16. sekasur?

343 9 6
                                    

👑👑👑

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👑👑👑

~o0o~

selamat membaca!!

Siang sudah berganti jadi malam. Mentari yang telah menyengat sudah berganti menjadi angin malam yang dingin.

"Sean," panggil Sheena.

"Apa?"

"Gue laper"

Sean pun meraih ponselnya yang ada disakunya dan dia memesan makanan untuk dia dan Sheena.

"Tunggu aja habis ini dateng." ucap Sean berlalu pergi.

"Nih cowo pergi muncul mulu heran gue." dumel Sheena yang menatap kepergian Sean.

Drrtt..

Ponsel Sheena berdering dan dengan cepat dia mengangkatnya panggilan suara itu.

"Iyaa Sheraa kenapa?"

"Nana... pliss kamu lihat Netflix sekarang!! Drakornyaa bagus banget naaa..." seru Sheraa dengan nada yang semangat.

Sheena yang mendengar itu membuat dia menutup telinganya karena teriakan maut Sheraa.

"ngomongnya bisa pelan pelan rara,"

Sheraa yang berada disebrang terkekeh lalu menjawab. "iya maaf naa, soalnya aku tadi semangat bangettt!! Sekarang kamu cepet nonton!"

Tut!

Panggilan suara dimatikan oleh Sheraa membuat Sheena hanya bisa menghela napas kasar lalu menyalakan televisi

Mata Sheena berbinar melihat drakor yang ia tunggu tunggu sebelum syuting akhirnya tayang jugaa. "Omo!! Jinjja kesukaan guee!!" Seru Sheena lalu ia duduk disofa dengan posisi yang nyaman.

20 menit berlalu makanan yang Sean pesan pun tiba lalu dia membawanya masuk ke rumah tiba tiba dia terkejut melihat Sheena sudah terlelap dengan Tv yang masih menyala.

"Makanya dari tadi ga ada suara Sheena ternyata udah molor." Langkah Sean menghampiri Sheena lalu dia memencet hidung Sheena dan membuat sang embu susah napas.

"Eughh" lenguh Sheena.

"Bangun atau gue siram."

Sheena berdecih. "Ck! Lo tuh yaa bangunin ga bisa cara yang bener napa, kalau gue mati lo mau jadi duda."

"Gapapa jadi duda, gue 'kan masih ganteng pasti dapet gadis" ucap Sean dengan santai membuat Sheena merasa sangat kesal lalu dia melemparkan sandal tidurnya ke Sean dan...

Buk!

Sandal itu mengenai kepala Sean membuat dia tersenyum tipis. "Gue bercanda, nih makan mumpung masih anget."

Sheena beranjak dari tidurnya lalu mengikuti Sean yang sudah berjalan duluan menuju dapur. Setelah tiba dapur dia pun duduk di kursi makan dan memakan makanan yang sudah Sean siapkan.

Hate Becomes LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang