Happy reading10 bulan berlalu
Evelin menghirup udara dalam-dalam setelah sesampainya ia dinegara paman sam tersebut, ia kemudian menyeret kopernya hendak keluar dari bandara. Tapi langkahnya terhenti bibirnya tersenyum lebar saat ini didepannya seorang pria jangkung tengah berdiri menatapnya yang kemungkinan akan menyambut kedatangannya.
Evelin melangkah pelan dengan langkah lebar dan ia berhenti saat sampai dihadapan pria itu, bukannya disambut dengan senyuman ataupun kata-kata manis pria itu justru menarik lengannya yang membuat Amira meringis karena sakit.
"Vano ada apa sih? Lepasin tangan aku sakit." Evelin terus mengoceh sambil menahan rasa sakit di pergelangan tangannya, tapi Revano tak mengubrisnya
"Masuk" ucap Revano dingin, meminta kekasihnya itu memasuki mobil dengan patuh Evelin menuruti. Lalu Revano menyusul masuk ke dalam mobil setelah menyimpan koper Evelin ke dalam bagasi mobilnya.
Evelin merengut kesal dengan perlakuan suaminya itu, sebenarnya Evelin ingin memberikan suprise kepada Revano tapi entah tahu darimana pria itu jika ia akan datang, Ya kemungkinan besar mertuanya.
Didalam perjalanan keduanya saling terdiam sibuk dengan pikiran masing-masing hingga akhirnya Evelin membuka suara.
"Vano aku__"
"Kamu bisa diam kan?" potong Revano masih dengan nada dingin.
"Kamu tuh kenapa sih, aku tuh kesini mau ngasih kejutan sama kamu kenapa kamu malah marah, gak suka aku dateng kesini? Takut ketahuan kamu selingkuh iya?" Emosinya tak bisa ditahan lagi, Evelin ingin seperti pasangan lain yang dimanja diperhatikan oleh kekasihnya bukannya selalu dicuekin.
"Vano aku bicara sama kamu." Revano tak mengubris ia kemudian memarkirkan mobilnya di basement apartemen, lalu turun dari mobil juga menurunkan koper istri nakalnya itu.
"Gak mau turun?" kata Revano melihat Evelin yang masih berada di dalam mobil padahal ia sudah membukakan pintu mobil untuk istrinya itu. Saat hendak kembali menutup pintu mobil karena Evelin tak kunjung keluar tiba-tiba ia menahan pintu mobil agar tidak di tutup dan keluarlah Evelin dari mobil tersebut dengan wajah yang masam karena kesal.
Revano menghela nafas, lalu ia berjalan sambil menyeret koper diikuti oleh Evelin dibelakangnya
Setelah sampai diapartement, keduanya masih dalam keadaan membisu tak ada yang memulai bicara, menyimpan koper di pinggiran kasur lalu Revano membawa Evelin untuk duduk di pinggiran kasur, Revano berlalu menuju arah dapur menyiapkan air hangat dan handuk kecil untuk mengopres lengan kekasihnya itu yang sedikit memerah karena ulahnya.
Setelah siap Revano kembali dengan sebaskom kecil yang berisikan air hangat. Pria itu berjongkok dihadapan Evelin lalu mulai mengompres lengan kekasihnya itu tanpa penolakan.
Evelin merasa terharu dengan perhatian Revano ia mengigit bibir bawahnya agar tak mengeluarkan isakannya, karena meskipun Suaminya itu melakukannya dengan tidak lembut tapi pria itu selalu bertanggung jawab atas tindakannya dan Evelin merasa senang dengan hal itu.
Setelah mengompres lengan Evelin kemudian Revano mencium urat nadi istrinya itu.
"Masih sakit?" Revano menatap wanita di hadapannya itu, Evelin menggeleng sebagai jawaban, pria nya tersenyum lalu sedikit menyingkirkan baskom beserta handuk kecil tersebut disebelahnya. Ia menggenggam kedua tangan gadisnya itu dengan tatapan cinta.
"Evelin kamu tahu aku sangat khawatir saat tahu kamu akan datang kesini seorang diri?"
Evelin menunduk menyesal.
"Aku bahkan membatalkan meeting penting demi menjemput kamu."
"Maaf." ucapnya penuh dengan penyesalan, Evelin menunduk tak kuasa menahan air matanya, Revano kemudian menghapus air mata tersebut.
"Aku senang kamu ada disini tapi alangkah baiknya kamu bilang dulu sama aku." Evelin hanya bisa mengangguk.
"Kamu tahu kelakuan kamu ini bener-benar keterlaluan, kamu udah buat mamah khawatir dan kamu udah buat aku hampir jantungan jika terjadi sesuatu sama kamu."
"Maafkan aku Vano, aku salah." isaknya, Revano kemudian berdiri dan membawa kekasihnya itu kedalam dekapannya.
"Jangan lakukan hal bodoh seperti ini lagi" Evelin mengangguk.
"Aku merindukanmu" Evelin berkata
"Hem."
"Tidak bisakah kamu menjawab selain kata itu!"
Revano terkekeh sambil mengeratkan pelukannya.
"Aku juga merindukanmu sayang."
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANO (End)
ChickLit⚠️TERDAPAT ADEGAN DEWASA⚠️ (18+) Revano adalah cowok yang telah kehilangan sahabat kecilnya yang juga merupakan cinta pertamanya. Bertahun-tahun lamanya ia mencoba melupakan cinta monyetnya itu, tapi nyatanya tak semudah itu. Namun semua perlahan b...