Token of Appreciation (S.I.N)

315 0 0
                                    


Bersama dengan petinggi-petinggi dari group idolanya, Shani kini tengah melakukan rapat untuk membahas rangkaian dari kelulusan yang dia umumkan pada konser musim panas lalu. Di sebuah kafe yang sepi dan mewah, Shani bersama dengan 4 orang staff petinggi groupnya duduk di sebuah ruang rapat yang memang mereka sewa dari jauh hari untuk rapat tertutup ini.

"Aku Mochaccino Frappe aja kak" ucap Shani, manager mengangguk lalu menuju ke arah kasir untuk memesankan pesanan mereka semua.

"Siang Shani, hari ini kamu udah baca materi rapatnya?" tanya producer pada Shani, gadis itu mengangguk dan mengatakan bahwa ia siap.

"Aku juga nanti, ada yang mau aku sampaikan dan semoga bisa diterima ya pengajuanku." ucap Shani, producer dan creative producer tertawa dan mengangguk.

"Ya asal masuk akal, kita pasti kabulin sih... asal jangan kamu tiba-tiba ngajuin minta GBK dan setlist original tiba-tiba ya Shan hahaha"
"Hahaha gak kok kak, tapi anggap aja aku ambil privilege graduation ku sekarang... bisa kan?" kata Shani kembali, memasang wajah berharap dengan senyum cantik yang membuat siapa saja yang melihat akan luluh.

Setelah makanan dan minuman mereka datang, rapat akhirnya dimulai dengan para petinggi menyampaikan ide, masukan, dan juga mengupdate kelangsungan rangkaian kelulusan Shani yang sudah direncanakan sejak awal tahun. Para petinggi bergantian memberikan materi rapat mereka, saling bertukar pikiran dan mencari titik tengah dari masalah yang timbul ketika rangkaian kelulusan Shani mulai berlangsung.

"Gak terasa ya aku sebentar lagi... makasih loh kak udah selalu bantuin aku sampai sejauh ini..."
"Bahkan sampai akhir pun masih dibantu terus sama kalian... aku senang banget" ujar Shani di tengah rapat, matanya sedikit berkaca-kaca melihat betapa ia begitu didukung dan dicintai.

Hari demi hari yang semakin dekat dan juga konser kelulusan yang sudah diumumkan menjadi titik finish dari cerita Shani sebagai idola. Permintaan terakhir dari Shani pada petinggi group idola tempatnya meniti karir ingin ia sampaikan pada rapat kali ini. Ia terus menunggu sambil memperhatikan jalannya rapat untuk rangkaian kelulusannya, ia menunggu sampai akhirnya ia mendapatkan kesempatan untuk berbicara dan menyampaikan masukannya.

"Aku mau adain event spesial buat fans-fans aku bisa gak ya kak?"

"Jadi nanti bisa dipilih dari mypage yang pakai aku jadi oshi mereka, lalu dipilih berdasarkan domisili Jabodetabek dan Jepang... jadi mereka pasti bisa hadir." Shani mulai menjelaskan idenya.

Producer, manager, dan creative producer mendengarkan dengan seksama ide dari Shani, tetapi production manager tidak menerima idenya karena benefit yang didapatkan Shani dan group tidak sesuai yang diharapkan. Akhirnya Shani kembali memutar otak karena ide event gratisnya tidak diterima. Dengan pertimbangan yang digodok bersama, akhirnya mereka mendapatkan titik tengah di mana fans yang bisa mengikuti event adalah fans yang membeli photobook spesial kelulusannya. Fans akan mendapatkan kode unik pada setiap invoice pembelian mereka. Kode unik tersebut nantinya akan diundi dan yang beruntung akan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti event spesial bersama Shani. Setelah disetujui oleh para petinggi group idolanya, Shani melanjutkan idenya.

"Jadi, event ini nantinya adalah event spesial tertutup yang akan dihadiri hanya oleh para pemenang saja dan tidak ada undangan maupun orang lain yang boleh datang." ujar Shani.

"Event ini adalah event offline yang tidak akan ada streaming dan tidak ada rekamannya. Jadi event yang sangat private yang akan sangat intim dan menjadi sebuah memori indah bagi setiap fans yang hadir"

"Event ini juga gak akan dikasih tau lengkapnya bagaimana, lokasi event dan hadiah bagi pemenang juga tidak akan diberitahukan kepada siapapun... hanya kita umumkan pemenangnya aja dan tidak akan ada dokumentasi apapun."

Para petinggi mendengarkan Shani dengan serius, ide event spesial ini memang sudah dipikirkan oleh Shani matang-matang. Ia sangat menginginkan event ini dapat berjalan dan fans-fansnya bisa mengikuti event ini. Shani melanjutkan penjelasannya, ia kembali menulis di papan tulis menggunakan spidol hitam. Gadis itu menuliskan sebuah kata di papan tulis.

"Private event"

Para petinggi membaca lalu menoleh ke arah Shani. Memperhatikan gadis yang memakai sweater rajut hitam tersebut yang tengah berdiri dengan anggun di hadapan mereka. Tanktop hitam yang menjadi pelapis tubuh bagian dalamnya memberikan kesan cantik dan dewasa, Shani selalu terlihat anggun dan mempesona.

"Event ini nantinya ada 10 pemenang sesuai dengan lamanya aku di group ini, 3 orang pemenang individu dan 7 orang pemenang kelompok." jelas Shani sambil menuliskannya di atas papan tulis.

"3 pemenang ini nantinya akan mendapatkan hadiah dalam 3 sesi, sedangkan 7 pemenang kelompok akan mendapatkan hadiah bersama-sama"

Para petinggi mengangguk-angguk. Mereka masih mendengarkan penjelasan Shani yang mulai menarik. Apalagi dengan memberikan kode unik pada setiap pembelian menjadikan para fans akan membeli sebanyak-banyaknya untuk mendapat undian event tersebut.

"Lalu, hadiahnya apa dan akan di sounding kapan ke pemenang?" tanya production manager, Shani tersenyum simpul seakan memiliki ide yang sangat cemerlang.

Shani kembali menghadap ke arah papan tulis, menuliskan sesuatu di sana. Para petinggi tak bisa melihatnya karena tertutup oleh tubuh Shani yang menekuk kakinya untuk sedikit merendahkan tubuhnya.

"Hadiahnya..."

Shani membalik tubuhnya, menggeser ke kanan hingga tulisan di papan tulis terlihat. Tulisan besar yang dilingkari sebagai tanda pemastian tersebut membuat para petinggi membelalak terkejut.

SEX

selengkapnya :

https://trakteer.id/Bersimfoni

satuan :
https://karyakarsa.com/KelinciBeku

Mini SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang