Hate Becomes Love

18. trauma yang kembali

Nunggunya lama ga nihh??
Maaf yaa lama ga update,
soalnya aku sibuk++ ga ada paketan😕😕.
Ada yang nunggu ga nihh? Ada lahh, kan kalian setia menunggu aku update cerita.
Kata-kata dari aku "lebih baik nunggu ceritaku update dibanding nungguin yang ga pasti, Eaa😍😍"

" Trauma itu seperti selamat dari kecelakaan
tapi cacat seumur hidup. "

- Seandro Pradikta Widjaya -

👑👑👑

~o0o~

selamat membaca!!

Mobilnya sudah tiba di parkiran sekolah. Langkah besarnya memasuki gerbang yang bernuasa putih abu dengan jas OSIS yang sudah ia gunakan dan tas yang ia bawa di punggungnya. Pesona Sean saat ini sungguh membuat para adek kelasnya terpesona dengan wajah tatapan datarnya, sungguh tampannyaa.

"Kak Sean ganteng bangett,"

"Padahal mukanya cuek tapi tingkat kegantengannya makin bertambah,"

"Apalagi kalau senyum, behh apa ga makin ganteng!!" tambah gadis berseragam olahraga.

"Auto ngalahin manisnya gula dirumah,"

"Anaknya pemilik sekolah ga ada obat!!"

"Jelass.." seru gadis rambut berkepang dua.

Sean yang sedikit mendengar itu hanya bisa geleng-geleng kepala. Dia sudah terbiasa dengan kata kata seperti.

"Sean!!"

Panggil seseorang membuat langkah Sean terhenti lalu menoleh ke arah yang memangilnya.

Pemuda berseragam putih abu dengan membawa jas PMR itu memanggil Sean, pemuda itu Cleo dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Cleo, kenapa?"

"Gue tunggu di warung hijau mpok putri" ucap Cleo berlalu meninggalkan Sean lalu ia mengikuti langkah Cleo yang sudah mulai jauh.

Setibanya di warung hijau milik mpok putri. Sean duduk berhadapan dengan Cleo. Tatapan yang sulit diartikan membuat Sean bertanya-tanya, mengapa dengan sahabatnya ini.

Sean membuka suara, "ada apa?"

Cleo menghela napas kasar. "Katanya Kavindra, Zea akan sekolah disini."

Perkataan Cleo membuat Sean tersentak kaget. Rahang mengeras dengan tangan mengepal, sepertinya Sean menahan amarahnya.

"Ga bener 'kan," ucap Sean memastikan.