Halloween Special Event (part 4)

224 1 0
                                    


Kelima algojo, Flora, Eli, Oniel, Adel, dan Olla memasuki backstage meninggalkan Ardi dan ke 16 member yang masih berada di dalam area theater.

"Nghhhh... aaahhh..." Ardi menoleh terkejut mendengar suara desahan dari arah member, matanya membelalak melihat apa yang tengah terjadi.

Gracia tengah mendesah ketika Feni dan Chika mengemut puting susunya, kedua gadis itu menyerang payudara Gracia dengan mulut mereka hingga gadis itu menggeliat kegelian. Payudaranya juga diremas remas, putingnya dihisap dan dimainkan dengan lidah oleh kedua gadis itu, Chika menjilati Areola Gracia dengan gerakan memutar, membuat gadis berwajah oriental itu memejamkan matanya dengan tubuh menggelinjang. Sedangkan Feni menjilati puncak puting susu Gracia dengan lidahnya, bergerak naik turun dengan cepat. Bola mata Gracia sampai memutar menerima perlakuan dari kedua gadis yang tengah dirundung nafsu tersebut.

"Sssshhh aaaaaahhh iyaaah geliii uuughhh" sedangkan di sisi yang lain, suara desahan Ashel juga menggelegar.

Ia mendapat perlakuan yang sama dari Jinan dan Sisca, kedua gadis dengan payudara besar itu tengah mendapat rangsangan dari teman-temannya, Ashel dan Gracia belingsatan tak karuan akibat rangsangan pada payudara bulat mereka. Ashel menggelinjang hebat, Jinan dan Sisca sama-sama mengulum puting Ashel seperti bayi menyusu. Menghisap, menyedot seakan susu Ashel bisa keluar bila terus dirangsang dan dihisap. Gracia sudah menggelinjang dengan hebat dan kini kedua gadis tersebut menjadi tontonan para member.

"Bigger than!" Teriak Jessi yang terlihat paling riuh.
"Mereka berdua emang guedee" ujar Kathrina sambil tertawa kecil.
"Ini mah gak usah cowo, yang cewe juga pengen pegang dan remes hahaha" tambah Muthe yang membelalak.

Namun ada yang lebih menggairahkan di sisi theater yang lain, Ardi dengan begitu fokus dan air liur yang berlinang tengah menonton pertunjukan yang begitu panas dari Gita, Fiony, dan Freya.

"Aaaaaahhhh.... Ssshhhh...." Gita tengah mendesah dengan begitu keras sebelum bibirnya disumpal oleh Freya.

Vagina Gita menjadi bulan-bulanan Fiony yang menjilati permukaan vagina Gita naik turun dengan cepat, lidahnya menyapu ke atas ke bawah dan terkadang berhenti di klitoris Gita untuk memberikan jilatan menggelitik yang cepat. Jari Fiony juga membantu merangsang Gita, ketika lidah Fiony berada di klitoris, maka jari Fiony akan mengusap naik turun dan sesekali memutar, namun jika lidah Fiony menjilat lubang vaginanya dan memberikan tusukan lidah, maka jari Fiony akan memainkan klitoris Gita dengan cepat, mengusap dan menggosok klitorisnya naik turun yang mampu membuat pinggul Gita terangkat dan terus bergerak tak tinggal diam. Sedangkan Freya menyumpal mulut Gita dengan mulutnya, mencium bibir Gita yang tipis dan bercumbu dengan panas, lidah mereka membelit dan beradu mencari siapa yang mendominasi. Liur Gita dan Freya membanjir di sela bibir mereka, ciuman panas mereka terus berlangsung karena nafsu yang telah terbakar hebat. Payudara Gita yang berukuran kecil ditangkup oleh kedua tangan Freya, meremas payudara Gita seperti mengadon kue dan terkadang Freya memainkan puting Gita dengan jarinya. Jari telunjuk dan ibu jari Freya menjepit puting Gita, kedua putingnya diperlakukan sama dan dicubit-cubit oleh Freya, sesekali ia memutar puting tersebut bagaikan mencari frekuensi radio. Freya juga memainkan ujung puting Gita dan sesekali menekannya masuk dengan jari telunjuknya hingga membuat Gita meronta dan memekik, membuat ciuman mereka berdua makin panas dan dalam.

"WOY WOY WOY malah enak sendiri" ujar Olla yang kembali dari backstage bersama keempat member lain.

Para member yang tengah asik menuntaskan birahi mereka akhirnya berhenti dengan peluh bercucuran dan nafas yang tersengal-sengal, mereka kembali duduk di kursi mereka dan memperhatikan para member algojo yang terlihat membawa meja dorong.

"Kak Ardi, silahkan boleh minum." Flora menyerahkan segelas air putih dan segelas air berwarna kekuningan pada Ardi.
"Aman kok, minum aja yang mana duluan" ujar Flora yang dibalas anggukan oleh Ardi.
"Guys, minum dulu" ujar Oniel sambil mengarahkan para member pada meja dorong yang berisi minuman.

Mereka benar-benar beristirahat, tidak seperti kecurigaan Ardi yang merasa bahwa mereka akan melakukan sesuatu saat masuk ke backstage. Ardi meminum air berwarna kekuningan dari gelas yang diberikan Flora, ternyata air tersebut adalah minuman berenergi. Lalu Ardi menenggak air putih sampai habis dan mengembalikan gelasnya pada Flora. Para member juga melakukan hal yang sama, beristirahat dan minum sambil bercengkrama, mereka terlihat mengobrol dan tertawa. Namun yang membuat Ardi terkesiap adalah karena mereka tak peduli dengan tampilan mereka saat ini, hampir sebagian besar dari mereka sudah bertelanjang bulat, ada pula yang masih berpakaian lengkap namun mengenakan ishou dari lagu halloween night sehingga terlihat tak biasa. Ardi yang sudah tak mengerti dengan apa yang terjadi kini hanya menyaksikan, menikmati, dan menunggu apa lagi yang akan ia dapatkan setelah ini. Ia kembali melihat list yang ada di tengah panggung dan ia benar-benar sudah tak sabar untuk memulai kembali event ini.

"Kak Ardi, sebentar ya" Eli dan Adel kembali mengikat tangan dan kaki Ardi pada kursi.

Ardi hanya menurut saja dengan apa yang mereka minta, isi kepalanya saat ini hanyalah berisi nafsu dan ketidaksabaran untuk menyicipi member selanjutnya.

"La, udah bisa" ujar Oniel, Olla mengangguk dan menghampiri Ardi bersama Oniel dan Flora.
"Tahan ya kak" ujar Flora yang langsung menusukkan jarum suntik pada pria itu, Ardi sedikit meringis namun rasa sakitnya menghilang dengan cepat.

Darah yang Flora ambil langsung diberikan pada Oniel, gadis itu membawa darah Ardi ke arah meja dan ternyata disana sudah terdapat sebuat alat lab yang terlihat canggih. Ardi tak mengerti apa yang terjadi dan apa yang akan mereka lakukan, namun Ardi terus memperhatikan dengan penasaran. Beberapa menit kemudian Oniel telah selesai berkutat dengan alat tersebut dan tersenyum.

"Yuk bisa lanjut, aman" ujar Oniel memberi tanda oke pada Olla.
"Tahan lagi ya kak" ujar Olla pada Ardi, Flora langsung menyuntikan sesuatu pada Ardi di lengannya.

Ardi merasakan sesuatu masuk ke dalam tubuhnya, sepertinya Flora menyuntikan hal yang sama seperti yang disuntikan pada awal event. Ardi tau bahwa yang mereka suntikan adalah sebuah kandungan obat kuat, karena ia tak mungkin mampu keluar berkali kali seperti barusan.

"Kak Ardi gak usah takut karena obat ini memang sebuah obat kuat yang telah dikembangkan dengan sangat efisien sehingga mampu memulihkan energi, stamina, dan sperma kak Ardi dengan cepat bagaikan belum ejakulasi sama sekali. Seperti sebelum bercinta." ujar Olla menjelaskan padaku.
"Obat ini efektif untuk 4 kali ejakulasi, 4 kali orgasme jadi kak Ardi bakal sangat kuat..." tambah Olla.
"Obat ini juga aman kok, efek sampingnya kak Ardi ya bakal lemes aja, capek abis crot terus dan jadi laper banget setelah seluruh efek obat abis" ujar Indah menambahkan, ia keluar dari backstage mengenakan kacamata dan sebuah jas lab yang membuatnya terlihat cantik dan seksi karena rok span hitam sepaha dan kemeja yang menampilkan lekuk tubuhnya.
"Crot banget kak Indah?" ledek Kathrina pada Indah sambil terkekeh.
"Kak Ardi, entar kalo anal Atin, langsung genjot aja gak usah dilicinin atau dibasahin!" balas Indah dengan muka meledek pada Atin.
"Wah mekar tuh Tin!" ledek Marsha pada Kathrina.
"Poh!" tambah Sisca sambil tertawa kencang.
"Ih jahat!" balas Atin, ia merajuk dan kini dihampiri Shani.
"Udah udah, mulutnya ya dijaga, kalian ini idol loh" ujar Shani pada mereka, membuat mereka terkekeh.
"Emang kita idol ci? Di depan fans telanjang gini?" balas Azizi pada Shani, gadis itu terkekeh dan tersenyum pada Ardi.
"Ini namanya fans service Zi..." ucap Azizi tepat sebelum Shani sempat mengatakan kata-kata itu, para member tertawa mendengarnya.
"Emang ya, ci Shani sekalinya punya ide, idenya segila ini hahaha" tambah Christy yang membuat wajah Shani terlihat malu.
"Yuk mulai yuk" ujar Olla pada para member membuat mereka berhenti bercanda dan kembali ke posisi.

Adel dan Eli melepas ikatan Ardi dan mengajak pria itu ke arah ranjang yang telah disediakan, disampingnya ada matras, di dekat matras tersebut terdapat tambahan sofa dan meja yang entah untuk apa. Ketika Ardi telah duduk di atas ranjang dengan tubuh telanjang, ci Shani menghampiri pria tersebut dan duduk di sampingnya.

Selengkapnya di :

https://trakteer.id/Bersimfoni

satuan :
https://karyakarsa.com/KelinciBeku

Mini SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang