Cheating 7

162 0 0
                                    

Selesai event yang melelahkan, aku menunggu Fiony di parkiran mobil. Meski kami sudah berjanji pulang bersama namun tidak mungkin kami menuju parkiran bersama. Bagaimanapun juga, hubungan kami masih rahasia di antara staff dan member. Tak lama setelah aku menyalakan mobil dan menghidupkan AC, dua orang gadis cantik yang nampak lelah datang menghampiri mobil.

"Yang..." panggil Fiony dari samping jendela mobil.

"Iya, langsung masuk aja gak dikunci" ucapku padanya, namun ia melihat padaku dengan mata yang dipenuhi ragu.

"Kenapa?" tanyaku bingung melihatnya masih berdiri di samping mobil.

Jessi, satu orang gadis yang datang bersama Fiony, kini berdiri di samping gadis itu.

"Kamu capek gak?" tanya Fiony padaku, aku sudah mengerti maksud dari pertanyaannya.

"Anter Jessi dulu? Yaudah gapapa... kenapa harus bingung gitu" kataku padanya, Fiony langsung tersenyum sumringah padaku.

"Yeaay makasih sayang!" ucap Fiony, gadis itu langsung masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi sampingku.

Jessi mengikuti dari belakang, masuk ke dalam mobil di bagian belakang dan hanya menatapku dengan senyuman penuh arti. Aku hanya berharap Jessi tidak berkata yang aneh soal kami berdua di depan Fiony.

"Jalan!" ucap Fiony dengan penuh semangat, membuatku terkekeh sambil menoleh padanya.

Gadis yang paling ku cinta ini memang selalu penuh semangat dan keceriaan, meski dari wajahnya saja aku tau bahwa ia kelelahan tetapi hal itu tak ia perlihatkan sama sekali. Melihatnya seperti ini membuat lelahku seketika tak terasa dan menghilang.

"Gila ya gw obat nyamuk banget" ucap Jessi meledek kami berdua yang sejak di perjalanan terus berbincang dan bernyanyi.

"Hehe maaf ci Jeci" kata Fiony pada Jessi, ia terkekeh melihat Jessi yang iri melihat kedekatan kami berdua.

"Tapi kalian emang cocok banget sih..." kata jessi kembali, aku menoleh padanya melalui cermin tengah dan Jessi nampak tersenyum pada kami berdua.

"Sama sama baik... setipe juga..." tambahnya kembali, aku dan Fiony saling menatap dan tersenyum malu.

Tatapan Fiony padaku terlihat tersipu dan senang, pujian dari Jessi pasti membuat hatinya tengah berbunga-bunga. Aku pun turut senang, mendengar pujian tentang hubungan kami berdua sungguh membuatku gembira.

"Apalagi kamu kak, penuh semangat dan gak ada capeknya" Jessi kembali berbicara, membuatku begitu terkejut ketika mendengar kata-katanya.
"Eh...?" Fiony juga nampak terkejut, raut wajahnya berubah menjadi penasaran dan menatapku tak mengerti.

"Iya..." ucap Jessi melanjutkan.

"Wah dia tuh gak ada capeknya, giat bekerja banget trus bisa tahan terus-terusan bergerak padahal juga udah seharian kerja" ujar Jessi, tanpa sadar keringat dingin mulai mengucur di dahiku semakin aku mendengarnya.

"Geraknya cepat, geraknya hebat, nafasnya kyak gak habis-habis" tambah Jessi kembali, Fiony semakin menatapku dengan bingung dan tak mengerti.

Raut wajah Fiony kebingungan, ia terlihat meminta penjelasan dariku dari tatapannya. Sedangkan aku sangat tau apa maksud dari kata-kata Jessi, aku sangat mengerti dan menangkap maksudnya.

"Pokoknya dia tuh kalau pun temannya udah capek, dia masih kuat dan bisa gerak terus... keren deh!" puji Jessi kembali, entah apakah ini termasuk pujian atau kah Jessi tengah mempermainkanku.

"Hahaha kok jadi muji-muji gw sih... tadi kyaknya lagi muji gw sama Fiony" balasku mencoba menetralkan suasana, namun gadis yang duduk di sebelahku masih terlihat bingung.

Mini SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang