[end]
"Aku rela menjadi gila demi membuatmu bahagia." - Queen
"Dan aku rela buta demi menyembuhkanmu" - King
Loving you is killing me.
This story inspired by K-Drama
Queen of Tears & The King : Eternal Monarach
A story by Savannazie
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Future of Us
Dua hari setelah terkilirnya kaki Jiwon, wanita itu terpaksa harus beristirahat beberapa hari. Namun setela 2 hari wanita itu merasa kondisi kakinya sudah mendingan, meskipun masih ada sedikit sakit yang tersisa.
Jiwon dipanggil ke istana oleh penasihat raja untuk membicarakan beberapa hal tentang olimpiade yang akan dilaksanakan tiga bulan kedepan. Dengan memaksakan diri, Jiwon pergi kesana. Berusaha hanya memakai sandal yang nyaman agar tidak menyakiti kakinya yang masih sakit.
Masih ada sedikit pincang, namun Jiwon tahankan. Wanita itu ke istana ditemani pengawal pribadinya yaitu Kim Dongyeon, adik dari pengawal raja Kim Dohyun.
Berjalan dengan masih dipegangi oleh pengawalnya, Jiwon masuk istana ingin menemui Lee Man Dae, penasihat sekaligus paman bagi Soohyun.
"Jiwon!" panggilan itu mengejutkan Jiwon, wanita itu berbalik dan menemukan Soohyun yang menatapnya terkejut. Lelaki itu kemudian buru-buru mendekat kearahnya.
"Kakimu masih sakit, kau masih pincang? Kau ada apa kesini?" tanya Soohyun khawatir, lalu berjongkok untuk memastikan pergelangan kaki Jiwon.
"Aku sudah baik-baik saja. Kau tidak perlu khawatir, aku kesini karena dipanggil Paman." jelas Jiwon dengan tersenyum.
Tapi Soohyun malah berdecak kesal "Kenapa memaksakan diri kalau tau belum sembuh, kau masih pincang. Kau seharusnya menghubungiku agar aku mengatakannya pada paman bahwa kau masih sakit." cercah Soohyun.
Mendengar betapa khawatirnya lelaki itu malah membuat Jiwon menyunggingkan senyum lalu meraih lengan Soohyun "Tenang, ada Dongyeon yang membantuku. Aku harus pergi sekarang, paman pasti menungguku." ucap Jiwon mengelus lembut lengan lelaki itu, seolah sebagai isyarat untuk jangan panik.
Soohyun akhirnya mengalah, lalu mengangguk. "Jaga dia." titah Soohyun pada Dongyeon yang berada disamping Jiwon, lelaki itu hanya mengangguk hormat.
Lelaki itu kemudian melangkah pergi lebih dulu, meninggalkan Jiwon yang menatap dalam punggung lelaki itu. Rasa yang campur aduk dalam benaknya begitu tak bisa diutarakan. Soohyun lelaki baik yang menjaga dan memperlakukannya begitu terhormat tapi tak pernah menaruh rasa lebih dari itu.
Dan Jiwon adalah wanita egois yang menginginkan lebih, dia ingin hati Soohyun. Dia ingin dicintai layaknya Soohyun mencintai wanita itu.
🕊🕊🕊
Hampir sekitar satu jam setengah Jiwon habiskan didalam ruangan penasihat, banyak hal yang harus dibicarakan tentang beberapa acara yang akan dilansungkan. Sedangkan Dongyeon hanya menunggu Jiwon diluar.
Setelah selesai, wanita itu keluar dan kembali dipapah Dongyeon untuk pulang. Namun saat akan keluar, pandangan Jiwon menyipit saat melihat kearah balkon belakang yang lansung menghadap taman belakang.
