos dengan heran. Maksudnya hero ini, Taufan?

"(Nama)!! Dengarkanlah aku. Kau, kau adalah—"

"Tak perlu didengarkan, (Nama). Kemarilah." Reramos dengan cepat memotong perkataan Kuputeri.

Aku mengangguk hormat dan menghampiri Reramos untuk berdiri dengan tegak di sampingnya. Siap untuk memberantas siapapun yang berani melayangkan serangan pada Maharaja Windara.

Rasanya aneh. Memandang Kuputeri yang berlutut dengan rantai yang mengekang pergerakannya. Kuputeri, seorang penguasa elemental Beliung, seseorang yang disegani di Windara ini.

Ibu angkatku.

"AAAAAAAAAKKK! TOLONG AKUU TAUFAN!" Gopal berteriak histeris, dan membuat seluruh atensi penjaga Kelkatoa beralih pada mereka.

"Hish, kau nii!" Taufan mendecakkan lidahnya kesal, dan mengangkat Gopal naik ke hoverboard miliknya.

Sudah sehari lamanya mereka tersesat di istana Kupuri ini, dan terpisah dari kawanannya yang lain. Taufan yang malang malah terpisah dengan Gopal, yang phobia dengan tentara Kelkatoa.

"Pegangan yang kuat, Gopal!" Taufan pun meluncur keluar dari sel penjara dengan hoverboard kesayangannya.

"AAAAAAAAAAAAAA!"

"Kita harus cepat menyelamatkan Tuanku Kuputeri! Kondisi angin taufan di sekeliling istana Kupuri semakin tak stabil." Taufan berteriak, berusaha untuk mengutarakan tujuannya pada Gopal.

"Selamatkan diri kita dulu!!" Gopal memeluk kaki Taufan erat, takut jikalau Taufan melepaskan pegangannya.

"(Nama)! Lawanlah pemikiran yang mengendalikan pergerakanmu. Ingatlah siapa dirimu!" Kuputeri masih tak menyerah untuk membuatku memihak padanya.

Padahal sudah tak berdaya begitu, masih saja berani melawan.

Boboiboy Oneshots | Boboiboy x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang