Little Rascal 3 (F.F)

362 2 0
                                    


"Ooohhh aaahhh..."

"Ssshhh... ngghhhh...."

Suara desahan telah menggema di pagi hari, di dalam kamar yang kutempati ini. Aku ingat, semalam aku baru saja bercinta dengan seorang member dari idol group tempatku bekerja. Bukan keinginanku, tetapi keinginan gadis tersebut yang tak bisa kutolak. Kenikmatan yang tiada tara masih dapat kuingat, betapa nikmatnya percintaan kami berdua semalam.

"Aduuh... Zi... udah dulu" ujarku, merasakan sebuat benda hangat menggesek-gesek permukaan kelaminku yang tak terbalut apapun.

Aku bisa melihat selimutku menggembung tanpa ku tahu siapa di dalamnya, tapi aku tau sekali kalau di dalam selimutku ada seorang gadis. Sepertinya ia tengah menduduki penisku sambil bergerak maju mundur menggeseknya pada vagina miliknya.

"Ziii... udah duluuu" ucapku, aku tak bisa lagi bersabar dan langsung membuka selimut putih yang menggembung.

"Pagi kak" ujar seorang gadis yang membangunkanku dari tidur tersebut, membuatku terkejut bukan main..

Yang kudapati bukan Azizi, tetapi Feni yang nampak asik bergoyang di atas penisku. Rasa hangat dan lembut yang kurasakan ternyata dari vagina berbalut celana dalam sutra yang masih terpasang saat ia tengah bergoyang di atas pinggulku. Tubuh atasnya sudah tak memakai apapun sehingga payudara kecilnya yang seperti buah jeruk itu terlihat sedikit bergetar dalam tiap gerakan dan goyangan tubuhnya.

"Udah duluuu!" ucapku yang sudah tak sabar, aku sudah terlalu lelah akibat Azizi sedangkan hari ini masih ada theater yang harus kami lakukan.

"Udaaah..." ujarku sekali lagi, menggeser tubuh Feni untuk turun dari atas tubuhku.

"Nanti kalian kelelahan pas perform, masih ada waktu lain... udah dulu ya" pintaku dengan nada yang menurun, agar tak membuat mereka sedih karena merasa aku marahi.

Feni akhirnya tertawa, ia mengangguk dan kini berbaring di atas kasur kamar hotel. Tubuhnya yang berbaring miring dengan tangan menopang kepalanya sendiri membuat ia terlihat seksi sekali, namun aku harus menahan birahiku sendiri karena masih banyak kerjaan yang harus aku lakukan serta mereka yang juga harus menjaga stamina untuk perform nantinya.

"Aaaaaaaaarrgghhhh!!!" tetapi, sebuah suara desahan mengejutkanku.

Suara desahan itu datang dari dalam kamar yang sama, kamar yang kupakai tidur ini. Aku langsung menoleh ke arah kasur samping tempat staff kameramen yang seharusnya berada. Benar saja, aku mendapati seorang gadis yang melenting dengan mata terpejam dan kemudian ambruk di atas kasur. Di atas gadis itu, terdapat staff kameramen yang juga mendesah kuat dan menekan dalam-dalam pinggulnya. Sepertinya staff kameramen dan gadis tersebut keluar bersamaan, mencapai orgasme mereka di pagi hari.

"Astaga Firman! Greesel!"

Aku langsung menuju kamar mandi tanpa memperdulikan mereka, pergi mandi karena kegiatan kami di hari pertama yang padat. Membasuh tubuhku dari rasa lengket setelah kejadian malam hari bersama Azizi. Basuhan air hangat dan sapuan sabun menggunakan tanganku membuat birahiku bisa ku kontrol dan lebih tenang, aku sudah tak peduli apa yang terjadi di luar ketika aku mandi yang penting aku tidak kelelahan karena hari pertama yang akan sibuk.

________________________

Aku beberapa kali harus keluar dari venue, memperhatikan para fans yang sudah berbaris sambil memberikan info kepada member dan staff yang ada di dalam. Memberi info bagaimana keadaan di venue, mengabarkan kendala dan koordinasi dengan staff-staff cabutan. Kali ini aku tak hanya menjadi seorang roadman, aku juga menjadi staff koordinator karena memang tugasku yang sedikit bila event berlangsung dengan panjang seperti ini.

"1 jam lagi ya, udah di tutup merchandise dan ots... tinggal engine dan perform" ucapku pada para staff dan member di ruang backstage.

"Semangat guys semangat!!" ucapku memberi mereka semangat, para staff dan member berteriak bersemangat dan bertepuk tangan.

Aku pergi keluar kembali, bertemu koordinator staff cabutan dan para security dari Jakarta. Aku menanyakan pada mereka kondisi fans, venue depan, dan keadaan dalam theater. Mereka mengatakan tak ada kendala sama sekali dan semua sudah dapat berjalan, tinggal dimulai saja rangkaian theater sementara di hari pertama ini. Aku menghela nafas dan berterima kasih sambil menyemangati mereka.

"Udah ada fans yang masuk kok pak, tapi kalau dari backstage belakang tirai ada suara sepertinya lumayan kedengeran..." balas staff cabutan yang sudah mengerti soal gedung tersebut.

"Oke, terima kasih" balasku sambil meninggalkan mereka.

Aku pergi kembali ke arah backstage tempat member menunggu, ruang yang menjadi satu dengan wardrobe dan ruang make up tersebut telah dipenuhi staff dalam yang standby dan juga tengah menunggu. Beberapa member juga sudah terlihat siap, ada yang masih make up, ada yang belum berganti pakaian, salah satu member yang terlihat sudah siap adalah Feni. ia terlihat sedang bermain hp, lalu meletakkan hpnya di sebuah meja dan mengajak Muthe membuat tiktok. Aku ikut duduk di kursi samping tempat snack dan refreshment buat member berada, duduk menunggu mereka siap dan menghela nafas lega karena tugasku sudah selesai untuk sesaat ini.

"Kak..." saat aku sedang bengong menikmati keramaian dan hecticnya ruang backstage, sebuah suara memanggilku.

"Eh, iya?" balasku, ternyata Feni yang memanggil.

"Please, 1 jam kan? Sebentar aja..." ucap Feni, aku langsung mengerti maksudnya.

"Gak, nanti capek kamu... gak usah minta aneh-aneh" balasku, tetapi Feni terlihat cemberut padaku.

"Ayo lah kak, kalau gak aku performnya gak nyaman nanti... gatel nih"

"Duh, jangan lah Fen... nanti aja setelah event 3 hari selesai. Aku gak bakal nolak deh"

"Please... kak..."

Selengkapnya di :

https://trakteer.id/Bersimfoni

satuan :
https://karyakarsa.com/KelinciBeku

Mini SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang