22. bertemu dia

196 10 3
                                    

Kembali dengan aku lagii!!

Lama ga nih nungguin bab selanjuttnyaa!!

Lama ga nih nungguin bab selanjuttnyaa!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👑👑👑

~o0o~

selamat membaca!!

Sheena masih bersama kedua sahabatnya di rumah Sheraa setelah pulang dari warung seblak tadi. Lalu mereka bertiga dilanjutkan dengan menonton drakor, streaming Mv dan menyanyi bersama. Sampai rumah Sheraa sangat berisik. Padahal mereka cuma bertiga tapi ramenya kek pasar, untung saja rumah Sheraa tidak ada siapa siapa karena Sheraa memutuskan untuk tinggal sendiri setelah masalah keluarganya.

"Raa kalau rumah kamu berantakan gapapa," ucap Shella

"Gapapa santai aja nanti kan bisa di beresin." jawab Sheraa sembari tersenyum.

Namun tiba tiba Sheena menyahut. "Kamu tinggal sendiri gapapa, Raa."

"Gapapa Naa, walau awal awal agak takut tapi aku udah terbiasa."

Sheena mengangguk paham.

"Oh ya rumah ini kamu beli sendiri,"

Sheraa menggelengkan kepalanya. "Bukan Naa, ini rumah almarhun ayah saya."

"Maaf Raa, aku ga tau. Kamu pasti sedih yaa."

"Ga perlu minta maaf, Naa."

Shella mengelus punggung sahabatnya dengan sayang. "Kita hidup dengan porsi dan luka masing masing, jadi jangan sedih yaa!"

Sheraa tersenyum karena dia beruntung memiliki dua sahabat yang selalu ada untuknya.

"Bener Raa, apa yang di bilang Lala. Kalau kamu mau cerita curhat aja ke kita berdua kami berdua siap banget dengerin curhatan kamu"

Setelah mendengarkan itu tak terasa tiba tiba air matanya mengalir lalu memeluk kedua sahabatnya.

"Makasihh banyak ya untuk kalian berdua, makasih udah mau sahabatan sama aku." ujar Sheraa dalam dekapan sahabatnya.

"Aku juga beruntung punya sahabat kayak kamu, Raa."

Hampir 5 menit aja, mereka pun melepaskan pelukan.

"Udah jangan sedih sedih kita lanjutkan aja nobar drakornya."

Sheraa dan Shella tersenyum.

"Okey okey,"

***

Sheena sudah dirumah sejak jam 5 sore tadi setelah bermain dengan kedua sahabatnya. Kini, dia duduk di ruang tamu sembari menonton televisi dan tak lupa dia ditemani oleh ibu mertuanya.

"Sean kemana kok daritadi belum pulang," tanya Kania.

"Tadi setelah nganterin Sheena, dia langsung pergi bun dan ga bilang ke Sheena."

Hate Becomes LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang