19. ke rumah bunda

223 9 4
                                    

👑👑👑

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👑👑👑

~o0o~

selamat membaca!!

Sepulang sekolah, Sean dan Sheena langsung ke rumah bundanya karena beliau meminta Sean untuk kerumahnya beserta istrinya. Mereka berangkat masih menggunakan seragam sekolah mereka karena tidak sempat berganti baju.

Hampir 45 menit perjalanan menuju ke rumah Kania. Mereka berdua hanya terdiam dan hanya keheningan yang menemani. Sheena sudah terlelap sendari tadi, mata Sean melirik sekilas lalu dia sedikit menggelengkan kepalanya.

"Molor mulu nih anak, apa dia bener bener kelelahan ya sampai ketiduran gini." guman Sean pelan.

10 menit kemudian, mobil Sean masuk ke pekarangan rumah bundanya, Kania sudah menunggu di luar dengan duduk di kursi. Pintu mobil itu terbuka, menampilkan seorang pemuda berseragam putih abu dengan di lengkapi jas OSIS yang masih melengket di tubuhnya. Kania yang menyadari anaknya keluar dari mobil dengan segera dia menghampirinya.

"Nak, Sheena mana?"

Sean menoleh ke bundanya. "di mobil nda, dia ketiduran dari tadi.

Kania mengangguk. "Bawa ke kamar kamu, Nak."

Sean pun mengangkat tubuh mungil Sheena untuk di bawa masuk ke dalam rumahnya, Kania mengambil koper kecil di bagasi mobil lalu mengikuti anaknya yang sudah berjalan duluan.

Setelah tiba di kamar Sean, segeralah dia membaringkan ke kasur empuk miliknya dan tak lupa menyelimuti tubuh mungil itu. Jari telunjuk Sean terangkat lalu sedikit menyingkirkan anak rambut Sheena yang menutupi wajah teduh dan cantik Sheena.

Tok... Tok... Tok...

Suara ketukan pintu membuat Sean menghentikan aktivitasnya lalu menoleh ke arah pintu dan membukakan pintu itu. Pintu terbuka menampilkan wanita paruh baya itu.

"Bunda,"

"Biarkan Sheena tidur, Nak. Kamu makan dulu yuk."

Sean menggelengkan kepalanya membuat Kania mengernyitkan keningnya.

"Sean nunggu Sheena bangun aja, nda."

Kania mengangguk lalu menepuk pelan pundak Sean. "Kalau gitu bunda keluar dulu ya."

Sean mengangguk.

Pintu kamar tertutup kembali, langkah Sean menghampiri Sheena yang masih terlelap dan dia memutuskan untuk duduk di sofa dekat kasur. Jas OSIS yang ia pakai tadi ia lepas lalu menaruhnya di atas sofa. Tangan ia lipat di dadanya, matanya memejam karena sendari tadi ia sedikit lelah karena aktivitas organisasinya. Kenapa dia tidak tidur di samping Sheena saja? Karena dia tidak ingin membuat Sheena terkejut dan dia memutuskan untuk tidur di sofa walau dengan posisi duduk.

Hate Becomes LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang