Bab 40

6.1K 373 115
                                    

Dua berita secara bersamaan kini beredar, menggemparkan, menjadi topik paling hangat diperbincangan sosial maupun media sosial.

Seorang pejabat Gubernur Kota Berlin telah ditangkap polisi di kediaman mewahnya sendiri, termasuk putrinya, yakni Deborah Dionne, putri sulungnya. Sedangkan istri dan anak laki-lakinya juga sudah diamankan. Mereka berdua juga perlu diperiksa terkait kasus pembunuhan seorang pelayan yang bekerja di rumah mereka.

Dari berita serta bukti-bukti yang tersebar, semuanya benar-benar menunjuk ke arah Deborah serta ayahnya. Dimana di sana mengatakan bahwa ayah Deborah, wali Kota Berlin telah memperkosa seorang pelayan yang bekerja di rumahnya hingga berujung dimana penyiksaan turut dia lakukan.

Sedangkan Deborah, berita perselingkuhannya terungkap, dan selain itu dia juga ikut terseret atas kasus ayahnya karena dia juga memperlakukan pelayan itu dengan tidak baik. Dan yang lebih mencengangkan adalah, Deborahlah yang sudah membunuh pelayan yang diperkosa ayahanya. Dia mendorongnya dari atas balkon kamarnya sesudah terlibat cekcok dengan pelayan itu. Sayangnya kejadian itu tidak ada yang mengetahuinya kecuali seorang penjaga pos yang pada akhirnya mereka bungkam menggunakan uang dan ancaman yang sudah pasti menujuk kepada nyawanya sendiri.

Kekejaman yang berselimut kehormatan. Terpandang baik, terpuji sempurna bagaikan dewa, melambung tinggi bagaikan seorang raja dan ratu, nyatanya mereka berdua hanyalah sosok mahkluk hidup yang menjijikan. Berbau darah kotor seorang pembunuh. Menyembunyikan kejahatan mereka bertahun-tahun lamanya hingga pada akhirnya terungkap. Mereka hidup dengan damai seperti tidak terjadi apa pun. Tidak merasa bersalah apalagi berdosa. Sungguh, merekalah dua orang manusia yang tidak memilki hati.

**

Raungan tangisan yang menggema di ruangan rawat inap kini sudah terdengar mereda, hanya terdengar isakan kecil yang tertahan.

Belinda, dia menyusupkan tubuhnya kedalam pelukan anaknya. Memohon maaf atas segalanya. Dia merasa menjadi ibu yang paling buruk karena telah mendorong anaknya untuk hidup bersama seorang wanita yang terlihat begitu baik di matanya yang pada kenyataannya tidaklah sesuai dengan apa yang dia lihat.

Deborah, sosok wanita yang terkenal sempurna. Dia lemah lembut, berpendidikan tinggi, serta memiliki paras yang begitu cantik sehingga siapa pun selalu memujinya. Namun, di balik itu semua, dia hanyalah bunga cantik yang beracun. Dan dengan bodohnya Belinda memberikan bunga beracun itu kepada anaknya sendiri, membiarkan anaknya harus hidup dengan wanita sejahat itu. Dia menyesal, sangat menyesal hingga saat ini hatinya berdenyut sesak dipenuhi penyesalan.

"Maafkan Mommy, Eizer. Maafkan Mommy!" Belinda terus mengatakan kata maaf penuh penyesalan.

Eizer mengusap punggung kecil ibunya dengan penuh kelembutan. "Ini semua bukan salah Mommy. Dia terlalu terlihat sempurna di depan Mommy maupun di depan orang lain, hingga Mommy tidak menyadarinya." Eizer berkata dengan melihat kearah luar kaca.

Jika ibunya saja tidak menyadari siapa sebenarnya Deborah, bagaimana dengan dirinya yang hanya tahu perselingkuhan Deborah, sedangkan dua hal yang telah dilakukan Deborah dia juga tidak mengetahuinya. Dari situlah dia belajar bahwasannya manusia tidak akan selalu tahu hingga Tuhan sendirilah yang akan mengungkap segalanya melalui apa pun itu. Dan mereka akan mengetahuinya jika sudah waktunya. Karena seindah apa pun sesuatu yang dihasilkan dari kesalahan tidaklah selalu bersifat lama. Sama halnya seperti apa yang dia lakukan kepada Elena.

"Pulanglah, Eizer. Di rumahmu sudah pasti para pelayan tengah berkeadaan terkejut karena penangkapan Deborah. Tenangkan mereka dan besok pagi kau bisa kemari lagi," titah Orlando setelah melihat istrinya yang kembali berbaring dan sudah terlelap. Dia tahu bahwa keadaan di rumah Eizer pasti sangatlah tidak baik-baik saja.

Troubled Man(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang