Little Rascal 6

735 2 0
                                    

Hari pertama berlangsung dengan sukses dan maksimal, wajah lelah namun penuh sumringah terlihat jelas di wajah para member. Mereka telah membawakan setlist ini dengan maksimal di hari pertama di luar kota, pengalaman baru bagi mereka yang memberikan memori dan kebahagiaan pada mereka. Setelah selesai dengan show pertama yang memberi bahagia bagi para penonton, seluruh staff dan member kembali ke hotel untuk makan. Rasa lelah yang menyelimuti mereka semua membuat mereka tak sanggup untuk jalan-jalan kembali atau sekedar kuliner di kota ini.

Sesampainya di hotel, beberapa member nampak langsung menuju kamar entah untuk bersih-bersih atau langsung istirahat. Sedangkan beberapa orang staff menuju ke restaurant hotel bersama untuk makan malam karena rasa lapar mulai datang ke lambung mereka. Berbeda dengan member yang punya banyak snack dan minum yang disediakan, kami para staff hanya memiliki makan siang saja.

"Waaah nasi goreng di sini enak banget..." ujar Firman, ia lahap memakan nasi goreng cumi yang terlihat kehitaman tersebut.

"Ronde nya juga enak, cordon bleu nya enak banget juga" sambut Lea yang tengah menyuap cordon bleu dengan saus mushroom.

"Es ronde nya enak, wedang ronde nya juga... ini konro juga terbaik sih" tambah Dion, aku sendiri mengangguk setuju sambil menyuap es ronde.

Kami berempat tengah makan bersama dengan pesanan kami masing-masing, restoran hotel bintang 4 memang tak pernah mengecewakan. Sop buntut yang ku makan juga sangat enak, gurih, dan nikmat. Bekerja dalam idol group ini membuat kami sering bepergian keluar kota dan menikmati berbagai makanan restoran hotel maupun makanan khas suatu daerah. Ditanggung oleh panitia ataupun oleh kantor membuat kami mampu untuk makan makanan enak seperti ini.

"Gabung sini!" panggil Lea pada 2 orang member yang terlihat sudah berganti pakaian namun belum menghapus make up mereka.

Greesel dan Gendis mengangguk dan menuju ke arah counter untuk memesan makanan, setelahnya mereka menghampiri tempat kami duduk dan bergabung dengan kami.

"Otsukare" ucap kami kepada mereka berdua, kedua gadis itu mengangguk dan membungkuk berterima kasih pada kami.

"Otsukare kak" ucap mereka balik.

"Kamu makan apa?" tanya Lea pada Gendis.

"Aku cobain sop konro kak, penasaran"
"Kalau kamu apa Cel?" tanyaku pada gadis satunya.

"Aku cordon bleu" ujar Greesel padaku.

Aku memperhatikan mereka berbincang, sambil memakan sop buntut yang masih hangt di dalam mangkok. Aku lelah sekali, theater sementara hari pertama ini benar-benar menguras tenaga dan mungkin tenagaku lebih terkuras dibanding member-member yang perform. Aku harus membantu mereka seharian, membantu dalam banyak artian. Bila ku ingat lagi, bagaimana memaksanya Jessi sampai membangunkanku dari tidur untuk "memuaskan" dirinya ketika jeda encore, hanya 10 menit dan dia memaksaku untuk kembali memberikan dirinya kepuasan di belakang panggung. Harus menahan suara kami agar tak terdengar keluar dari backstage, untungnya suara encore yang menggelegar membantu kami untuk menutupi apa yang sedang kami lakukan. Aku ingat sekali ia berkata kalau birahinya terbakar hebat dan ingin sekali untuk melepaskan pakaiannya sepanjang lagu jejak awan pesawat, gerakan yang melompat-lompat hingga payudaranya memantul dan diperbolehkan untuk turun ke area penonton membuat birahinya terbakar hebat karena menjadi santapan mata para fans.

"Capek banget kyaknya kak" ucap Gendis meledekku, aku hanya melirik padanya dan terkekeh.

"Gara-gara kalian hahaha" balas Lea tertawa.

"Lagian kalian tuh hobby banget ya ngerjain dia, ada aja diminta gituan mulu" tambah Lea lagi, Firman ikut tertawa dan menunjuk Greesel.

"Padahal ada aku loh, ada Dion, ada manajer, ada bos juga, tapi kenapa kalian selalu ke dia dulu sih?" tanya Firman penasaran.

"Soalnya dia nolak" balas Greesel santai.

"Walaupun ujung-ujungnya gas, tapi dia pasti nolak... makanya kita suka" tambah gadis itu.

"Udah, ngapain malah ngomongin ginian lagi, gak capek apa setiap hari" sambarku yang malas karena pembicaraan kembali mengarah ke hal-hal mesum.

"Lu doang yang capek kali hahaha" Dion tertawa padaku.

Kami melanjutkan makan, aku lebih banyak mendengarkan mereka. Membicarakan soal pertunjukan hari ini dan keinginan mereka untuk jalan-jalan namun tak memiliki waktu. Sejujurnya, aku juga ingin jalan-jalan. Menikmati kota Surabaya yang padat dan luas, kota metropolitan lain yang berbeda dengan kota Jakarta. Waktu kami memang padat dan singkat, 5 hari kami di kota ini akan selalu di penuh kegiatan tanpa henti. Aku menghela nafas, tanpa ku sangka ternyata sop yang ku makan sudah tinggal kuahnya saja. Makananku telah habis, begitu juga dengan minuman yang ku pesan.

Sepertinya aku melamun cukup lama dan cukup dalam, aku sampai tak menyadari kalau pesanan Greesel dan Gendis sudah datang. Aku juga tak menyadari kalau di meja lain, sudah ada Jessi dan Freya yang makan di sana. Aku juga bisa melihat manajer yang makan di meja lain bersama Feni dan Indah. Tiba-tiba, suasana restoran ini menjadi lebih ramai dibanding ketika aku baru datang untuk makan.

"Gw duluan ya, mau mandi" ucapku pada Firman yang dibalas anggukan oleh penghuni meja yang sebelumnya ku tempati untuk makan.

Aku meninggalkan mereka lebih dulu, rasanya aku ingin segera mandi dan beristirahat untuk menyegarkan tubuhku dan me-recharge energiku yang terkuras. Tetapi baru aku berjalan ke arah pintu keluar restoran, manajer menghentikanku.

"Udah ditelepon sama manajer di Jogja?" tanya manajer padaku, aku menggeleng padanya.

"Loh... kamu besok disuruh ke Jogja buat bantu-bantu di sana, kurang orang banget karena venuenya jauh lebih luas" tambah manajer menjelaskan.

"Aku flight atau naik mobil?" tanyaku.

"Naik mobil, nanti dijemput dari drivernya tim Jogja" jelas manajer.

"Yaaah..." Feni dan Indah memasang wajah tak senang.

"Gak bisa seneng-seneng deh..." ujar mereka, aku hanya tertawa dan meledek ke arah mereka.

Selengkapnya di :

https://trakteer.id/Bersimfoni

satuan :
https://karyakarsa.com/KelinciBeku

Mini SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang