The Future of Us
.
🕊🕊🕊Setelah menghabiskan waktu mengobrol bahkan beradu argumen tajam dengan Soohyun tadi, kini Jiwon sendirian duduk menatap taman yang indah didepannya. Sudah terhitung hampir tiga jam setelah kepulangan Soohyun, Jiwon merenung disini sendirian.
Hari sudah mulai sore, langit perlahan menggelap, wanita itu memandang kosong ke depan. Dibenaknya penuh tanda tanya akan sikap Soohyun belakangan ini, semuanya begitu rumit dan penuh teka-teki.
Dan besok apakah dia akan benar-benar menikah dengan Soohyun. Ini seperti mimpi, bukan pernikahan semacam ini yang dia impikan sebenarnya, namun apa boleh buat inilah pilihan satu-satunya untuk bisa secepatnya berada di sisi Soohyun.
Beberapa saat kemudian lamunan Jiwon terbuyar saat mendengar suara langkah kaki mendekat ke arahnya. Jiwon menoleh dan ternyata itu adalah Dongyeon.
Memang Jiwon sempat menyuruh pelayan rumah untuk memanggil Dongyeon tadi. Mereka perlu membicarakan beberapa hal.
"Nona memanggilku?" tanya Dongyeon dan Jiwon mengangguk lalu memberi isyarat agar lelaki itu duduk di kursi depannya. Setelah itu Jiwon memberi isyarat kepada beberapa pelayan yang berdiri tak jauh dari mereka untuk pergi, memberi mereka privasi.
"Aku ingin membicarakan tentang kematian Seo Ji Eun kemarin, asal kau tau aku belum sempat bicara dengannya, dia tidak menjawab panggilanku." jelas Jiwon sedikit ragu.
Dongyeon mengangguk "Jadi Nona ingin mengatakan bahwa hanya aku yang telah berbuat kriminal karena mencelakainya dan Nona sendiri tidak terlibat, begitu?" tuding Dongyeon dengan berani.
"Bukan begitu maksudku." kilah Jiwon sedikit tersinggung dengan tudingan itu.
Dongyeon tertawa melihat wajah kesal Jiwon "Nona tenang saja, apapun yang terjadi kedepannya, aku tidak akan melibatkan Nona." jawabnya enteng.
"Jadi, benar kau yang membuat mobil Seo Ji Eun hilang kendali karena rem blong? Kau benar-benar melakukannya?" tanya Jiwon, entah mengapa dia masih enggan percaya.
Dongyeon mengangguk singkat "Bisa iya, bisa tidak. Agar lebih mudah, Nona bisa anggap itu adalah iya, aku memang melakukannya." jawabnya ambigu membuat Jiwon makin bingung.
"Maksudnya?"
"Maksudnya Nona tidak perlu khawatir tentang kematian wanita itu, satu hal yang pasti, Nona tidak terlibat sama sekali, Nona bukanlah kriminal. Jadi jangan khawatir, nikmati pernikahan anda besok dan berbahagialah." ucap Dongyeon menenangkan.
"Dongyeon, bukan penjelasan semacam ini yang aku ingin dengar!" tukas Jiwon kesal.
"Nona, kumohon berhentilah khawatir. Lagi pula Seo Ji Eun memang pantas mendapatkan itu, wanita semacam dia memang pantas untuk mati." jawab Dongyeon menggebu. "Bahkan seharusnya dia lebih layak mendapatkan kematian yang lebih tragis dari pada terjun ke Sungai Han."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Future of Us (King & Queen) (End)
Romantizm[end] "Aku rela menjadi gila demi membuatmu bahagia." - Queen "Dan aku rela buta demi menyembuhkanmu" - King Loving you is killing me. This story inspired by K-Drama Queen of Tears & The King : Eternal Monarach A story by Savannazie