"AKAJSJSJSJ SUARANYA BERDEMEK BANGET!""ARA ARA DONK KAK!!"
"HSUSHAHUHAAHH, ICE WANGY WANGY!"
Ice menatap datar monitornya yang menampilkan komentar-komentar stres yang ia dapat dari jutaan fansnya itu. Udah biasa kalo kata Ice mah.
"Gangguan jiwa." Komentar pedas itu keluar dari mulutnya Ice. Ice tak peduli, mau dia dihujat atau tidak. Emang dari lahir tabiatnya begitu.
Pada siaran langsung di channel pribadi miliknya yang kini telah mencapai sekitar 5 juta pengikut, Ice sedang mengadakan sesi tanya jawab. Karena dia sedang meng-update game yang hendak ia mainkan itu.
Ice menyenderkan tubuhnya pada kursi gaming miliknya. Dia memeluk plushie berbentuk ikan paus pada pangkuannya. Menatap datar pada kamera monitor. Tapi Herannya, para betina malah klepek-klepek. Padahal Ice lagi gak tebar pesona.
"ICE ICE BILANG SAYANG DONG, MAU JADIIN NADA DERING"
"KONSONAN LANGIT YANG AKAN MENJADI SEBUAH TAKDIR CINTA KITA, MENJADIKAN HAMPARAN BAHWA SAKSI INI, DETIK INI SECARA SINARAN ULTRASPENG YANG MULAI DINAUNGI OLEH GREENDAY, AKAN MENJADI CRANBERRIES CINTA KITA MENJADI NYATA. AKU SUDAH MEMPERSEMBAHKAN TERJUN DARI HELICOPTER UNTUK KAMU SAYAAANGGG"
"ICE INPO LOWONGAN JADI MENANTU MAMAMU DONGG"
Komentar terakhir itu menarik perhatian Ice. Ice menatapnya lekat untuk beberapa detik, mempertimbangkan jawaban yang akan ia lontarkan.
"Gaada, udah closed." Balasnya singkat, yang membuat seisi komentar heboh.
—
Aku menyenandungkan dangdut kesukaanku selagi menyirami halaman rumahku. Menglokal dulu, walaupun aku bukan asli negara ini.
Aku ini seorang Belly Dancer. Jenis tarian yang memperlihatkan bagian rahim atau perut, yang dilakukan dengan mengandalkan lenggokan batang tubuh.
Di negara ini, memang masih jarang ditemui seseorang seperti aku, sih. Aku juga aslinya blasteran Arab, tinggal dan lahir di sana. Tapi aku lebih suka tinggal disini, makanya aku mulai membaurkan diri bersama warga setempat.
"BERONDONG-BERONDONG TUAA~"
Tapi aku kemudian berdehem dan menghentikan nyanyianku. Aku malu dilihatin sama tetangga. Tetangga sini taunya aku kalem.
Aku menghentikan kegiatanku dalam membasahi dedaunan-dedaunan hijau yang berfungsi untuk memperindah halaman rumah, dan melangkahkan diri untuk masuk ke dalam rumah tingkatku. Aku baru ingat kalau aku lagi manggang kue, untung tak sampai gosong. Aku bergegas mematikan oven, dan mengambil loyangan kue kering adonanku.
Aku menata kue-kue kering itu pada piringan kecil, sekalian membawa segelas susu dingin di tanganku yang satunya.
Aku kemudian melangkah masuk pada kamarku. Dapat ku temui sosok pemuda biru-biru yang hobi tidur itu sedang live streaming, makanya aku jalan dengan mengendap-endap, menghindari untuk tak sengaja termasuk ke dalam frame video.
Aku meletakkan kue beserta susu tadi pada mejanya Ice, dan langsung menghempaskan tubuhku pada kasurku. Aku mau bobo cantik dulu sebentar, tadi malam aku tak bisa tidur karena suatu perkara.
Ice masih setia memandangi monitornya sambil sesekali bergumam kecil. Dia mengambil kue kering yang aku berikan dan menikmatinya bersamaan dengan susu dingin yang merupakan kesukaannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/369358067-288-k450413.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Boboiboy Oneshots | Boboiboy x Reader
RomanceCerita ini merupakan khayalan semata, tanpa ada unsur kesengajaan tertentu. Cerita ini hanya dibuat untuk kesenangan pribadi, tanpa ada maksud menyindir ataupun menyinggung siapapun. Bijaklah dalam membaca.