Siapa bilang berpacaran dengan teman kerja itu menyenangkan?Apalagi teman kerjamu adalah seorang artis, idola ibu kota yang digilai remaja-remaja ibu kota. Menjadi idol yang punya larangan berpacaran secara tidak tertulis sangat menyulitkan bagi para anggota. Seperti pacarku sekarang, ia sama sekali tak bisa menikmati masa-masa berpacaran seperti teman-temannya. Ia berani berpacaran denganku saja sudah sebuah langkah yang nekat, apalagi untuk jalan denganku dan berkencan. Beruntung bagi kami berdua, meski harus menyembunyikan hubungan kami dari siapapun, terutama staff dan member JKT48 lainnya, namun status kami sebagai staff dan member membuat kami lebih mudah bertemu walaupun harus berpura-pura sebagai rekan kerja saja.
"Yang... sekali-kali aku yang antar pulang dong" ucapku pada Fiony yang tengah beristirahat di backstage, ia tengah lahap memakan nasi box dengan lauk ayam goreng kesukaannya.
"Sstt... liat liat dong" bisiknya memarahiku, aku hanya terkekeh karena lupa bahwa kami sedang berada di teater JKT48.
"Gimana ya, aku sih gapapa tapi alasan ke mami gimana? Lagipula pasti ketahuan kalau aku gak bawa mobil karena gak biasa." balasnya rasional, aku mengangguk mengiyakan alasannya tersebut.
"Hai hai... ehem" Freya menghampiri kami berdua, ia membawa nasi box juga dan duduk disamping Fiony.
"Hati hati... makannya pelan-pelan" ledek Freya sekaligus memberikan kode pada kami karena banyak staff disini.
"Iya kak Freya, sini makan sama aku" kata Fiony menyambut Freya.
"Aku ikut dooong"
Dari arah belakang, seorang gadis yang juga sahabat Fiony menghampiri kami. Ia bernama Jessica, atau biasa dipanggil Jessi oleh para fans. Jessi membawa sebuah nasi box dan segelas minuman dingin di tangannya, ia duduk disampingku dan mendekatkan tempat duduknya ke arahku. Mereka memang baru saja selesai teater, setelah teater ini mereka tak ada kegiatan lebih lanjut sehingga mereka bisa makan bersama dan langsung pulang setelahnya.
"Ci Jeci..." Fiony terlihat tak terima saat gadis itu duduk disampingku.
"Kenapa sih ce..." balas Jessi meledek. Ya, Jessi adalah salah satu dari sedikit orang yang mengetahui hubungan antara diriku dengan Fiony.
"Cepio kenapa sih, kan tempat duduk yang kosong ini doang" tambah Freya yang mencoba mengalihkan obrolan.
"Aku mau sebelah kamu ci..." ucap Fiony mengerti akan arah obrolan pura-pura yang dibuat oleh Freya.
Mereka mulai makan sambil bercerita tentang teater hari ini, menceritakan fans-fans mereka yang menonton dan mereka kenali. Aku yang tak mengerti hanya memperhatikan mereka dan berpura-pura hanya menimbrung makan, aku tak menunjukkan kedekatanku pada mereka terlalu jauh atau bisa-bisa karirku dan Fiony bisa terancam.
"Besok ya" ucapku pada Fiony saat kami berempat turun untuk pulang setelah selesai makan.
"Iya, kamu chat aja nanti ya gimananya" balas Fiony padaku, senyumnya yang tergurat dibalik lelahnya itu membuat hatiku berbunga.
"Gila ya Fre, mentang-mentang cuma ada kita berempat bisa-bisanya mesra-mesraan gini." Ledek Jessi padaku dan Fiony, aku bisa melihat Fiony salah tingkah dengan begitu manisnya ketika mendengar kata-kata Jessi.
"Haha, biarin aja Jess... emang mereka begini bisa dimana lagi coba?" Balas Freya, kata-kata yang begitu satir kepada kami berdua.
"Maaf maaf... ya namanya pacaran dibalik golden rules, aku bisa ketemu dia aja udah bagus" balas Fiony dengan raut wajah cemberut, ia lalu melirik ke arahku yang juga merasakan hal yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mini Series
Fiksi PenggemarMulai nanti, kalau ada One Shoot yang akhirnya jadi Series, akan di upload di sini.