"Aku yang pertama... halo kak Ardi.." Ashel mulai mengitari tempat duduk Ardi, berjalan dengan perlahan hingga membuat pria itu mencoba menatap dirinya.Ardi memutar kepalanya mencari keberadaan Ashel, begitu tak sabar dan penasaran apa yang akan Ashel lakukan padanya. Tiba-tiba dari arah belakang, Ashel memeluk Ardi dengan erat. Meski terhalang bangku namun Ardi tetap berdegup kencang ketika Ashel merangkulnya dari belakang.
"Hai kak, aku buka ya?" Bisik Ashel pada Ardi.
"Ii.. iyaa" balas Ardi terbata-bata.
"Nanti gantian kakak yang buka aku ya... boleh buka semuanya kok~" bisikkan yang Ashel berikan membuat Ardi kesetanan, nafasnya begitu memburu mendengar bisikkan seksi yang diberi desahan lembut menggoda.
"Hhh okeh!" Balas Ardi yang tak sabar.
Ashel kembali memutar dan kini berdiri di depan Ardi, pria itu dapat melihat para member lain yang tertawa kecil melihat dirinya dan Ashel. Gadis cantik di depannya itu kembali menarik perhatiannya, ia tersenyum dengan begitu menggoda padanya. Gadis itu memakai kostum cheshire cat dengan dua warna yang berbeda di kedua sisinya, bagian dada ke atas hingga ke lengan bajunya yang panjang model see-through yang memberikan kesan seksi ditambah dengan dadanya yang besar dan menyembul meski mengenakan baju yang ketat, rok hitam pendek yang hanya menutupi sedikit pahanya juga memberikan kesan menggoda yang makin menjadi, dan topi ungu besar serta hiasan ekor kucingnya juga menjadi daya tarik tersendiri pada gadis itu. Ashel mulai mendekati Ardi kembali dan tanpa Ardi duga, gadis itu menaiki kedua kakinya. Penis Ardi semakin memberontak tak karuan ketika ada seorang gadis yang tengah berlutut di atas sofa tepat di depan tubuhnya, Ashel menjadi lebih tinggi dari dirinya sehingga wajah Ardi sejajar dengan dada gadis tersebut.
"Liat sini kak" ujar Ashel pada Ardi, nafas Ashel mengenai wajah Ardi saat gadis itu menarik kepala Ardi untuk menatap wajahnya.
"Ee.. iyaa.." balas Ardi pada Ashel menurut.
Perlahan, Ashel menurunkan tubuhnya sehingga wajahnya pelan-pelan melewati wajah Ardi, membuat pandangan pria itu terus mengikuti dirinya. Saat wajah mereka sejajar, Ardi sangat ingin menyambar bibir seksi Ashel yang merekah namun kepalanya ditahan kedua tangan Ashel yang terus memegang sisi kepalanya. Ashel mendekatkan wajahnya ke arah Ardi hingga wajah mereka hampir tak berjarak, nafas Ashel yang lembut berbanding terbalik dengan Ardi yang memburu. Ashel kembali bergerak dengan melunjurkan kakinya sehingga perlahan tubuhnya duduk di atas pangkuan Ardi. Gerakan Ashel yang perlahan membuat Ardi panas dingin, Ashel tersenyum nakal saat merasakan tonjolan keras Ardi yang mengenai selangkangannya. Kembali dengan gerakan yang begitu lembut, Ashel menurunkan tubuhnya dari atas sofa, kepalanya kini bersandar di atas bahu Ardi dan bergerak turun secara perlahan. Kepala Ashel bagai tengah mengelus dada Ardi hingga terus turun ke arah perutnya, begitu juga tangannya yang ikut turun sambil mengusap lembut dada Ardi hingga ke perutnya. Nafas Ashel yang terus mengenai tubuh Ardi membuat pria itu semakin panas dingin terbakar nafsunya, meski masih terbalut kaos yang ia kenakan namun nafas Ashel sangat terasa mengenai dirinya.
"Hhhh... hhhh... hhh..." nafas Ardi sudah tak terkontrol, ia ingin sekali menggunakan tangannya namun ia masih takut bila nantinya akan melanggar peraturan.
"Hihihi..." Ashel terkekeh dengan pandangan nakalnya yang tengah menatap Ardi dari arah bawah.
Kedua tangan Ashel memegang tepi kaos Ardi, pelan-pelan ia menarik kaos itu ke atas, ia memegang tepi kaos Ardi dengan jempol dan jari telunjuknya, sedangkan jari-jari berkuku panjangnya yang lain bagaikan menggores perlahan perut Ardi sehingga memberi sensasi geli yang membakar birahi, ia terus melakukannya perlahan hingga membuat perut Ardi terlihat tepat di bawah area dadanya.
"Eh...!" ketika tengah menikmati hal tersebut, Ardi dibuat terkejut karena wajah Ashel kini tepat di depan wajahnya dengan jarak yang begitu dekat.
Tatapan Ashel yang tajam, sorot mata yang nakal, dan senyum memancingnya membuat Ardi salah tingkah. Mata mereka terus bertemu, seakan Ashel meminta Ardi untuk tidak terbuai oleh perlakuannya dan hanya berfokus pada dirinya. Ashel kembali bergerak, kedua jarinya itu sedikit bergeser sedikit ke tengah kaos sebelum kembali menarik kaos itu ke atas. Jari-jarinya yang lain masih melakukan hal yang sama, terus menggesek kulit tubuh Ardi secara pelan dan lembut.
"Aaah...!" Ardi mendesah geli dan sedikit tersentak, Ashel terkekeh melihat pria itu kegelian.
selengkapnya hanya di
https://sociabuzz.com/freeze_bunny/posts
https://karyakarsa.com/FrzBunny
KAMU SEDANG MEMBACA
Mini Series
FanficMulai nanti, kalau ada One Shoot yang akhirnya jadi Series, akan di upload di sini.