Ardi lemas di atas kasur, nafasnya begitu berat dengan tubuh yang terlihat sangat lemah. Tubuhnya bermandikan peluh seperti Marsha, di atas kasur yang sudah basah kuyup dengan berbagai cairan dari berbagai orang di atas sana. Sisa-sisa bersetubuhan yang terlihat sangat panas dan liar, menjadi pemandangan luar biasa yang mengisi malam ini.
"Masih bisa lanjut?" tanya Olla pada Ardi, pria itu mengangguk lemah mengatakan siap untuk lanjut.
"Yakin?" tanya Olla kembali, Ardi tetap mengangguk meski terlihat sekali kalau ia sudah tak mampu.
"Mau anal Kathrina..." ucap Ardi lemah, menjadi lampu hijau bagi Olla dan para algojo.
Para algojo membiarkan Ardi beristirahat sesaat di atas kasur sambil mereka pergi menuju backstage.
"Kalau begitu, suntik lagi ya kak" ucap Flora pada Ardi.
"Malam masih panjang~"
Para algojo sudah kembali ke area theater, tempat di mana kegilaan malam hari ini berlangsung. Event yang tak terbayang oleh fans, event tertutup yang tak mungkin akan tersebar ke khalayak umum. Event gelap yang mungkin hanya ada di angan-angan fans gila dan mesum, event gila yang bisa menghancurkan nama idol group ini bila sampai menjadi buah bibir di Indonesia.
"Suntik dulu ya..." ucap Indah, ia seperti sebelum-sebelumnya membantu Oniel untuk menyuntik Ardi.
Indah mengusapkan handuk kering pada lengan Ardi yang bermandikan peluh yang tak henti mengucur meski ruangan terasa dingin dengan ac yang terus menyala. Setelah Indah rasa sudah cukup kering, gadis itu mengusapkan kapas beralkohol pada bahu Ardi. Oniel yang membawa suntikan mulai mengarahkan kembali suntikan tersebut ke lengan Ardi, ia menekan sedikit agar urat nadi Ardi terlihat. Untungnya, adrenalin yang tengah tinggi dan darah yang berpacu cepat membuat pembuluh darah Ardi mudah ditemukan.
"Aarghh!" Ardi kembali menjerit, bukan karena suntikan yang menusuk bahunya tetapi karena reaksi cepat dari obat yang disuntikan.
"Aarrrgghh!!" Ardi kembali menjerit bahkan ia memukul kasur dengan tangannya yang mengepal.
Beberapa saat pemandangan ngeri dari Ardi yang menjerit dan memukul kasur, sesudahnya ia kembali tenang dan seluruh tenaganya pulih kembali. Ardi tak lagi lemas, bahkan ia berdiri dengan gagah sambil menatap Kathrina yang nampak sudah siap juga. Gadis yang tadi memakai kostum Victorian Ghost itu tak lagi terlihat memakai kostumnya, ia sudah bertelanjang bulat entah sejak kapan dengan tubuh yang juga nampak mulai bermandikan peluh.
"I'd wait for a long time." gumamnya sambil mendekati Ardi.
Keduanya langsung berciuman layaknya sudah memiliki ikatan sebelumnya, padahal mereka sama sekali tak saling kenal. Ciuman yang langsung panas terjadi, saling memagut bibir lawan main mereka sampai akhirnya ambruk ke atas kasur dengan kasar. Mereka masih berciuman dengan liar, Ardi telah mendekap dan menindih tubuh Kathrina di bawah tubuhnya sambil mencumbu bibir Kathrina yang seksi dan sedikit tebal.
"Oouuhh... fuck me..." gumam Kathrina ketika bibir mereka terlepas untuk mencari nafas.
"Uuuughhh... already wet... I did myself before hehe" Kathrina tanpa malu mengakuinya, menatap mata Ardi dengan begitu binal seakan tak ingin menyia-nyiakan waktu sedetik pun.
Tak memperdulikan kata-kata Kathrina, Ardi sendiri memang sudah tak sabar untuk menikmati Kathrina yang sangat seksi dan menggoda. Tubuhnya sangat indah, bahkan Ardi tak menyangka Kathrina memiliki tubuh, wajah, dan suara yang sangat seksi, semua yang ada di diri Kathrina mengatakan satu hal yang sama yaitu, seksi. Ia seperti pemain film porno, Kathrina pasti sangat sukses bila berniat untuk berpindah haluan dari seorang Idol menjadi pemain film panas.
"uuuurgghhh easy... ngilu kak..." Kathrina mengerang, Ardi sendiri nampak kesulitan di bawah sana.
Selengkapnya di :
https://trakteer.id/Bersimfoni
satuan :
https://karyakarsa.com/KelinciBeku
KAMU SEDANG MEMBACA
Mini Series
FanfictionMulai nanti, kalau ada One Shoot yang akhirnya jadi Series, akan di upload di sini.