35. terciduk?

328 9 4
                                    

👑👑👑

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👑👑👑

~o0o~

selamat membaca!!


Mobil Sean sudah tiba di depan pekarangan rumahnya. Pemuda tampan itu keluar lalu membuka pintu sebelah dan mengangkat tubuh istrinya untuk masuk ke dalam rumah.

"Nyenyak banget tidurnya," guman Sean sembari memandangi wajah teduh istrinya.

Setibalah Sean dikamarnya. Dengan perlahan Sean menidurkan Sheena di kasur lalu menyelimuti tubuhnya hingga atas dadanya. Tangan kanannya membenarkan anak rambut yang menutupi wajahnya seraya tersenyum.

Cup!
Cup!
Cup!
Cup!

Sean mengecup kening, pipi kanan, pipi kiri dan yang terakhir bibir mungil Sheena. "Sayang, maaf kalau pernikahan kita harus aku publik sekarang." lirih Sean dengan duduk di samping Sheena.

Setelah itu, Sean bangkit dari duduknya dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. 20 menit kemudian, Sean sudah memakai pakaian yang sedikit lebih santai lalu ia keluar dari kamarnya.

***

Pukul 3 sore, Sheena terbangun dari tidurnya. Gadis itu menoleh ke kanan dan terdapat Sean yang masih terlelap dalam tidurnya. Menatap dengan dalam wajah tampan yang meneduhkan hatinya. Hidung bak perosotan, bulu mata yang lentik, bibir tipis berwarna pink alami dan mata teduh yang tengah terlelap. Sungguh, ketampanan Sean saat ini tak berkurang sedikit pun walau dirinya tengah tertidur.

Tangan Sheena menelusuri hidung mancung Sean lalu mengusap lembut bibir tipis berwarna pink alami itu lalu berguman pelan. "Bunda Kania dulu ngidam apa ya, kok bisa anaknya secakep ini?"

Detik juga, mata Sean terbuka lalu mencegat tangan Sheena. Membuat gadis itu langsung ambruk tepat diatas dada suaminya. "Nakal ya kamu, mau aku cium, hm?"

Sheena membeku di tempat dengan jantung yang sudah berdetak lebih cepat dari biasanya. Dengan susah payah Sheena untuk lepas dari kekangan suaminya, namun tenaga Sean terlalu kuat.

"Sean," gugup Sheena.

Sean berdehem dengan mata yang masih terpaku dengan mata indah istrinya. Senyum manis merekah di bibir Sean, lalu tangan kiri Sean mengusap lembut bibir merah cerry Sheena. Dengan perlahan namun lembut Sean melumat bibir mungil istrinya, memberi permainan lembut untuk istrinya.

Dengan perlahan Sean menidurkan Sheena untuk melanjutkan permainannya. Namun, Sheena mendorong tubuh suaminya untuk menjauh.

"Aa', jangan sekarang yaa, Nana belum siap." cicit Sheena pelan.

Sean tersenyum lalu mengangguk. "Jangan khawatir sayang, Aa' ga akan ngelakuin itu kalau kamu belum siap."

"Kalau gitu Nana mandi dulu ya Aa',"

Hate Becomes LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang