24. hug me, Naa

361 11 2
                                    

👑👑👑

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👑👑👑

~o0o~

selamat membaca!!

Jarum jam sudah menunjukkan pukul 8 malam. Namun, Sean masih belum juga pulang dari markasnya dan masih berkumpul dengan anggota black dragons. Mungkin saja, bundanya sudah mengomel karena anaknya itu masih belum pulang padahal hari sudah malam.

"Lo ga pulang," usir Galaksi.

"Ngusir?" singkat Sean.

Galaksi menggedikkan bahu tak acuh sesekali diiriingi dengan kekehan. "Galak bener, bos."

"Udah tau galak tapi masih aja di buat emosi," sela Cleo.

"Biar tambah emosi,"

BUGH

satu pukulan melayang di bahu Galaksi, sang empu yang mendapatkan pukulan itu hanya bisa menyengir tanpa dosa.

"Ga usah pakai mukul kali," serkah Galaksi melirik Cleo.

"Diem!" ketus Sean.

Sean menghempuskan napas kasar lalu beranjak dari duduknya sesekali melirik kearah anggotanya. "Gue pulang dulu!!"

Semua mengangguk.

"Hati hati bos," ujar Ryan.

Sean membalas dengan berdehem lalu menghilang dari hadapan mereka semua. Setelah keluar dari markas itu, Sean menaiki motor ninjanya dan menyalakan mesin tak lupa memakai helmnya. Motor ninja Sean melaju dengan kecepatan penuh, angin malam tak membuat Sean kedinginan.

Jalan raya masih di padati oleh lalu lintas walau hari sudah malam. Mobil dan motor saling melaju dengan kecepatan masing masing.

Hanya butuh 10 menit, Sean sampai dirumahnya. Memasukkan motornya ke garasi rumah lalu dia turun dari motornya tak lupa melepaskan helm full face, rambut acak-acakan Sean saat ini menambah ketampanannya.

Kakinya melangkah masuk ke dalam rumah. Saat sudah masuk ke dalam rumah dia sudah disambut oleh bundanya dan istrinya. Namun...

"Sean!! Kamu tuh keluyuran mulu! Udah tau udah punya istri tapi masih aja main terus." Kesal Kania dengan menjewer telinga Sean.

"Bun, sakit..." ringis Sean mencoba melepaskan jeweran telinga itu.

Mata Sean melirik Sheena tak lupa wajah memelas. "Naa, tolongin dong!"

Sheena yang menyadari langsung menghampiri perdebatan kecil ibu dan anak ini. "Bun, lepasin ya. Kasihan Seannya."

Kania luluh dengan perkataan Sheena. "Syukur ada istri kamu kalau ga cobot telinga kamu, Sean!"

Hate Becomes LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang