Halloween Special Event (part 7)

313 1 0
                                    


"Kak... lagi!" ucap Muthe, dengan pola nafas yang masih berantakan ia sudah meminta bersetubuh kembali.

"Gak... aku dulu!" ujar Christy yang sudah sangat cukup beristirahat, bahkan sedari tadi ia mengusap vaginanya sendiri saat Ardi dan Muthe tengah bersetubuh.

Ardi kebingungan untuk memilih, ia harus memilih salah satu dari dua gadis cantik dengan vagina yang merekah menggoda. Christy yang dalam posisi merangkak dengan bokong mencuat ke arahnya dan dua tangan yang memegang bokongnya sendiri dan menariknya ke dua sisi berbeda membuat vaginanya merekah, sedangkan Muthe yang berbaring telentang dengan kedua kaki menekuk dan kedua tangan yang menyusup dari bawah pahanya membuka lebar vaginanya ke arah Ardi. Penis Ardi yang mengacung sempurna sudah tak sabar untuk kembali merasakan kenikmatan vagina member-member idol group yang cantik dan seksi tersebut, namun ia sama sekali tak bisa memilih antara dua gadis yang dengan sukarela menyodorkan vagina ke arahnya itu.

"Pasti kak Ardi sampe kepikiran punya kontol dua nih" ledek Olla yang disambut tawa Oniel, meski gadis bernama Oniel tersebut tengah meremas dadanya sendiri yang berukuran besar.

Ardi menemukan ide, akhirnya ia beralih ke arah Christy yang menungging dengan wajah sayu. Christy yang melihat Ardi naik ke atas kasur dan menuju ke arahnya, langsung menoleh ke arah Muthe dan meledek ke arahnya sambil menjulurkan lidah.

"Wleee aku duluan yang dientot" ledek Christy ke arah Muthe yang sekarang wajahnya mengkerut.

"Hppfftt... aku kak!" ucap Muthe kesal, namun ia tak bisa memaksa karena semua pilihan Ardi.

Christy sudah bersiap dalam posisinya, siap menerima sebuah benda tumpul untuk kembali menjejali tubuhnya. Ardi sendiri sudah bersimpuh dengan lututnya di atas kasur, dengan penis mengacung tegak yang nampak siap kembali melakukan hal dewasa. Gadis itu sampai memejamkan mata, menggigit bibirnya sendiri bersiap kembali untuk menikmati batang penis yang besar milik Ardi.

"Loh..." Christy bingung, ia tau kalau Ardi ada di belakangnya tetapi tak kunjung mengerjainya.

Jangankan dimasuki penis kembali, bahkan digesek saja tidak. Apalagi Christy makin terkejut ketika kedua tangan Ardi memegang pinggulnya dengan sedikit kencang, Christy yang bingung sampai berteriak ketika tubuh Christy dipindahkan oleh Ardi secara tiba-tiba. Tanpa arahan, Ardi memindahkan tubuh Christy dengan paksa. Tetapi gadis itu menuruti arahan Ardi meski ada kebingungan dalam dirinya.

"Oooh..." para member yang melihat mereka bertiga, mengerti maksud Ardi.

Sedangkan Christy dan Muthe masih kebingungan setelah Ardi sudah memposisikan Christy. Gadis berwajah Oriental tersebut diposisikan Ardi di atas tubuh Muthe, berhadapan dengan Muthe. Kedua gadis itu saling tatap awkward, Ardi sendiri kembali menekan pinggul Christy agar tubuh mereka semakin dekat. Ardi menyuruh mereka saling menindih di kasur, meski mendapat protes dari Muthe yang merasa kalau Christy memiliki tubuh yang berat namun akhirnya ia menurut saja karena ia memang harus menuruti apapun yang Ardi mau sesuai dengan list yang diberikan. Muthe berada di bawah, dan Christy di atas tubuhnya. Akhirnya mereka saling berpelukan dengan vagina mereka pun tak berjarak, ardi dapat melihat Muthe yang meringis serta suara kekehan Christy yang sepertinya keluar karena rasa geli yang mereka rasakan ketika kedua vagina mereka menempel. Ardi meminta kedua kaki mereka membuka lebar sambil memposisikan penisnya yang sudah siap tempur.

"Ngghhh..." Christy mengerang lembut saat Ardi mengusap kepala penisnya pada permukaan Christy.

Muthe menatap Ardi dengan kedua alis menukik tajam, ia mau dirinya yang lebih dulu. Tapi melihat Ardi yang tak menggubris membuatnya sekarang terlihat pasrah dan membiarkan Ardi untuk menggagahi Christy lebih dulu.

"Emmpphh...!" Muthe mengerang ketika penis Ardi tiba-tiba melesak ke vaginanya

Penis Ardi seperti disambut dengan kedutan vagina Muthe yang begitu terasa, mungkin karena gadis itu tak siap makanya ia sampai meringis dan vaginanya berkedut. Ardi semakin menekan masuk dan menenggalamkan penisnya di dalam vagina Muthe membuat gadis itu mengerang merasakan ngilu meskipun sudah Ardi gagahi sebelumnya. Kedutan itu semakin terasa semakin Ardi menghujam masuk penisnya sampai hampir masuk seluruhnya, bahkan sekarang penis Ardi rasanya seperti dihisap kuat oleh vagina Muthe.

"Kok masuknya kesana? Tadi ini aku yang diusap padahal!" protes Christy yang sudah tak ditanggapi oleh Muthe maupun Ardi yang sekarang tengah merasakan kenikmatan.

"Ahhh...! enak banget!" desah Ardi karena jepitan vagina Muthe.

Makin dalam, makin dalam, hingga akhirnya pangkal paha Ardi bertemu dengan pantat mereka. Ardi menikmati kedutan pada vagina Muthe yang bereaksi dengan hebat, ia merasakan jepitannya yang nikmat terlebih dahulu. Baru setelah beberapa saat, Ardi mulai menggerakkan pinggulnya perlahan. Rasa nikmat menjalar di tubuh mereka berdua.

"Ssshhh... Ouuhhh..." Muthe mengerang pelan.

Plok plok plok plok

Meski posisi ini sedikit menyulitkan Ardi untuk menggenjot dan mengatur posisinya, namun rasa nikmat dari jepitan vagina Muthe serta bokong mereka yang terus bergetar-getar setiap kali Ardi menggoyang pinggul membuat pria itu menikmati posisi ini. Apalagi vagina Muthe yang bergerinjal itu memberikan sensasi luar biasa dalam setiap gerakan keluar masuk, membuat Ardi merasakan kenikmatan pada setiap senti penisnya di dalam vagina Muthe yang banjir.

Plok plok plok plok plok

"Ssssshhh aaaah aaaah aaah aaah aaah" desahan Muthe kini mendominasi suara di dalam theater, bersahutan dengan benturan paha Ardi dengan pantat kedua gadis yang sedang pria itu nikmati.

Plak! plak!

"Sshh aaaarghh!" Christy mengerang saat Ardi menampar pantatnya yang bergetar dan seksi.

"Iishh yang dientot Muthe yang ditampar-tampar pantatku!"

Ardi bisa melihat Muthe sedikit tersenyum namun hanya desahan yang keluar dari mulutnya. Ardi tak lagi memperhatikan mereka karena pantat Christy yang terus bergetar membuat perhatiannya teralihkan ke sana. Tangannya kembali menampar pantat sekal Christy yang berbentuk menggoda, tangannya juga sesekali meremas sambil menyibaknya karena gemas, membuat lubang anusnya sedikit merekah di depan mata Ardi. Ardi ingin mencobanya, namun ia tidak tau konsekuensi apa yang bisa terjadi kalau ia nekat..

https://trakteer.id/Bersimfoni

satuan :
https://karyakarsa.com/KelinciBeku

Mini SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang